Part 5

344 37 0
                                    

konbanwa, minna-san! ini dia lanjutan FF nya...

happy reading...

**********************************************************************************

*Jam 7.00 pm

"Wah, luar biasa...!!" Nagisa kagum.

"Indah, bukan?" Kuroko tersenyum.

Mereka sedang menikmati kembang api di langit. Kebetulan di dekat rumah mereka ada festival. Jadi, mereka mengunjunginya dan membatalkan pergi ke pusat kota. Festival itu penuh dengan aneka permainan tradisional hingga modern. Ada banyak anak-anak dan orang dewasa di sana. Walaupun terasa sempit karena banyak orang, tetapi tidak menyurutkan semangat setiap untuk menikmati festival itu. Ramai dan menyenangkan.

Setelah lima belas menit menikmati kembang api yang merupakan tanda dimulainya festival ini. Selain ada permainan, di sini juga ada lomba-lomba yang menarik dengan hadiah yang menarik pula. Tetapi mereka memilih bermain permainan yang ada. Sampai akhirnya, Nagisa tertarik dengan suatu permainan. Dia melihat permainan menangkap ikan.

"Lihat! Itu menarik sekali!" tanpa basa-basi, Nagisa langsung menarik tangan Kuroko dan berlari ke sana. Dia mengacuhkan Kuroko yang terus menabrak orang lain disekitarnya. Dan akhirnya mereka sampai di permainan itu.

"Kuroko-niisan, aku ingin main itu. Bisa kau pinjamkan aku uang untuk memainkannya? Aku lupa membawa uang. Jadi, tolong pin-eh!?" Nagisa terkejut saat melihat Kuroko berlumuran makanan yang 'tidak' ia beli sebelumnya. "Kau kenapa, Kuroko-niisan?"

"Tidak, tidak apa-apa. Shiota-kun menarikku terlalu kencang. Aku terus menabrak orang-orang yang membawa makanan dan makanan tersebut tumpah mengenaiku. Jadi, aku seperti ini." Dengan wajah biasa saja, Kuroko menjawab. Lalu dia menyingkirkan makanan itu dari baju dan rambutnya.

Nagisa ikut menolong Kuroko membersihkan. "Sumimasen, Kuroko-niisan. Aku terlalu tertarik sampai lupa keadaan Onii-san." Dia menggaruk-garuk kepalanya dan membungkuk minta maaf.

"Tidak apa-apa," tertarik? Aku yang tertarik batin Kuroko. "Kau jadi ingin meminjam uang? Aku membawanya."

"Iya, arigato." Nagisa tersenyum lebar.

Kuroko menyodorkan sejumlah uang kepada penjual itu. "Shiota-kun tahu cara bermainnya?" Kuroko dan Nagisa duduk di kursi kecil yang telah disediakan.

"Tahu, Kuroko-niisan. Aku pernah melihatnya sebelumnya." Nagisa mengambil sebuah tongkat kecil yang ujungnya terdapat lingkaran dengan ditutupi kertas tahan air (seperti kertas minyak). "Begini, kan?" lalu dia mempraktekan cara menangkap ikannya. Namun kertas itu sobek saat menggangkat ikannya. "Yah..." Nagisa kecewa.

Kuroko tersenyum. "Biar aku yang mencontohkan." Kuroko menyewa lagi tongkat khusus itu. "Begini." Dia mempraktekan caranya dan berhasil memasukan ikannya ke dalam ember kecil.

"Wah... Kuroko-niisan hebat!" Nagisa kagum. "Boleh aku mencobanya lagi?"

"Tentu." Kuroko memberikan tongkat itu. Nagisa mencoba sekali lagi. Kali ini, Kuroko sambil memberikan intruksi kepada Nagisa. "Angkat dengan cepat dan seimbang." Ucapnya.

Dan akhirnya, Nagisa berhasil. "Horeee...!! Aku berhasil!" Nagisa mengangkat kedua tangannya. "Aku akan menangkap ikan lagi." Nagisa kembali terseret kedalam kesenangannya. "Ini menyenangkan sekali!" Nagisa tersenyum lebar. Begitu pun dengan Kuroko. Saat itu, mereka bersenang-senang.

*Sepuluh menit kemudian...

"Kau dapat banyak ikan, Shiota-kun."

"Iya, Kuroko-niisan membantuku. Arigato." Nagisa membawa sekantung ikan, jumlahnya ada 10 ekor. "Hanya dengan tiga tongkat, aku bisa dapat sepuluh ikan."

"Benarkah? Bukannya lima tongkat?" Kuroko menggoda.

"Yang pertama itu kan nggak dapat ikan dan yang kedua punya Onii-san. Jadi, itu tidak dihitung." Kuroko hanya tersenyum. Tiba-tiba Nagisa ingat sesuatu. "Oh iya, aku ingin memberikan Onii-san sesuatu." Lalu dia mengeluarkan sebuah benda yang berbentuk persegi panjang. "Ini. Untuk onii-san." Nagisa menyodorkan benda itu.

" Nagisa menyodorkan benda itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

nb: gambar ala kadarnya :v saya bukanlah seorang editor

"Hmm... apa kau membuatnya sendiri?" Tanya Kuroko.

"Bagaimana Kuroko-niisan tau? Iya, aku membuatnya sendiri." Jawab Nagisa.

"Arigato gozaimasu, Shiota-kun." Kuroko tersenyum.

"Terlihat sekali yaa, kalau gambarku tidak rapi. Maklum, bukan keahlianku." Nagisa hanya cengar-cengir. "Arigato untuk hari ini, Onii-san. Malam ini sungguh... menyenangkan." Nagisa menunduk.

"Shiota-kun, ada apa?" Kuroko heran.

"Nggak ap-"

Nit nut... nit nut...

"Ah! Ponselku." Nagisa sadar ada bunyi e-mail masuk. Dia membuka dan membacanya. "Kuroko-niisan, tunggu sebentar ya? Aku mau nelpon dulu." Nagisa langsung menjauh.

"Iya, Shiota-kun." Kuroko melanjutkan berkeliling festival. Hanya berselang beberapa menit, Nagisa kembali. "Ada apa, Shiota-kun?" Kuroko bermaksud ingin mengetahui pembicaraannya di telpon.

"Nggak apa-apa kok, Kuroko-niisan. Oh iya, aku ada perlu hari ini. Mendesak sekali. Bolehkah aku pergi?"

"Ya sudah, boleh. Biar kuantar ya?"

"Ti-tidak usah. Aku akan jalan kaki saja. Dekat dari sini kok. Dia sudah menunggu." Nagisa terlihat buru-buru.

"Ada apa dengannya?" batin Kuroko.

.

.

.

[bersambung...]

Ai desu... XD

terimakasih sudah mau membaca FF saya ini. saya senang... :)

apalagi kalau kalian vote, comment, share, and follow saya, pasti lebih senang XD

saran dan kritik ditunggu :3

dukung terus ya^^

warning: typo berhamburan dan jalan cerita lambat plus gak nentu updatenya. diusahakan update malming :3 kalau greget atau gak ada kerjaan, mungkin seminggu bisa lebih dari 1 kali update :v

~Unexpected Incident~ [Kuroko no Basuke FanFic] [DISCONTINUE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang