"Nona maaf anda siapa?"Langkah Rheinath terhenti. Dengan malas Ia membuka topi bundar yang menutup sebagian wajahnya itu. Menatap tajam orang didepannya itu.
Apa hanya karna Rhei mengubah penampilannya. Sekretarisnya itu tak mengenalinya. Apa setelah 4 tahun sekretaris itu tak mengenali Rhei dengan pakaian seperti ini. Setelah melihat wajah datar itu. Sekretaris Rhei bernama Sheryl itu menunduk. Sebenarnya Rhei masih belum bisa mengontrol raut mukanya. Ia masih terbiasa dengan wajah flatnya
"Maaf kan saya. Silahkan" Sheryl menepikan badannya dari daun pintu. Tangannya terulur mempersilahkan Rhei masuk. Rhei menempelkan ibu jarinya disebuah kotak. Pintu itu sepenuhnya kendali Rhei. Tidak ada yang masuk kecuali sipemilik ruangan itu mengijinkan.
"Ada berita?" ucapan Rhei diiringi langkah yang terhenti diambang pintu. Perempuan disebelahnya tampak ragu-ragu. Ia menggigit bibir bawahnya.
"Sepengetahuan anda"
"Ada yang belum kuketahui,apa itu?" suaranya melembut. Rhei memutar high heels putihnya itu membuat tubuhnya juga ikut berputar.
Tapi sheryl tetap menunduk. Tak berani menatap wajah tegas didepannya itu.
"Masuklah" Rhei memasuki ruangan itu diiringi Sheryl. Pintunya menutup otomatis. Rhei menduduki kursi kebanggaannya yang sudah didudukinya selama 4 tahun terakhir.
"Jadi, ada berita apa?"
"4 hari yang lalu. Seorang karyawan bagian arsitektur menghilang,semenjak dia pergi untuk mengecek keadaan dilapangan"
"Sudah cek kerumahnya?"
"Sudah,tapi tetangganya bilang dia tidak pulang semenjak 4 hari lalu"
"Nomor ID nya berapa?" Rhei membuka layar transparannya yang muncul dari HP. Ternyata itu peta dunia lengkap.
"KA235016"
"Ah,yang benar saja,bukankah itu karyawan terbaik kita. Mengapa kau membiarkannya hilang.ck.Nah baiklah, kau boleh keluar" Rhei tak menemukan apa yang dia inginkannya.
Rhei meletakan ibu jarinya disisi meja yang menghubung kan langsung ke pintu. Sheryl keluar. Rhei berniat akan mengganti bajunya terlebih dahulu. Gaun hijau sepertinya cocok.
Tak lama terdengar suara dari HP Rhei. "Nona ada tamu yang ingin sekali bertemu dengan anda"
Rhei menimbang-menimbang apakah ia akan membukakan pintunya atau tidak. Ia hanya malas menghadapi seseorang yang diluar itu.
Akhirnya Rhei membuka pintunya setelah 1 jam menunggu. Orang itu masih setia berada diluar. Ia setia menunggu Rhei membuka pintunya.
"Honey,kenapa lama sekali membuka pintunya?" Stev meletakan bunga yang dibawanya. Dan duduk disebelah Rhei yang sedang mencari keberadaan Karyawannya itu.
"Untuk apa kau kesini? Aku sedang sibuk. Jangan mengganggu" Rhei memejamkan matanya. Kenapa ini bisa terjadi begitu saja.
"Kau ini kenapa?" Stev melihat peta yang berada didepannya. "Siswi yang hilang itu?" tangannya bergerak kesana sini
Rhei memutar kursinya menghadap jendela yang memperlihatkan aktivitas kota di siang hari. Masalah membuat kepalanya pusing.
"Pergilah jika kau hanya ingin mengganggu ku."ketus Rhei. Hening. Rhei tak perduli jika ada Steven didalam ruangan ini.
"Hei,bukankah ini alat pelacak seseorang dengan DNA menggunakan nomor ID kan? Aku pernah tahu alat ini tapi tak pernah melihatnya secara langsung." Rhei tak menanggapi pembicaraan Stev. Ia hanya memikirkan apa ada seseorang yang menghack alatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Girl
ActionSeorang gadis bernama Rheinath Mikhaela Blythe, kuliah diumurnya yang ke-17,seorang secret agen terunggul di 'spencent agen',hingga ia bertemu dengan cowo yang mengetahui semua rahasianya dan manjalankan misi yang sedikit demi sedikit membongkar mas...