Chapter 6 (welcome back)

355 34 9
                                    

Mark tersenyum manis ketika ia mendapati seseorang di hadapannya itu datang untuk menjemputnya. Setelah beberapa hari dirumah sakit, akhirnya Mark diperbolehkan untuk pulang.

"Hyung besok adalah hari pernikahan Nikhun hyung dan Baekhyun hyung. Kau mau ikut dengan ku?" Ujar Jean menatap Bambam manis
"Iya" jawab Mark mantap di kursi duduknya.
"Welcomeback hyung" sapa Bambam
"Aku merindukan mu bam. Kenapa kau tidak hadir 2 hari ini?" Ujar Mark
"Nampaknya aku ada urusan di luar, aku titip Mark hyung ya bam" ujar jean. Bambam mengangguk tanda mengerti.

"Maaf hyung, aku sedikit sibuk dirumah" ujar bambam mengambil alih posisi jean sebelumnya
"Harusnya aku tahu itu. Apa kau sudah memikirkannya?" Tanya Mark yang menbuat bambam mengernyit
"Okh, aku belum fokus pada itu hyung. Maaf" ujar Bambam membawa mark keluar rumah sakit
"Ara" jawab mark

"Mark oppa" panggil seseorang yang bernama seul yul
"Oppa aku merindukan mu" lanjutnya memeluk Mark
Mark tersenyum manis dan berusaha menjaga jarak dengan gadis itu.

"Okh, kau bersamanya oppa? Bukannya dia yang membuat mu seperti ini?" Gumam seul yul
"Dia adalah obat penyembuhku" ujar Mark mantap.
Tatapan tajam seul yul sampai di mata Bambam
"Biar aku saja yang bawa oppa, lagi pula bagaimana jadinya jika seorang laki-laki lebih mesra dibandingkan dengan perempuan" ujar Seul Yul mengambil alih posisi Bambam

From : 니쿤 형 (Nikhun Hyung)

Kau dimana bocah? Cepat pulang!

Received 01.34 Pm Kst.

"Hyung, nampaknya aku harus segera pulang. Dan sepertinya Seul Yul juga akan menjagamu" ucap Bambam kemudian pergi.
Mata Mark hanya bisa memandang dingin pria yang tengah berjalan menjauhinya itu
"Apa ada yang salah dengan ku bam? Sehingga kau menjauh dariku" batin Mark
"Oppa kita segera kemobil yah" ujar gadis di belakangnya itu
"Siapa yang menyuruh mu datang kemari?" Tanya Mark yang membuat Seul Yul terkejut
"Maksud Oppa?" Tanya Seul Yul bingung.

"Sepertinya aku yang akan pulang bersama Hyung. Dan mobil kita juga tidak bisa menampung satu orang lagi. Jadi kau mau bagaimana hah?" Cletuk Jean tiba-tiba
"Ya sudah, aku naik taxi saja. Nanti aku ke ru.."
Belum selesai Seul Yul dengan kalimatnya Mark memotongnya
"Aku butuh istirahat" pekiknya. Dengan keadaan marah Seul Yul meninggalkan Jean dan juga Mark.

"Hyung, eomma dan appa tidak bisa pulang" ujar Jean
"Lagi pula aku tidak membutuhkan mereka" pekik Mark
"Hyung! Seharusnya hyung tidak boleh begitu!" Pekik Jean
"Jean Yi Tuan. Mereka hanya sibuk dengan dunia mereka. Sudah jangan membuatku kesal!" Pekik Mark
"Tapi namaku Joey Tuan Hyung" batin Jean.

***

Ini hari dimana Nikhun dan Baekhyun tunggu-tunggu. Setelan jas berwarna putih masing-masing singgah di badan mereka.
Bambam mengenakan setelan jas merah hati (kaya di MV If You Do itu lo ^^)
Tengah berdiri di pintu gerbang dengan terus memandangi ponselnya.

"Bambam" panggil seseorang dari belakangnya
Jean yang mengenakan gaun berwarna jingga sudah berdiri dengan membawa Mark yang duduk di kursi rodanya
"Jean, kenapa kau tak menghubungiku jika kau sudah sampai?" Pekik Bambam
"Mian" ujar Jean nyengir
"Hai Hyung" sapa Bambam canggung yang di balas senyuman oleh Mark
"Astaga Oppa kau terlihat tampan dengan jas biru itu (kek di Mv If You Do juga)" batin Bambam

"Apa kita bisa langsung kesana?" Pekik Jean yang membuyarkan fikiran Bambam
"Okh, iya. Tentu. Mari" ujar Bambam gugup.

Upacara pengucapan janji tengah berlangsung Jean yang berdiri di samping Bambam terlihat menyimpan sesuatu dari ekspresinya.
"Astaga, apa aku akan mati seperti ini?" Batin jean

Mark melihat kegugupan di wajah adiknya itu
"Apa kau sakit?" Bisik Mark
"Eum, tidak hyung" elak Jean
Lantas pandangan Mark tertuju pada pria di sampingnya. Wajahnya begitu cemas dan sedikit terlihat takut
"Apa yang terjadi pada mereka?" Batin Mark
Kemudian Mark memegang tangan Bambam yang sudah sangat dingin itu.

Mata Bambam membulat ketika tangan hangat itu menangkup tangannya, hatinya cukup di buat kocar kacir oleh Mark kali ini. Dengan berani ia menatap Mark yang sama sekali tak memandangnya melainkan fokus dengan peristiwa di hadapannya itu.

Tangan Bambam terlepas dari tangan Mark ketika kakanya memanggilnya untuk mendekat.
Rasa kecewa sedikit menyelimuti hati Mark, Bambam melepas tangannya begitu kasar. tidak tampak seperti Bambam yang pertama ia temui.

-

"Bam" panggil Mark mendekati Bambam yang tengah bercanda dengan Yugyeom dan Youngjae
"Bam, kita makan dulu ya" pekik Yugyeom mengerti sinyal dari Mark.
Kepala Bambam tertunduk dan sama sekali tak menatap Mark, ia mengumpulkan kebraniannya untuk menatap wajah pria tampan itu.

"Bam, kau tidak mau menatapku?" Pekik Mark kemudian yang sama sekali tak mendapat jawaban disana. Mark tertunduk menahan rasa aneh di hatinya seperti tersayat.
"Baiklah, nampaknya aku memang tidak diinginkan hadir disini" ujar Mark menggelindingkan kursi rodanya.

Mark menuju kesalah satu sudut taman disana, rasanya ia ingin menangis tetapi pantaskah ia di acara seperti ini?
"Hyung" panggil seseorang dari belakangnya
"Bam" pekik Mark semangat
"Okh, Jinyoung" sesal Mark kemudian.
"Peluh mu membasahi jas keren mu. Eumm apa kau sedang memikirkan Bambam?" Ujar Jinyoung
"Tidak, suaramu sangat mirip dengannya" ujar Mark bohong
"Ada apa?" Lanjutnya
"Okh, aku hanya ingin mengantar ini" Jinyoung menyodorkan segelas air di hadapan Mark
"Terimakasih Jinyoung" ujar Mark mengambil minuman itu.

Bambam tiba-tiba hadir di antara mereka dengan kepala yang masih menunduk.
Dia berdiri memaku tanpa menatap salah satu dari mereka, Jakson datang menepuk bahu Jinyoung dan mengajaknya pergi.
"Hyung" ujar Bambam gugup
"Aku tidak ingin mengganggu hari mu ini Bam" ujar Mark tersenyum
"Hey" panggil Mark
"Tatap aku" lanjutnya kemudian.
Mark tersenyum dengan tulus dan kemudian meninggalkan Bambam perlahan dengan susah payah menggunakan kursi rodanya.

Sungguh hati Bambam serasa di gergaji berkali-kali melihat Mark tersenyum seperti itu. Dia tahu hati Mark pasti hancur dengan sikapnya itu. Tapi Bambam tidak mau jika nanti ia benar-benar menyukainya dan membuat kakanya menentang keras akan itu.

"Ini akan lebih dari cerita di fantasiku tentang mu"
"Mungkin aku yang sudah tidak waras menyukaimu secepat itu dan memperlakukanmu seperti itu"
"Ketahuilah Bam, bagiku kau berbeda" batin Mark dengan senyuman yang sulit diartikan

"Mark" panggil Jean yang terlihat cemas
"Kau membuatku khawatir. Aku bisa mengantarkan mu jika kau mau pergi. Tangan mu bisa sakit jika memutar roda seperti itu" pekik Jean kesal
"Maaf, aku hanya tidak ingin menyusahkanmu" pekik Mark tersenyum yang membuat hati Jean teriris dan matanya mulai berkaca-kaca
"Kenapa aku selemah ini. Bahkan aku tidak bisa mengontrol rasa sensitifku ini. Cengeng sekali aku" batin Jean
"Ayo kita pulang" pekik Jean meraih pegangan di kursi roda Mark

"Jean" panggil Mark di perjalanan menuju mobil
"Eum" jawabnya dingin
"Apa salah menyukai seseorang dengan cepat?" Tanya Mark
"Tentu saja. Kau belum tahu siapa dia. Jadi pastikan kau ketahui kepribadiannya. Bukan sekali tatap langsung jatuh cinta" pekik Jean yang membuat Mark sedikit terkiki
"Seperti itu kah? Wahh adikku sudah besar ya" pekik Mark
"Aisss, hentikan hyung!" Kesal Jean menghentakan kakinya ketanah

"Bukan sulit untuk menemukan rasa itu untuk mu yang normal. Tapi aku bukan diriku yabg harus menjalani hidup sebagai orang lain" batin Jean meneruskan langkahnya

--------------------------------------------------------

Nemu idenya sambil tiduran. Itu caraku. Gomawo for reading. Don't forget Vote.╭(′▽‵)Next>>>>
Ya apa susahnya sih sentuh tanda bintang😉
👇
👇
👇
👇

I'm DiffirentWhere stories live. Discover now