~Part 4~

397 38 12
                                    

omataseshimashita~ maaf lama ya, hehehe...

dan... ada yang baru lho XD

penasaran? baca aja :3

happy reading~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Tadaima." Ucap Kuroko saat menginjakan kaki di rumahnya.

Seorang laki-laki yang sedikit lebih muda dari Kuroko sedang berdiri di depan menyambutnya. "Selamat datang, Onii-san." Katanya sambil tersenyum. Dia adalah Shiota Nagisa. Dia berambut biru seperti Kuroko, tinggi 159, memiliki rambut yang panjang namun dikuncir dua, berkulit putih, pintar Bahasa Inggris, pintar mencari informasi dan pintar mengatur sesuatu. Dia kelas 2 SMP Kunugigaoka.

Mungkin kalian berpikir mereka mempunyai rambut yang sama tapi kenapa nama keluarga mereka berbeda? Jawabannya karena mereka memang bukan keluarga tapi kebetulan memiliki rambut yang sama. Nagisa sudah menganggap Kuroko adalah kakaknya sendiri karena sudah lama tinggal bersama. Kedua orangtua mereka sama-sama sibuk, jadi mereka tinggal bersama. Itu pun karena kebetulan bertemu.

Mereka sekarang berada di ruang makan. Suasana terasa hening. Kuroko mulai mengajak bicara.

"Bagaimana kegiatan sekolahmu, Shiota-kun?"

"Menyenangkan seperti biasa, Kuroko-niisan." Nagisa tersenyum pada Kuroko.

"Oh~"

"Oh iya, kenapa Onii-san pulang lebih awal?"

Kuroko langsung binggung akan menjawab apa. Dia tidak mungkin bilang yang sebenarnya. Memang selama ini, Kuroko merahasiakan tentang dirinya yang ikut latihan untuk meyelamatkan murid-murid yang hilang itu. Oleh sebab itu, dia sering pulang terlambat. Apalagi Kagami ikut dengannya. Jadi dia harus menyingkirkannya karena tidak ingin dia terlibat. Begitu pun dengan Nagisa. Kuroko ingin agar adiknya itu tidak ikut campur dengannya.

"Ada apa, Kuroko-niisan?" Kuroko langsung bangun dari lamunannya.

"Tidak. Tidak apa-apa, kok." Kuroko tersenyum. Tiba-tiba Kuroko ingat kalau besok tidak ada latihan "Oh iya, apakah kamu ada acara besok setelah pulang sekolah?"

"Nggak ada. Memangnya kenapa?" Nagisa merasa heran karena biasanya selalu sibuk dengan sesuatu yang mungkin dia tidak ketahui.

"Besok kita akan jalan-jalan. Onii-san besok juga tidak ada acara."

"Yaudah, aku ikut."

"Apa semua pekerjaanmu sudah diselesaikan?"

"Hari ini aku sudah mengerjakan semuanya bahkan untuk esok hari."

Kuroko tersenyum. "Kamu memang bisa mengatur semuanya. Kamu dapat diandalkan."

"Kuroko-niisan, arigato." Nagisa membalas dengan senyuman.

Sepuluh menit sudah berlalu. Mereka sudah selesai makan malam. Terlihat Nagisa sudah terkantuk-kantuk. Dia langsung berdiri dan pergi ke kamar untuk tidur.

"Baiklah. Ayo istirahat. Besok kamu sekolah. Langsung pulang setelah sekolah selesai ya..." ujar Kuroko dari kejauhan. "Oyasuminasai."

"Oyasumi~"

Sifat Kuroko memang sedikit berubah jika tidak berhadapan dengan teman-teman seusianya. Biasanya, cara bicaranya formal, tapi jika berhadapan dengan orang lain dia akan sedikit mengubah cara bicaranya atau kepribadiannya (seperti yang terlihat sebelumnya).

***

Pagi pun datang. Mentari bersinar menyinari bumi menembus celah jendela. Hari ini Kuroko menjalani harinya seperti biasa. Setelah mandi dan berpakaian, dia langsung menuju meja makan dan segera sarapan. Sebelumnya Kuroko sudah menyiapkan sarapan, jadi mereka tinggal menyantapnya.

"Apa kau sudah menyiapkan semuanya, Shiota-kun?" Kuroko meletakan piringnya di atas piring Nagisa karena mereka sudah selesai sarapan.

"Sudah. Aku sudah menyiapkan semuanya."

"Baiklah. Ayo berangkat."

Mereka langsung melaju ke stasiun dengan berjalan kaki. Kebetulan rumah mereka tidak jauh dengan stasiun. Hanya membutuhkan beberapa menit saja untuk sampai ke sana. Karena arah sekolah merekaa sama, jadi mereka menaiki kereta yang sama namun sekolah Kuroko-lah yang paling jauh.

Setelah sampai di stasiun dekat SMP Kunugigaoka, Nagisa turun dari kereta. Kuroko menerima lambaian tangannya. Kuroko membalasnya. Pintu kereta menutup lalu melanjutkan perjalanannya. Sepuluh menit kemudian, Kuroko telah sampai di stasiun dekat sekolahnya. Terlihat di seberang seorang berambut merah gelap berdiri di gerbang stasiun.

"Yo, Kuroko." Kagami mengangkat tangannya. Kuroko mengangguk. Mereka langsung melanjutkan perjalanan menuju sekolah.

Di tengah perjalanan, Kagami sempat mengambil dan melihat isi ponselnya. "Tch. Ini lagi." Kagami terlihat kesal.

"Ada apa, Kagami-kun?" Kuroko kebingungan, tapi dengan ekspresi datar.

"Berita tentang penculikan murid lagi." Kagami mengarahkan ponselnya ke wajah Kuroko. "Lihat ini." Kuroko langsung mengambil ponsel Kagami. "Itu daftar murid-murid yang di culik."

Kuroko terkejut melihatnya. Hampir belasan, tidak, hampir puluhan murid yang di culik. Sungguh jumlah yang luar biasa. Kuroko merasa kasihan terhadap murid-murid yang hilang itu. Entah bagaimana nasib mereka.

Karena terlalu asik mengobrol, mereka tak sadar kalau sudah sampai di sekolah. Mereka menuju kelas lalu duduk di tempat yang biasa mereka duduki. Dan pelajaran pun dimulai...

[bersambung]

maaf, kependekan ya? hehehe...

dan kalau ada saran, kritik atau apapun, silakan komentar ya dan follow saya XD

dukungan kalian sangat membantu :3


~Unexpected Incident~ [Kuroko no Basuke FanFic] [DISCONTINUE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang