Chapter 10 (i'll Be)

337 32 0
                                    

Astaga pake judul lagu semua.
BTS, BigBang, Ikon, 2PM. Malah GOT7 belum ada.
Okey deh Nextnya ya.

Happy Reading Chingu.

------------------------------------------------------

"Bam!" panggil Jean sembari berlari menuju dan memeluk Bambam
"Jangan berfikiran pendek seperti ini!" Pekik Jean yang masih dengan erat memeluk Bambam
"Eum?" Pekik Bambam bingung
"Apa kau tidak sayang lagi ke Mark Hyung?" Ujar Jean menarik tubuh Bambam hingga terjatuh menjauh dari tebing di hadapan mereka

"Kau ini apa-apaan Jean" pekik Bambam
"Kau mau bunuh diri?" Pekik Jean menoyor kepala Bambam
"Ais, bocah ini. Siapa yang mau bunuh diri! Aku hanya sedang merilekskan fikiranku" ungkap Bambam
"Oh, Eum. Aku fikir kau akan berfikiran pendek" ujar Jean sedikit menutupi rasa malunya

"Mau apa kau kesini?" Pekik Bambam membersihkan bajunya yang sedikit kotor
"Mark Hyung yang menyuruhku" pekik Jean
Bambam sontak menatap Jean tajam
"Dia takut kau kenapa-kenapa Bam" lanjutnya
"Aku tidak peduli lagi dengannya!" Pekik Bambam meninggalkan Jean.
"Bahkan dia menyuruh mu yang sedang sakit untuk menjemput seseorang sepertiku. Dia.." kalimatnya terhenti ketika Jean memeluknya dari belakang
"Kata Mark Hyung jika seseorang yang sedang marah dan sudah tidak bisa di leraikan dengan kata-kata. Maka jalan terakhir adalah dengan memeluknya" ujar Jean
"Lepas Jean"
"Tidak sebelum kau memaafkan Mark Hyung" pekik Jean

Bambam membalikan Badannya menarik tangan Jean dan kemudian mereka duduk bersama

Dari kejauhan ternyata Jaebum sudah lumayan lama mengamati mereka berdua, bahkan acara peluk memeluk Bambam dan Jeanpun sangat jelas di saksikannya

"Kau mau dengar sesuatu yang gila?" Pekik Jean membuka pembicaraan
"Apa?" Jawab Bambam menatap Jean penasaran
"Hey, aku tidak akan menembakmu curut" pekik Jean yang membuat Bambam mengernyitkan dahinya
"Aku bukan seorang perempuan seutuhnya" ungkap Jean yang membuat Bambam membulatkan matanya
"Maksudmu?" Pekik Bambam
"Waktu aku duduk di bangku Junior High School dulu, aku benar-benar seorang laki-laki. Dan namaku Joey Tuan, suatu pagi aku terbangun dari tidur dan mendapati dua gundukan ini" pekiknya

Plakk

Satu tamparan tak begitu keras mendarat diwajah mulus Jean
"Ais, apa ada yang salah?!" Pekik Jean kesal
"Jangan seperti itu!" Pekik Bambam
"Kau ini sensitif sekali dengan wanita, atau jangan-jangan.." pekik Jean dan kemudian berhenti
"Aku mau pulang" pekik Bambam
"Hey, kau mau pulang dengan pakaian seperti itu?" Teriak Jean
"Aku akan mengantarmu" pekik Jean
"Tidak perlu". Jawab Bambam tertunduk
"Apa terjadi suatu hal yang buruk?" Tanya Jean
Bambam hanya terdiam dan memaku ditempat

Bambam menatap sepatu yang berdiri tepat di depannya, kemudian ia telusuri sampai atas
"Bam" panggil pria di hadapannya kemudian memeluk Bambam
"Aku minta maaf" pekik Mark yang masih memeluk tubuh Bambam
Di belakang Mark menyusul Jaebum

Bambam hanya terdiam tanpa membalas pelukan dari Mark
"Aku akan percaya padamu sekarang Bam" lanjutnya
"Aku mohon maafkan aku" Mark melepas pelukannya dan memegang kedua tangan Bambam
Lagi-lagi Bambam sukses meluncurkan airmatanya
"Maaf hyung, tapi aku tidak bisa lagi" pekin Bambam melepas tangan Mark dan meninggalkan semua yang ada disana

Jean menghentakan kakinya dan menatap Mark, memperagakan bagaimana tadi dia memeluk Bambam. Mark hanya menelengkan kepalnya melihat tingkah adiknya itu.
Dengan kesal Jean memperagakan lagi itu, tetapi tetap saja Mark tidak mengerti maksud dari adiknya itu.

Jean meraih tubuh Jaebum dan memeluknya erat kemudian tersenyum pada Mark.
Mark berbalik dan menghanpiri Bambam lagi
"Bam, aku mohon maafkan aku untuk kali ini" pekik Mark memeluk Bambam dari belakang
"Tapi kata-katamu sungguh sudah menyakiti hati ku hyung." Ujar Bambam
"Aku minta maaf" lanjut Mark menatap Bambam pekat.

Satu adegan yang sama sekali tidak di duga oleh Jean dan juga Jaebum disana, dengan posisi Jean dekat dengan Jaebum Jaebum kembali memeluk Jean memalingkan pemandangan mereka dari adegan ciuman yang dilakukan Mark dan Bambam

Jean menatap Jaebum pekat
"Apa kau berhasil mencuri hatiku Im Jaebum?" Batin Jean
"Apa kau tau rasanya lihat mu memeluk orang lain dengan perasaan sayang Jean" batin Jaebum

"Im.." panggil Jean
"Kita harus cepat pulang" potong Jaebum melihat Bambam Mark beserta mobil mereka tak lagi didapati.
"Astaga mereka menjengkelkan!" Pekik Jean menghentak-hentakan kakinya, Jaebum tersenyum kecil melihat tingkah Jean yang menggemaskan itu.

"Hey, Jaebum. Kau mau pulang dengan siapa?" Pekik Jean dari kejauhan
"Jalan kaki, lagi pula tidak ada yang menawariku tumpangan" pekik Jaebum memandang angin dan berjalan mendahului Jean
Jean mepoultkan bibirnya
"Ya sudah, jalan saja sana" pekik Jean
"Eum? Tega sekali kau" ujar Jaebum
"Ini" Jean menyodorkan kunci mobilnya. Jaebum tersenyum dan menggandengan tangan Jean.

***

"Kenapa masih diam?" Tanya Mark pada Bambam
"Aku sedikit trauma di dalam mobil" pekik Bambam
Mark menghela nafas berat
"Karena aku?" Pekik Mark
Bambam hanya terdiam dan menatap keluar jendela
"Ini bukan mobil ku Bam, buatlah suasana berbeda. Tidak seperti ketika kita memakai mobilku" pekik Mark
"Lalu, jika pakai mobil mu. Harus aku rasakan suasana itu lagi?" Pekik Bambam dan menatap Mark tajam
"Eyy, suasana hatiku sedang tidak ingin bertengkar Bam" ujar Mark
Bambam menatap Mark dengan tatapan berapi-api
"Aku salah bicara lagi?" Pekik Mark mendapati tatapan mematikan dari Bambam itu, Mark hanya membalas dengan tatapan centilnya
"Aku bercanda." Pekik Mark mengedipkan satu matanya ke Bambam (bener-bener nih bule cute amat)

Seketika hati Bambam tersiram air es yang sangat banyak
"Will you be my boy friend?" Pekik Mark masih berpandangan kedepan
"Are you serious or just Kidding?" Pekik Bambam ragu
"Serious" lanjut Mark
"Aku janji akan mempercayaimu Bam, aku tidak peduli siapa yang mendapat First kiss mu dan siapa yang sudah tidur denganmu. Aku tetap mencintaimu Bam" ujar Mark
"Aku tidak ti..."
"Stttt...entah apa itu. Aku percaya sekarang, besok kau akan dengar kabar Bobby keluar dari sekolah. Aku janji" pekik Mark
Bambam hanya diam dan memandangi Mark masih belum bisa menerima semua perlakuan Mark yang kemarin dan hari ini dia dapatkan

Sungguh ini seperti Mark yang pertama dia kenal, hangat dan menyenangkan. Mungkin perasaan cintanya yang kembuatknya buta akan apa yang ia lakukan itu menyakiti sangat hati Bambam.

"Aku tidak ingin kau memandangku sebagai monster Bam" pekik Mark menghentikan mobilnya
"Banyak hal yang harus aku tanggung, dan hanya kau yang membuatku kuat. It's so Hard Carry Bam" ujar Mark menitihkan air mata
"I'll be" jawab Bambam lirih
Mark menatap Bambam tak percaya
"Are you serious?" Pekik Mark
Bambam mengangguk mantap dan kemudian mendapat pelukan hangat dari Mark

"Ini pantas kan Jean? Aku tidak mau kehilangan Mark hyung seperti aku kehilangan Phi Shoone. Dan aku juga tak mau kehilanganmu seperti aku kehilangan Cheer dan Feye bakan Ken" batin Bambam
"Kau sedang memikirkan sesuatu?" Tanya Mark menatap mata Bambam
"Tidak Hyung. Aku hanya lelah. Aku ingin segera pulang" pekik Bambam
"Okey, kita pulang. Kali ini jangan minta diturinkan di jalan ya" pekik Mark tersenyum manis

"Hyung kau benar-benar seseorang yang Tuhan kirim untuk ku. Dan bertemu dengan adikmu yang mungkin bisa membantuku untuk menemukan teka-teki dalam hidupku yang begitu rumit ini. Stay with me hyung" batin Bambam dan garis lengkung tergambar di bibir penuhnya.

-----------------------------------------------------------

Vote ☆
👇
👇
Astaga ide yang udah dirancang kacau, gegara ngakak nonton Weekly idolnya GOT7 Hard Carry. Tapi kalo engga di tulis-tulis malah ilang.

Oke thanks for reading dan votemenya. Kalo engga keberattan Follow juga ya Chingu. To engga banyak ruginya juga kan Follow :)
Next>>>
Aku tidur dulu, nyari inspirasi dan ide. Dengan berfantasy.

Gomawo *^▁^*

I'm DiffirentWhere stories live. Discover now