Kelas hari ini terlihat normal, mata dan tatapan taman-teman Bambam juga nampaknya sudah tidak Bambam dapati. Tetapi dirinya masih saja sangat takut apalagi hari ini mark sudah kembali sekolah.
"Jean" panggil Bambam yang mendapati Jean tiba-tiba mendahulunya.
"Apa?" Ketusnya
Kemudian Bambam mengekor di belakang Jean untuk masuk kedalam kelas
"Aisss, dasar laki-laki ja.." kata-kata Jean terhenti dan memilih melanjutkan langkahnya."Hay Gyeom. Mana Youngjae?" Pekik Jean
"Telat bangun lagi paling" jelas Yugyeom
"Tunggu. Apa kau sedang merasakan sesuatu Jean? Numben sekali kau menyapa ku" ujar Yugyeom
"Eumm, aku sedang ingin memakan orang!" Ketusnya membanting tasnya di kursi. Yugyeom membungkap mulutnya kemudian menatap Bambam
Bambam hanya mengangkat bahunya tidak mengerti.Jam pelajaran dimulai 15 menit yang lalu. Bambam masih fokus dengan fikirannya begitu juga Jean yang mengetuk-ngetukan bulpoinnya di meja
Yugyeom berkali-kali menendangi meja mereka berdua
"Guys..s..s...Annyeonghaseyo saesangnim" ujar Youngjae yang baru saja masuk kedalam kelas."Baru lima menit kan saesangnim" ujar Youngjae kikuk
"Tapi setiap hari kau telat Youngjae" Youngjae hanga nyengir konyol yang diakhiri hukuman oleh guru yang tengah mengajar."Ais sial sekali hari ini" pekik Youngjae dari luar kelas, nafasnya seketika lega mendapati ketiga temannya juga ikut keluar
"Kalian" pekik Youngjae
Wajah lesu tampak di wajah mereka bertiga yang kemudian berdiri di samping Youngjae
"Kalian bertiga selalu membuat masalah" pekik Yugyeom
"Diam!" Bentak Jean
"Kau ini kenapa? Dari pagi marah-marah" pekik Yugyeom
"Atau kau seda.." belum Yugyeom menyelesaikan kalimatnya Jean menendang tulang kering Yugyeom yang membuatnya meringis kesakitan.
Bambam dan Youngjae hanya membeku di tempat.***
"Kau kenapa?" Tanya Bambam setelah mereka di perbolehkan istirahat
Jean menunjukan ponselnya pada Bambam. Seketika itu juga Bambam terkikiFrom : 임 재범 (Im Jebeom)
Mungkin tak pantas juga aku mengatakan ini lewat ponsel. Harusnya aku lebih manly. Aisss aku sudah berlebay-lebay selama ini.
Will You be my girlfriend?Received 00.07 Am. Kst.
"Memangnya lucu?" Bentak Jean kemudian
"Jean, wajar saja di seperti itu. Bukannya dia menyukaimu sejak lama" pekik Bambam sembari mengatur nafasnya
"Tapi dia itu berlebihan Bam, mana ada yang mau dengan orang sepertinya" pekik Jean
"Apa kalian sedang membicarakan Jaebum?" Tanya Youngjae
"Diam!" bentak mereka kompak"Kalian ini memang kompak sekali soal bentak membentak. Padahal kalian tidak sejenis" cletuk Yugyeom yang kemudian mendapat tatapan tajam dari Jean
"Benarkan nyamuk..isss nyamuk-nyamuk ini kompak sekali" elak Yugyeom menepuk-nepuk udara.***
Jean Tengah berjalan pulang menuju halte bus, sesekali ia berdecak kesal dan memukul bahkan menarik-narik rambutnya. Melihat sahabatnya sedari tadi seperti itu Bambam mencoba untuk mengikutinya takut terjadi sesuatu dengannnya.
Di tengah perjalanan 2 orang pria menghadang jalan Jean.
"Minggir" pekik Jean
"Hey, seorang gadis tak pantas berjalan sendirian malam-malam begini. Perlu kami temani nonna manis" ujar salah satu dari mereka yang terlihat berbadan paling tinggi"Tidak terimakasih" ketus Jean melanjutkan langkahnya
"Jangan terburu-buru begitu nonna" lanjut pria itu mencoba memeluk Jean
Bruk
Bambam tiba-tiba datang dan mendorong tubuh pria itu
"Bam" pekik Jean dari balik punggung Bambam
"Hey, ternyata bocah ini manis juga" pekik salah satunya.
"Jangan mengganggunya" ujar Bambam sedikit melangkah mundur
"Bro, nampaknya kita pas satu satu" ujar salah satunya.
Mata Bambam membulat ketika tangannya diraih oleh satu pria lagi yang memiliki badan sedikit lebih berotot.Jean mencoba memukul satunya dengan kekuatan tangannya yang tepat mengenai mata, Bambam dipojokan di salah satu dinding disana.
"Bam" pekik Jean yang meronta, salah satu tangannya memegang ponsel dan menekan nomor acak disana."Hey, kau pintar sekali menggunakan ponsel mu itu nonna" pekik pria yang masih memegang tangan Jean
"Lepaskan brengsek!" Pekik Jean.Bruk
Bukan tiba-tiba Jaebum berada disana, ternyata nomor acak itu menyambung kenomornya. Mengetahui telfon yang tersambung adalah Jean sesegera mungkin Jeabum melacak keberadaan ponsel Jean itu.
Tubuh Jean didorong kasar dan terjatuh, Jaebum masih sibuk mengurus pria yang dihadapannya
"Hey, pria manis. Setidaknya aku lebih beruntung dari satu temanku itu" pekiknya kemudian membantu temannya untuk pergi."Jean" panggil Jaebum yang meraih tubuh Jean yang tergletak lemas di aspal.
Bambam terduduk lemas masih menempel di diding sedari tadi dan terus menerus mengusap bibirnya. Rasa jijik benar-benar menghinggapinya
"Bam, bantu aku" pekik Jaebum yang menbuat Bambam berlari menghampiri Jean yang sudah di gendong oleh Jeabum.***
"Hyung" teriak Jaebum setelah sampai di rumah Jean.
"Jean, apa yang terjadi Jeabum?" Tanya Mark panik
"Akan aku jelaskan nanti" pekik Jaebum menuju kekamar jean."Hyung. Ijinkan aku untuk menginap malam ini" ujar Jeabum yang tengah duduk di lantai dekat ranjang Jean
"Eumm, sebaiknya kau tidak duduk seperti itu Jaebum" ujar Mark yang kemudian meninggalkan Jean dan Jaebum.
Mata Mark menatap seseorang yang masih terduduk di ruang tamu dengan mengepalkan kedua tangannya menutupi wajahnya."Bam" panggil Mark yang kemudian terdengar isak tangis disana, Mark melihat cairan merah lencur di bibir Bambam
"Hey, jangan seperti itu" ujar Mark kemudian menangkup tangan Bambam yang masih kencang menutupi wajahnya. Mark dengan sedikit ragu memeluk tubuh Bambam.
Suara tangis itu semakin meledak yang membuat Mark tak tega mendengarnya."Apa terjadi hal yang menakutkan?" Tanya Mark masih memeluk Bambam dan Bambam masih menangis di pelukannya
"Sebaiknya kita obati lukamu" pekik Mark
"Hyung" tangan Bambam meraih tubuh ramping Mark (pengin juga meluk Markeu^^)"Aku kacau hyung" ujar Bambam mempererat pelukannya pada Mark, perlahan tangan Mark meraih pucuk rambut Bambam
"Eum" jawab Mark
"Bahkan aku sama sekali tidak bisa menjaga Jean" lanjut Bambam terbata-bata mengatur isak tangisnya. Mark menangkup wajah Bambam dan memandanginyaMark usap air yang terus mengalir di pipi Bambam kemudian turun ke bibirnya yang masih terlihat bercah darah disana.
"Dia..." Bambam menghentikan kalimatnya karena hatinya sangat sakit sekarang
"Kau bisa bercerita apapun padaku. Aku akan mendengarkanmu" ujar Mark
"Hyung.." mata sayu Bambam seketika membulat ketika bibir Mark mendarat di bibir penuh Bambam.Bambam kembali menangis
"Aku minta maaf Bam" ujar Mark setelah menjauhkan bibirnya dari bibir Bambam
"Jika ini bukan bibir pertama yang mendarat di bibirmu. Pastikan ini bibir yang akan selalu dan satu-satunya mendarat di bibirmu nantinya Bam" lanjut Mark tertunduk.Hati Bambam sangat sakit sekarang
"Tapi Hyung. Nikhun Hyung tidak memperbolehkanku untuk sepertinya" ujar Bambam dengan mata yang masih berkaca-kaca
"Kalau begitu,, harusnya kau menaatinya Bam. Aku tidak apa-apa" ucap Mark tersenyum getir"Hyung kenapa harus kau yang berada di posisi ini?" Batin Bambam
"Tapi aku akan melakukan yang terbaik untuk mu Bam. Aku janji" batin Mark
"Akan ku ambilkan obat Bam" pekik Mark meninggalkan Bambam yang terus memandanginya
"Hyung. Bantu aku keluar dari semua ini. Aku takut hyung. Aku takut sendirian. Aku takut berjalan tanpa pandangan." Pekik Bambam
Mark seketika berhenti dan berbalik badan, Bambam bediri dan berlari memeluk Mark dengan erat
"Save me hyung. Jebal" rintih Bambam.
Mark hanya bisa terdiam dan membalas pelukan Bambam.Astaga Vote ☆
👇
👇
👇
👇-----------------------------------------------------------
OMG susah banget bikin drama melow yah. Thanks yang udah reading dan ngikutin cerita gajeku. Love love dah.
Jebal vote dan comentnya ya. chingu.. gomawooo
Next >>>>

YOU ARE READING
I'm Diffirent
FanfictionBerubah menjadi laki-laki dalam semalam? Bambam jadi cantik dan bertemu Mark .Let's see this story ^^