Menabrak 2

51 4 9
                                    

Kau mau tau tidak siapa yang datang kemarin kerumah ku? Baiklah ku beritahu saja, meskipun aku yakin kau pasti tau.

Bayu Aji! 

Iyaa

Bayu!

Dia datang kerumahku dan memaksa temanku agar dia bisa ikut menjengukku. Padahal sudah jelas-jelas aku menolaknya datang. Aku benar-benar tidak tahu apa yang ada di pikirannya. Kemarin itu benar-benar hari yang paling menyebalkan buatku. Yang seharusnya ku gunakan untuk menghilangkan rasa bosanku dan bercerita dengan sahabat-sahabatku. Tapi karena Bayu datang, Ah sudahlah mau bagaimana lagi, ini sudah terjadi!

Dan hari ini aku kembali masuk sekolah meskipun belum benar-benar sehat. Aku diantar ayahku ke sekolah dan tidak diizinkan pergi sendiri ataupun bersama lea naik bus karena orang tuaku masih khawatir dengan keadaanku. Akupun menurut saja, daripada aku harus dirumah terus menerus dan mati kebosanan, lebih baik aku sekolah.

"Ara, ayo berangkat" ucap ayahku.
"Iya yah. Bu aku berangkat dulu ya"
"Iya. Jangan lupa di makan bekalnya"
Hari ini aku dibawakan bekal ke sekolah alasannya sudah pasti karena kesehatanku. Padahal kan aku kemarin hanya demam.
"Iya bu."

Sesampainya di sekolah aku segera berlari kecil menuju kelasku. Aku benar-benar rindu sekolahku, padahal aku hanya tidak masuk selama dua hari. Bagaimana jika aku sudah lulus nanti?

"Hai Le" sapaku
"Ara? Udah boleh sekolah? "
"Hm, aku bosan le dirumah"
"Aku juga bosan duduk sendirian" katanya sambil mengerucutkan bibirnya.

Ketika kami sedang asik berbincang kemudian Mam Her, guru bahasa Inggris kelas sebelas, datang. Awalnya aku bingung kenapa Mam Her yang datang bukan Miss Diah tapi semua itu terjawab ketika Mam Her bilang bahwa Miss Diah tidak bisa hadir karena sakit.

Selama pelajaran berlangsung banyak yang tidak mendengarkannya. Ada yang mengobrol, ada yang tertidur, ada yang bermain, bahkan aku melihat ada yang pikirannya melayang entah kemana sedangkan jiwa dan raganya ada disini. Hanya barisan paling depan dan kedualah yang mendengarkannya, tapi kalau boleh aku menebaknya kurasa mereka terpaksa melakukannya karena posisi duduk mereka. Entahlah itu hanya tebakanku saja.
Menurutku pelajaran bahasa inggris kali ini sangat amat membosankan. Biasanya kalau belajar bersama miss Diah pasti menyenangkan.

"Le toilet yuk" ajakku
"Yuk, izin sana"

Setelah diperbolehkan oleh Mam her aku segera berlari menuju toilet. Biasanya disaat bosan seperti ini aku dan Lea pasti akan melarikan diri ke toilet seperti sekarang ini karena, toilet di sekolahku itu letaknya di pojokan dan juga dekat balkon yang langsung menyajikan pemandangan Taman yang menyejukkan mata.

"Le, Riel apa kabar? Aku..."
"Kangen?"
"Hm,"
"Kemarin aku liat dia pulang bareng Alsa"
"Alsa? Alsandra anak IPA 3 itu?"
"Disini yang namanya Alsa siapa lagi Ra, "
"Oh"

Alsa?
Paling hanya kebetulan, Rumah Alsa dan Riel itu kan searah. Lagipula Alsa dan Tria berteman dekat jadi mana mungkin.

"Clara"

Tapikan bisa saja mereka.....

"Clara "

Dan seketika aku merasa seperti ada yang memanggilku dengan lembut dan aku mengenal pemilik suara ini.
Tapi apakah benar itu..

"Riel! " sontak mataku melebar melihat seseorang yang ada didepanku. Seseorang yang baru saja aku pikirkan. Seseorang yang aku rindukan. Seseorang yang selalu ku ceritakan di dalam diariku.

"Kamu udah sembuh, dengar-dengar kamu sakit"
"Udah, "
"Aku gak bisa jenguk kamu bareng Bayu kemarin"
"Gak apa, lagipula aku cuma demam. Ga parah ko"
"Syukurlah. Kamu gak belajar? "
"Lagi bosen. Mam her yang ngajar"
"Oh, jangan lama-lama. Disini banyak angin kamu kan baru sembuh."
"Iya."
"Aku ke kelas dulu, aku kesini cuma mau tau keadaan kamu aja. Dah ara, Le"

Entah mantra apa yang diucapkan olehnya. Sederhana, tapi tidak baik untuk kesehatan jantungku.

"Udah yuk masuk, kata doi kan gak boleh lama-lama disini" ucap Lea
"Apaan sih Le"

Jam istirahat pun akhirnya berbunyi.
Aku, Lea dan Ela segera turun menuju kantin. Tapi karena aku sudah bawa bekal jadilah aku mencari tempat duduk dan membiarkan mereka memesan makanan.

"Hai Clara,"

Astaga, kenapa sih dia itu selalu ada dimana-mana. Apa dia tidak tau aku risih kalau ada dia.
"Ada apa? "
"Bisa gak sih Ra, sehari aja gak sinis sama aku? "
Aku tidak menjawab, untuk apa sih dia bertanya yang dia pun sudah tau jawabannya.

"Ra, aku cuma mau berteman sama kamu, aku ngedeketin kamu terus karena kamu itu cueknya minta ampun, kamu bikin aku penasaran Ra, " lanjutnya

"Kenapa sih Ra, kamu selalu gini kalau sama aku. Apa aku terlalu mengganggu kamu?"

Kalimat terakhirnya seakan membuatku ingin berteriak 'Iyaaaaaaaaa' di telinganya dengan keras tapi aku takut kalau itu akan melukai perasaannya, dia juga manusia bukan.

"Maaf," hanya itu yang keluar dari mulutku.
"Aku pergi dulu" katanya sembari tersenyum

Setelah beberapa menit Bayu pergi lalu sahabatku pun datang dengan makanan ditangannya.

"Tadi, Bayu... " belum selesai Ela berbicara tapi sudah ku potong dan ku ceritakan semuanya secara detail.

Bel tanda masuk pun berbunyi...

Itu tandanya, pelajaran akan dimulai kembali...

Pendalaman Materi hari ini sangat membosankan, jam pertama diisi dengan bahasa inggris yang ternyata bukan guru biasa yang mengajar dan yang kedua diisi dengan pelajaran Kimia. Ah mengucapkan namanya saja aku langsung bosan. Kebiasaanku saat bosan yaitu merogoh ke dalam tas dan mengeluarkan semua isinya. Dan saat itu pula aku melihat buku diariku.

"Kok bisa ke bawa ya"
"Apa Ra yang ke bawa? "
"Ini" kataku sembari menunjukkan diariku.

Daripada aku bosan lebih baik aku menulis saja di buku diariku. Biarlah kimia, dirumah nanti aku akan mempelajarinya kalau tidak bisa aku akan bertanya saja pada Lea.

Bel pulang akhirnya berbunyi. Seluruh siswa-siswi bersorak gembira mendengar suara lonceng yang paling Indah itu di akhirnya di mainkan.

"Le, maaf gak bisa bareng, aku udah dijemput sama ibu"
"Iya gak apa Ra, kan ada Ela"
"Yaudah, Aku duluan ya, bilang Ela"
"Hati hati, jangan lari Ra. "

Aku pun segera berlari menuruni tangga, Dan menuju ke gerbang sekolah. Tapi aku tidak melihat ke jalan, mataku sibuk menatap ponsel dan akhirnya aku menabrak seseorang.

"Maaf," kataku. Lalu aku segera berlari menuju gerbang dan menemui ibukku.

Aku menyadari bahwa sedari tadi aku mendengar namaku di sebut-sebut dari arah lapangan tapi aku tidak tau siapa. Dan tanpa aku sadari pula aku telah kehilangan sesuatu.

............................oOo............................

Hae gaes.
Aku kembali lagi... (Padahal ga ada yang nunggu)
Udah berapa lama ya ga di update... Kira2 sebulan lebih kali ya.

Niatnya mau lanjutin cerita ini. Tapi apa daya aku sibuk les ini, itu , bljr buat sbm, stis, dsb.

Jadinya ya gitu.

Yaudah deh, jangan lupa Vote+Komentarnya yaaaaaaaaa...... ^_^
Maaf kalau ada kesalahan dalam tulisan, bahasa atau tanda baca.

28/11/2016
-xy









Diari ClaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang