• 8

4K 324 1
                                    

"Akhirnya. Hukuman terakhir terlaksanakan." Ucap Chandra seraya duduk dikursi perpustakaan. Sedangkan yg lain— yg tadi maju kedepan hanya ngangguk-ngangguk doang. Karna mereka juga cape. Hampir 3 jam mereka ngelakuin tugas itu. Gila nggak?

"Prill." Tiba-tiba. Riandi (masih inget nggak? Kalo nggak liat aja < • 2 dan • 3 > ) datang memanggil nama Prilly. Prilly yang sedang tertidur langsung dibangunkan oleh Yodan.

"Prill. Bangun. Dipanggil Riandi." Kata Yodan seraya mengguncang badan Prilly pelan. Dengan sedikit rasa ngantuk, Prilly terbangun.

"Apa?" Dengan nada orang bangun tidur, Prilly bersuara.

"Aku mau ngomong sama kamu."  Riandi menatap Prilly dalam. Prilly yg ditatap seperti itu pun membalasnya. Tak lama, Prilly memutuskan kotak pandangannya dengan Riandi.

"Nggak."

"Prill...."

"Nggak mau."

"Udh Ndi. Ntar gue yg ajak ngomong Prilly. Klo dipaksa, dia nggak bakal mau." Akhirnya. Chandra bersuara. Dan Riandi hanya menghela nafas,

"Oke." Riandi berjalan menjauhi perpustakaan. Saat sudah diluar, Riandi menatap Prilly sebentar.

Apa kesalahan aku terlalu fatal Prill? Sampe-sampe kamu nggak mau ngomong sama aku?

ヮヮヮ

"Sakit nying." Yodan berteriak karna tangannya digigit oleh Chandra. Si suara serak.

"Sate ayam!!!!" Chandra ikut-ikutan teriak. Dan itu, membuat kelas 11,3 menjadi tontonan. Karna dikelas itu, 2 bocah tampan sedang bercanda.

Chandra Ambara. Lelaki tampan dengan alis yang tebal, badannya tegap, kulitnya hitam manis, ukuran badannya tidak begitu tinggi, tidak juga begitu pendek. Rambutnya yg hitam legam slalu ia cukur rapih. Bibirnya yg merah dan suaranya yg serak menambah kesan tampan Chandra.

Sedangkan Yodan?

Ahmad Yodan Anggara. Lelaki tampan ini mukanya agak kebule-bulean. Karna darah dari sang papah— Jerman, mengalir didiri Yodan. Kulitnya putih, ukuran badannya tinggi, rambutnya yg pirang slalu rapih. Bibirnya agak pucat, suaranya yg agak cempreng seperti perempuan akan membuat kalian semua greget! (?). Dan mukanya yg amat sangat judes, membuat ribuan bahkan ratusan wanita semakin gencar untuk mendekati Yodan.

"Eh, Kholis mana?" Tanya Yodan pada Chandra. Sedangkan Chandra hanya mengangkat kedua bahunya.

"Nggak tau,"

ヮヮヮ

Udah ah. Gue buntu.. (?)

Maksud gue. Buntu idenya 😂😂.

Boyfriend From LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang