"Ara, ayo cepat makannya biar ibu bereskan. Kamu ini kalau makan lama sekali sih"
"Iya bu."
Malam harinya saat aku sedang menyiapkan buku-buku pelajaran yang akan aku bawa besok, aku merasa seperti ada yang kurang. Tapi apa? Oh iya, Diariku!
Dimana Diariku?
"Kemana ya?padahal udah aku masukin kedalam tas deh, Masa jatuh? Tapi dimana?"
Aku mencoba mengingat kembali kapan terakhir kali aku melihat buku itu.
"Hah! Apa jangan-jangan... "
"Astaga!" kataku sembari menepuk dahiku.
Aku teringat, tadi siang aku menabrak seseorang, aku yakin buku ku jatuh saat aku menabraknya. Tapi siapa yang aku tabrak tadi, aku tidak sempat melihat wajahnya karena terburu-buru.
"Aduh, siapa ya, yang nemuin buku aku"
Sumpah demi apapun aku takut ada yang menemukan buku itu lalu ia membacanya.
"Coba aku sms Lea sama Ela, siapa tau orang itu udah ngembaliin bukunya ke mereka "
Ku kirim pesan ke Lea dan Ela berharap buku ku sudah ada di mereka.
Tapi ternyata, Jawaban mereka adalah; "Engga, ga ada yang ngasih buku apapun ke aku"Ini benar-benar menyebalkan, kalau saja tadi itu aku hati-hati pasti tidak akan seperti ini, buku ku pun pasti tidak akan hilang. Sudahlah memikirkan itu membuatku menjadi pusing. Lebih baik besok ku cari saja.
■■■■
Esoknya, aku sengaja datang lebih awal agar aku bisa menemukan diariku. Tapi sepertinya aku datang terlalu amat cepat karena sekolah masih sepi dan pintu-pintu kelas pun baru saja dibuka.
"Pagi neng Clara, tumben datangnya pagi sekali" sapa mas Andri, tukang bersih-bersih sekolah.
"Eh, iya, saya mau nyari buku saya mas, buku saya hilang, mas lihat tidak? "
"Buku apa tuh ya?"
"Buku diari saya"
"Buku diari tuh kaya apa?"
"Gimana ya, pokoknya bentuknya kaya-- bentar bentar, Nah kaya gini" kataku sembari menunjukkan buku diari yang memang sengaja waktu itu aku Foto.
"Saya mah gak lihat neng, maaf"
"Ya sudah gak apa, makasi mas, Permisi, saya mau lanjut cari dulu"
"Iya"
Sudah hampir setengah jam aku berkeliling gedung sekolah, berharap aku menemukannya. Tapi nyatanya tidak.
Kemana lagi aku harus mencari. Dari tempat aku menabrak orang itu sampai aku harus mengacak-acak tempat sampah tapi tidak ditemukan juga.Karena lelah, akhirnya aku memutuskan untuk kembali ke kelas lagipula 10 menit lagi bel akan berbunyi.
"Darimana?" Tanya Lea saat aku sudah sampai dan duduk di bangku ku. Memang ya, orang ini tidak pernah basa-basi sekalipun. Langsung to the point.
"Mencari buku yang aku ceritakan semalam"
"Ketemu?"
"Engga" kataku dengan lemas.
"Kamu udah mandi?" tanyanya lagi
"Udah, kenapa?"
"Tapi kok kamu bau ya, kaya bau sampah gitu"
Sialan! Apa ini gara-gara aku habis mengacak-acak tempat sampah tadi. Ah yaampun memalukan sekali.
"Nih pake minyak wangi aku" katanya sembari memberikan minyak wanginya
KAMU SEDANG MEMBACA
Diari Clara
Genç KurguBukan sebuah cerita cinta yang luar biasa, hanya cerita cinta sederhana yang kebanyakan orang pasti pernah merasakannya. Aku yang pernah jatuh cinta diam-diam dan aku yang selalu gemar menuliskan tentangnya ke dalam buku diary. Dan disini, aku akan...