Part 10

261 27 0
                                    

yo, minna-san! maaf lama menunggu :"3

oke. tanpa basa-basi lagi...

Happy reading~

*************************************************************************************

"A-apa maksudmu?" Kagami kaget.

"Hmm~ aku harus mulai menjelaskan dari mana ya? Aku bingung."

"M-mmm..." Kagami bingung ingin bicara apa. "Kalau mau bicara, pikirkan dulu. Aku mau masuk dulu." Kagami menerobos masuk, tapi lagi-lagi dia dicegah.

"Sekarang, aku tahu." Ucap pria itu.

*20 menit kemudian...

Clek

Kuroko terkejut. "Maaf membuatmu menunggu, Kuroko." Ternyata itu Kagami.

"Kau kemana saja, Kagami-kun? Aku sampai berbau hangus karena harus lama menunggu. Bahkan kulitku mulai berubah kecoklatan." Dia mengusap tangannya.

"Maaf, Kuroko. Aku ada keperluan sebentar."

"Apa itu, Kagami-kun?"

"Hmm... bukan apa-apa." Dia tidak jadi memberitahunya. "Ada apa kau memanggilku?"

"Begini, ada beberapa hal yang ingin kutanyakan dan pastikan." Kuroko menarik napas panjang. [mode introgasi: on] "Apa yang kau lakukan antara jam tujuh malam sampai jam sepuluh malam saat digelarnya festival?"

"Aku belajar di rumah. Hari ini ada ulangan bukan? Walaupun pada akhirnya aku ketiduran sebelum jam sepuluh."

"Bagaimana kau bisa tahu kalau kau tidur dibawah jam sepuluh?"

"Aku sudah mengatur alarm di ponsel jam sepuluh malam untuk tidur, tapi aku tidak mendengarnya sebelum aku tidur."

"Kenapa kau mengaturnya jam segitu?"

"Tentu saja agar tidak telat! Terakhir kali aku telat kerena tidur jam setengah sebelas."

"Begitu. Apa ada yang tahu kau ketiduran?"

"Hmm... entahlah. Hari itu, aku di rumah sendirian. Alex sedang ke luar, sedangkan Tatsuya... kau tahu kan?"

"Begitu." Kuroko mulai berpikir. 'Berarti, tak ada alibi yang menguatkan kalau dia bukan pelakunya. Apa ada cara lain untuk membuktikannya? Bisa-bisa dia dituduh melakukan hal yang dia tidak lakukan. Bagaimana ini?' Kuroko melamun.

"Kuroko, ada apa?" Kagami membangunkan lamunan Kuroko. "Apa kau baik-baik saja? Kau terlihat bingung. Ada hal yang mengganggumu?"

"Oh? Ti-tidak ada, kok."

"Benarkah? Jujur saja."

"Iya. Aku tidak apa-apa, Kagami-kun."

"Kalau begitu, boleh aku bertanya? Kini giliranku."

"Eh?" Kuroko bingung. 'Dia juga ingin bertanya?' batin Kuroko. "Ada apa, Kagami-kun?"

"Apa maksudmu?"

"Hah?"

"Apa maksudmu bertanya macam-macam padaku? Apa kau punya maksud tertentu? Apa itu dirahasiakan? Kenapa kau sampai membuang-buang waktumu hanya untuk bertanya padahal kita akan bertemu besok? Sampai-sampai kau buru-buru melakukan ini karena besok mungkin terlambat? Pasti ada alasannya, bukan?" Kagami melontarkan banyak pertanyaan.

"Eh? Maksudku..." Kuroko memalingkan wajahnya. 'Apa yang harus kukatakan? Tidak mungkin aku bicara yang sebenarnya. Lagipula, seharusnya aku bertanya saat jam santai ketika istirahat. Kenapa aku malah mengajaknya ke atap yang memungkinkan dia curiga? Saking paniknya, aku sampai lupa tentang hal itu. Bagaima--'

"Kuroko!" teriakan Kagami memecah lamunan Kuroko lagi. "Tidak perlu disembunyikan lagi! Jelaskan padaku apa yang terjadi sebenarnya! Aku tidak ingin kebohongan dan keraguan! Jelaskan!" tegas Kagami.

Kuroko bergeming. Dia menunduk. Entah apa yang ada dipikirannya. Semilir angin menerpa mereka. Membuat rambut mereka melambai-lambai. Keheningan itu berlangsung cukup lama. Tak ada yang bicara. Sampai...

"Kagami-kun adalah orang yang baik. Tidak mungkin dia melakukan kejahatan, kan? Kadang dia memang menyebalkan dan keras kepala, tapi bukan berarti dia orang jahat, kan?" Kuroko masih menundukan kepalanya. Tiba-tiba dia mengangkat kepalanya dan berteriak. "AKU PERCAYAMU, KAGAMI-KUN!" lalu, dia mendekati pintu dan meraih gagangnya. "Kuharap kau mengerti. Ada hal yang harus tetap menjadi rahasia." Dia membuka pintu, masuk dan menutupnya kembali.

Kagami masih terkejut. Perlahan ia menutup matanya. "Aku juga percaya padamu, Kuroko." Kagami meraih pintu dan masuk ke dalam gedung. Dia mulai menapaki anak tangga satu demi satu. "Aku mengerti, Kuroko. Ini bukan saatnya untuk membicarakannya, kan? Aku tidak tahu seperti apa situasi yang kau hadapi, tapi itu pasti sulit untukmu. Mungkin, lain kali kita bicarakan." Kagami bicara sendiri.

Tanpa disadari, ada yang mengawasi Kagami."Kuso! Kenapa gagal?! Apa mereka masih saling percaya?!" bayangan itu hilangtanpa jejak.

[bersambung...]

maaf semuanya, huweeeee D":

selama ini gak ada kabar. sebenernya ada beberapa alasan sih :" mulai dari sibuk kerjaan sekolah, tugas, ekskul jurnalistik (apalagi saya jadi sachou //-//), persiapan UAS, UAS nya, dll. pokoknya bikin lelah. tiap pulang sekolah selalu tepar :'v

dan yang paling penting, jaringan terbatas, hueeee... *cry*

handphone saya juga tidak mau diajak kerjasama. begitu pun keyboard netbook :" (maklum. netbook yang mungkin sudah berumur)

tapi... ketika melihat ada yang bertanya kapan ini update dan menunggu FF ini lanjut, rasanya sangat senang *terharu* saya kira tak ada yang menunggu ini :"D saya sampai susah tidur saking senangnya, hehehe...

Dukung terus ya~ vote, comment, follow ye~! :v Kritik dan saran membantu sekali~

Dukungan kalian sangat berarti T^T *still terharu*

~Unexpected Incident~ [Kuroko no Basuke FanFic] [DISCONTINUE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang