Hari terus berlalu, jam, menit, detik terus berjalan sangat cepat dan hari ini, sekolahku mulai mengikuti ujian praktek dan kelasku mendapat mata ujian praktek kimia, ew.
Untungnya praktek ini dikerjakan secara berkelompok kalau tidak, bisa mati aku, tapi sayangnya, aku tidak sekelompok dengan Lea. Padahal dia itu jago sekali kimianya, tapi tak apalah, toh aku juga sekelompok dengan Eni yang tak kalah jagonya dengan Lea.
"Selesai!" kataku dengan semangat.
"Ck, padahal kamu ga ngerjain, tapi seneng banget pas udah kelar" ujar Eni
"Hehe, pak yang sudah selesai boleh keluar kan?"tanyaku kepada pak Iwan selaku guru kimia.
"Belum boleh, tunggu semuanya selesai dulu" Yaampun, apa susahnya sih tinggal bilang 'iya,boleh' lagi pula kelompokku semuanya sudah selesai dari mencatat data sampai membereskan mejanya, huh!Akhirnya praktek kimia selesai juga segera aku dan Lea bergegas ke kantin karena perut kami sudah perih sekali.
"Ra, si Ela lagi ujian apa ya hari ini?"
"Tau, tanya aja orangnya" kataku sembari menyendokkan mie ayam.
"Nah itu dia, ELA!!"
"Ke kantin ga ngajak ih" katanya dengan wajah yang ditekuk.
"Maaf deh La, kaya gatau si Ara aja kalo udah laper, ngomong-ngomong, kamu praktek apa hari ini?"
"Seni Musik, ih males banget suruh nyanyi" jawab Ela
"Nyanyi tinggal nyanyi" kataku
"Ya tapi masalahnya...."
"Aduhhhh! perut aku sakit banget" Kataku sembari memegang perut.
"E.. Eh Ra, aduh ra, Ayok La, kita bawa ke Uks."Setibanya di UKS, mereka langsung meminta kunci kepada petugas PMR untuk mengambil obat, Ela pun bertanya apa yang aku rasakan, Ku jawab bahwa perutku seperti di tusuk-tusuk jarum, Perih. Dan Lea langsung memberiku obat Maag. ugh, ini pasti gara-gara tadi pagi aku tidak sarapan dan ditambah makan mie ayam tadi.
"Istirahat dulu Ra," Kata Lea, Aku pun mengangguk setuju lagipula sudah tidak ada jadwal praktek lagi hari ini.
"Yaudah, Aku balik lagi deh ke kelas, soalnya Bu Feni kan ribet, meskipun aku udah prakteknya tapi tetap aja disuruh di dalam kelas, Kamu jaga Ara ya Le" dan Ela pun akhirnya meninggalkan kami berdua.Sudah hampir 1 jam aku terbaring di UKS ditemani Lea. Bosan kataku dan aku meminta Lea agar kita keluar saja, daripada disini. Tapi Lea tidak mengijinkan alasannya takut tiba-tiba perutku sakit lagi.
"Udah ga sakit lagi le," kataku, lalu dijawab dengan gelengan kepala "Ayo...." saat aku menarik tangan Lea, tiba-tiba pintu UKS terbuka dengan keras, dan aku melihat dia dengan muka yang sangat pucat dan napas yang tersendat-sendat. Lalu ku tanya pada temannya "Sesak napas" katanya.Segera aku mengambil tabung oksigen yang ada di lemari, lalu memasangkannya, Untung saja dulunya aku anggota PMR jadi aku tahu caranya.
Ku lihat dia sepertinya sudah mendingan dan dia menoleh ke arahku sambil menggerakan bibirnya yang ku tahu dia berkata "Terima Kasih" dan ku jawab dengan tersenyum. Saat itu ku lihat pintu UKS kembali terbuka dan menampakkan seorang wanita yang waktu itu ku lihat bersamanya. "Riel, kamu kenapa? Kok bisa sesak napas gitu sih, kamu bikin aku khawatir tau" kata wanita itu. Dia pun menjawab bahwa dia sudah tidak apa-apa, dan berkata bahwa aku yang menolongnya. "Makasih ya," kata wanita itu "iya" kataku. "Yasudah,aku keluar dulu, yuk Le" aku segera pamit dan menarik Lea keluar. Tidak tahan aku, jika harus mendengar lebih banyak lagi pembicaraan mereka.....
Sekarang Aku, Lea, dan Ela sedang berada dikantin lagi karena ujian praktek sudah selesai tinggal menunggu bel pulang saja. Saat kami sedang asik-asiknya mengobrol tiba-tiba ada seorang laki-laki menghampiriku yang ku tahu dia teman sekelas Ela.
"Hai, Ini Clara ya?" katanya
"Iya"
"Bayu, Bayu Aji, sahabatnya Azriel,"
"Ada apa?" kataku langsung tanpa basa-basi, karena aku ini tidak suka dengan orang yang berbicara bertele-tele.
"Engga, cuma mau bilang makasih aja tadi udah bantuin Riel,"
"Bay, jangan modusin Ara, itu sahabatku loh, awas aja sampai di modusin." belum sempat menjawab, tiba-tiba saja Ela sudah berbicara, syukurlah, jadi aku tidak perlu berbasa-basi lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Diari Clara
Teen FictionBukan sebuah cerita cinta yang luar biasa, hanya cerita cinta sederhana yang kebanyakan orang pasti pernah merasakannya. Aku yang pernah jatuh cinta diam-diam dan aku yang selalu gemar menuliskan tentangnya ke dalam buku diary. Dan disini, aku akan...