chapter 2. (hello korea)

482 39 12
                                    

Bambam tengah bersiap untuk berangkat kebandara, sungguh ia benar-benar ingin melupakan thailand dan segala isinya. Beruntung ia sudah belajar banyak tentang korea termasuk bahasanya.

"Bam, kau sudah siap?" Tanya seorang wanita membuka pintu kamar bambam "iya ma" jawab bambam yg kemudian mengikuti ibunya keluar kamar.

Incheon, korea selatan

"akhirnya aku sampai juga" senyum bambam mengembang sesampainya di korea.
"Bambam" teriak seseorang di sebrang sana "phiii" balas bambam sembari melambaikan tangan
"Phii bambam kangen" bambam memeluk kakanya itu.
"Phi juga" sesekali kaka bambam mencium rambut bambam

"Hyung" panggil seorang pria manis disana
"Oh iya bam, ini baekhyun hyung"
"Swedikap bamie" salam dari baekhyun
"Swedikap phi" balas bambam
"Baekki, bambam mahir berbahasa korea, jadi kau jangan khawatir" jelas kaka bambam bernama nikhun itu.

"Okh jjinja? Wahh aku senang kalau begitu" baekhyun telihat sumringah

Mereka sampai di rumah kediaman nikhun
"Baekki, sebaiknya kau ajak bambam kekamarnya" titah nikhun
" tentu saja, bam pasti cape kan?" Baekki menarik pipi bambam yang cute itu sedangkan bambam hanya tersenyum melihat perlakuan hyungnya

"Tidur lah dulu bam. Makan malam nanti aku akan membangunkan mu" jelas baekhyun. "Ne" jawab bambam "ya ampun bammm, kau cute sekali. Pantas kau menjadi adik ku. Cepat tidur ya" bambam tersenyum dan merebahkan badannya ke ranjang.

Seoul 07.03  .kst

"Pagi bam" sapa baekhyun pada bambam yang turun dari tangga
"Kau sudah mengerti maksud seragam di kasur mu?" Tanya nikhun, bambam tersenyum dan mengangguk
"Ohh bamie, kau susah sekali untuk di bangunkan. Maafkan hyung tadi malam kau jadi tidak makan. Kalau begitu kau harus makan yang banyak pagi ini. Okey" jelas baekhyun panjang lebar

"Kenapa cepat sekali phi?" Tanya bambam sembari memakan roti di hadapannya "phi tau kau di kelas hanya bergurau dan acap kali tertinggal pelajaran. Dan disini kau tidak boleh seenaknya saja mengerti" jelas nikhun

"Hyung, kenapa kau kejam sekali. Wajar saja bamie seperti itu. Usianya masih sangat muda" bela baekhyun
"Baekki, aku tidak mau dia bodoh mengerti"
"Sudah hyung, bam memang sedikit bandel. Dan disini bam janji akan jadi anak phi khun dan baekki hyung yang baik" bambam tersenyum manis

"Hyung, aku ingin bambam saja jadi anak kita" cletuk baekhyun yang membuat dua laki-laki di hadapannya membulatkan mata mereka
"Kenapa? Bamie sangat mirip dengan ku. Cocok kan?" baekki tersenyum
"Bahkan kita belum menikah baekki" nada bicara nikhun sedikit bergetar

"Tapi kita akan menikah 1 minggu lagi. Itu bukan waktu yang singkat. Sudah jangan banyak bicara. Cepat makan dan berangkat. Nanti kalian telat" crocos baekhyun, terlihat disana wajah frustasi dari nikhun tetapi dengan perasaan bahagia. Bambam hanya terkikik kecil melihat suasana itu, menyenangkan rasanya berada di antara dua hyungnya itu.

Seoul if the art School

"Baik lah bambam, aku akan mengantar mu kekelas baru mu" titah pria paruh baya seumuran ayah bambam

Sepertinya ini memang sekolah taraf internasional terbaik, suara bising jarang terdengar. Nampaknya semua serius kepelajar mereka masing-masing. Bambam sampai di depan kelas barunya
"Permisi guru min, bisa bicara sebentar" panggil kepala sekolah kepada guru yang tengah mengajar di kelas itu

"Ini bambam anak baru, silakan untuk di arahkan di kelas anda" tuntun kepala sekolah kepada guru min "baik saesangnim. Mari bam"

"Sebelum kita melanjutkan pelajaran, kita kedatan murid baru. Silakan perkenalkan diri mu" titah guru min pada bambam, terlihat suasana kelas menjadi bising karena kehadiran bambam.
Bahkan telinga bambam mendengar sedikit dialog mereka yang mengira bambam manis dan sebagainya

Bambam mengumpulkan kepercayaan dirinya dan menengok kesebelah kanan ruang kelas dekat jendela tengah ada 2 pria dan 1 wanita memandanginya begitu serius.
"Apa kau akan tetap diam manis?" Cletuk satu siswa

"Okh, annyeonghaseo Khunphimook bhuwakul imnida aku pindahan dari thailand. Panggil saja bambam. Mohon bantuannya" bambam membungkukan badannya layaknya orang korea lakukan disana

"Baiklah bam, kau duduk dengan...okh jean..apa sebelah mu kosong?" Tanya guru min pada gadis di bangku sana
"Saesangnim, siapa yang mau duduk dengan gadis aneh itu" cletuk siswa cantik dari bangku belakang
"Seul yul jangan seperti itu. Baik bam kau duduk dengan jean" tangan guru min menunjukan kemudian bambam menuju bangkunya.

Mata bambam tak dapat berkedip melihat gadis tersebut. Bukan bukan saja dia begitu manis tetapi sepertinya bambam sangat mengenal wajah itu.

"Salam kenal" sapa bambam yang hanya di balas tatapan datar dari gadis bernama jean itu.
"Hey bam salam kenal. Aku kim yugyeom dan ini choi youngjae. Okh jean memang seperti itu." Jelas yugyeom yang duduk di bangku depannya
"Hai bam" sapa youngjae
"Salam kenal semua" bam tersenyum.

Teng (anggap saja suara bell)

suara bell tanda istirahat berbunyi
"Kekantin bam" ajak youngjae yang kemudian bambam mengangkat bokongnya dari tempat duduk

"Hey anak baru. Kau mau berteman dengan mereka?" Tanya seorang laki-laki yang tertera di jasnya bernama bobby
"Memangnya kenapa?" Tanya bambam
"Mereka itu orang-orang aneh, jadi sebaiknya aku sarankan kau menjauh dari mereka dan lebih baik kau bersama ku" ajak bobby mendekati wajah bambam dan meraih dagu bambam

"Bam, jangan dengarkan dia. Ayo" tangan bambam di tarik oleh jean
"Yak gadis aneh. Tentu saja aku akan memilih bambam manis di bandingkan kau" bobby tiba-tiba saja melemparkan bulpoin tepat mengenai kepala jean

"Apa? Apa kau akan mengeluarkan ku dari sekolah?" Ejek bobby dengan memiringkan bibirnya
"Apa kau memohon?" Jawab jean dengan ekspresi dan suara yang dingin

"Jean sebaiknya kita menuju kantin sekarang" ajak yugyeom, menit kemudian mereka berlalu meninggalkan bobby dan teman-temannya.

"Apa bobby bukan orang baik?" Tanya bambam sembari meminum jus dihadapannya
Terlihat disana wajah frustasi yugyeom dan youngjae
"Yang aku tau dia beberapa kali menghamili wanita dan meniduri beberapa laki-laki bam" jawab yugyeom, bambam yang mendengarnya mengusap lengannya yang terasa dingin

"Kau tidak bercanda kan gyeom?" Tanya bambam
"Itu hanya orang-orang tertentu saja yang tau. Dan aku fikir kau akan menjadi bagian dari kami. Jadi kami berani mengatakannya" jelas youngjae.

"Jean" panggil seseorang dari belakan jean, yang di panggil hanya mendongak dan tetap berwajah tenang.
"Aku sudah bilang untuk tidak makan sembarangan" kata laki-laki itu. Bambam terus memperhatikan laki-laki itu dan tanpa sadar dia tertangkap basah tengah dengan intens memandanginya

"Apa yang kau lihat?" Tanya laki-laki itu "okh aniya. Mian" jawab bambam bingung bercampur malu.
"Mark hyung kami minta maaf membawa jean kesini" kata youngjae berdiri
"Lain kali kalian membawa makan dari rumah dan makan dengan sehat" kata laki-laki bernama mark itu.

"Jean makan bekal mu" mark berlalu dengan meninggalkan pesan itu pada jean
"Jean sebaiknya kita kekelas" ajak yugyeom. Jean berdiri dan mulai berjalan
"Bam ayo" teriak yugyeom pada bambam yang masih memperhatikan mark yang menjauh.

***

Mark tengah berada dalam mobil bersama adiknya jean "dia teman baru mu?" Jean hanya mengangguk
"Siapa namanya" tanya mark kembali dengan nada dinginnya
"Bambam" jawab jean singkat.
"Apa dia transjender?" Tanya mark lagi
"Hyung aku baru berteman dengannya hari ini, bagaimana bisa aku mengetahui banyak tentangnya. Lagi pula dia memang manis tetapi bukan berarti dia perempuan" tiba-tiba jean menaikan nadanya.

"Heyyy, aku hanya bertanya. Lihat kau, seperti nenek sihir yang kehabisan ramuan" mark terkikik kecil mengatakannya
Jean hanya terdiam dan memanyunkan bibirnya
"Kau terlihat manis adikku. Pantas jaebum tergila-gila pada mu" ejek mark pada jean
"Aku sudah berkali-kali bilang kalau aku suka perempuan hyung" bentak jean
"Dasar bocah"

                                                                       

Huaaa marknya aku umpetin dulu ya, biar suprise gitu. Upsss ^^
Thanks for all. Next >>>>
Vote ya readers chingu

I'm DiffirentWhere stories live. Discover now