Part 13

263 24 1
                                    

yokay... mari lanjut~

happy reading~

*************


"Kyaaa!!" orang-orang di sekitar berhamburan. Berusaha kabur menjauh dari lokasi itu.

"Ugh..." Kagami kesakitan. Dia tersadar. Ah, tiba-tiba ia ingat sesuatu. Dia melihat ke belakangnya. "Ku-kuroko?!"

Kuroko berusaha bangkit. "Halo, Kagami-kun... apa kau baik-baik saja?"

"Hoi! Kau yang harus sadar! Kalau kau tertembak bagaimana?!"

"Terluka atau yang paling buruk, mati."

"Oi! Jangan sembarang ngomong! Nanti kalau ke-"

Dor! Dor!

"Semuanya! Sembunyi di balik meja!" teriak Aomine.

Kise, Aomine, Midorima, dan Akashi sudah ada di balik meja yang jatuh berdiri.

"Kurokocchii! Kagamicchii! Ayo!"

"Tung-ah!" baru saja Kagami ingin berlari mendekati meja tapi tersandung oleh kursi.

"Kagamicchii! Awas!" teriak Kise.

Kagami menoleh ke arah sumber bunyi itu. Orang itu nampak mengarahkan senapannya ke Kagami. "Ah! Oh tidak!" Kagami panik. Dia ingin lari dari situ namun entah kenapa dia tak bisa bergerak.

"Kagami-kun!" Kuroko spontan memeluk Kagami.

Dor! Crat!

"Ah..." Kuroko membuka matanya. "Eh? Tidak terluka?" dia memeriksa sekujur tubuhnya.

"Kuroko, lihat itu." Ditunjuknya sesuatu di belakang Kuroko.

"Ah! Mu-murrasakibara-kun?!"

Terlihat Murasakibara berdarah di lengannya. "Ugh... Kuroko-chin, apa kau baik-baik saja?"

Kuroko dan Kagami terdiam kaku.

"Daiki, bawa Tetsuya, Taiga, dan Atsushi ke tempat yang aman. Ryota, hubungi Kasamatsu-sensei. Shintaro, ambilkan itu di tempat yang tadi. Segera."

"Ayo! Tetsu, Kagami, Murasakibara!" Aomine mulai mengamankan mereka.

"Ha-halo, Kasamatsu-sensei! Ini gawat! Di si-eh?! Awas!"

Dor! Dor!

"Oi! Akashi!"

"Aku tahu."

Midorima menghampiri Akashi. "Ini, Akashi."

"Ternyata..." Akashi mengeluarkan sesuatu dari kantong celana. "mudah juga memancingmu keluar!" itu... pistol! Dia memasukkan peluru ke dalam pistolnya.

Sang penembak pun menyeringai.

Dor! Dor! Dor!

Terjadi baku tembak antara Akashi dan sang penembak. Di sana tinggal Akashi, Midorima, dan Aomine. Mereka berdua bersiaga di tempat jika terjadi sesuatu. Saat aksi itu berjalan, tiba-tiba sang penembak berhenti menembak.

"Sudah kuduga. Pelurumu habis kan?" Akashi ikut berhenti juga. "Baiklah. Selanjutnya, Shintaro!"

"Dimengerti." Senapan laras panjang meluncur ke arah Midorima. Itu lemparan dari Aomine. "Oke." Dia membidik sasaran yang mungkin tengah berusaha kabur. Dan...

Dor! Crat!

Midorima mengenai lengan penembak, tapi dia masih bergerak walau sempoyongan. "Masih belum menyerah juga ya?" gumam Aomine. Direbutnya senapan yang digenggam Midorima. Dia membidik... kepala! "Kini kau berakhir..."

~Unexpected Incident~ [Kuroko no Basuke FanFic] [DISCONTINUE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang