maaf lama updatenya, waktu gak memihak sama aku. kalau takdir kan gak memihak Alda. nah kalau aku waktu wkwkwk. setiap mau pulang sekolah, tau-taunya dipanggil rapat, jadi ya ketunda dulu updatenya..
_____________________________________________________________________________
Tinggal menghitung hari. Kelahiran buah hati seorang Alda dan Arman yang ditunggu-tunggu hanya tinggal menghitung hari. Senyum tidak pernah luntur di wajah kedua pasangan yang sedang dimabuk cinta itu. Meski Alda masih terlihat malu-malu untuk mengakui secara terang-terangan bahwa ia juga mencintai ayah dari bayi yang dikandungnya.
Selama ini Alda memang belum pernah mencintai seseorang begitu dalam. Apalagi pertama kali mencoba mencintai seseorang, hasilnya sangat buruk. Ia dikhianati. Sakit memang dan itu pasti. Walau Alda bukan orang yang mudah menyerah tapi jika menyangkut masalah hati, Alda pasti akan merasa was-was. Dan ini kali pertamanya ia mencintai seseorang begitu dalam, ditambah lagi sudah ada buah hatinya dengan sosok yang dicintainya itu sekarang, meski itu terjadi karena sebuah kesalahan, tapi bayinya jelas bukan kesalahan.
Dulu saat kehamilan pertamanya, ia sempat merasa menyesal mendapati kabar bahwa ia hamil. Ia masih terlalu muda. Ia bahkan belum menikah. Alda sempat berfikir bahwa kehamilannya adalah sumber dari masalah yang akan datang kehidupnya.
Dan kenyataan memang memukulnya, ia diusir, tinggal dengan keadaan susah-susahan, dan ekonomi yang pas-pas an.
Dan setelahnya Alda menyesali pemikirannya. Bagaimanapun ia seorang ibu. Apa ia tega membiarkan anaknya hidup sepertinya? Jelas saja tidak.
Umur kehamilannya pun bertambah. Tak mengubah keaadan sedikitpun. Kehamilannya benar-benar menyiksanya. Dimulai mual-mualnya dipagi hari, siang hari bahkan sampai malam. Lalu keaadanya yang lemah dan mudah terkena penyakit membuatnya takut saat itu.
Tapi semua berubah kini. Keadaan menyulitkan saat kehamilannya itu sudah Alda lewati dengan proses yang cukup panjang. Amat sangat panjang. Alda sangat mampu melewatinya. Senyum kelegaan muncul saat pemikiran itu lewat dikepalanya. Yah. Bayinya yang saat ini masih ia kandunglah yang membantunya. Membantu sosok ibu yang sangat lemah dibalik ketegarannya saat ini. Ditambah lagi, anaknya tidak akan lahir tanpa ayah. Tidak akan.
Detik-detik menuju kelahiran anaknya ini terasa sangat berbeda. Semuanya serasa begitu indah. Begitu sempurnya. Ya. Kehamilannya sudah sempurna. Sudah sangat sempurna seperti apa yang ia impi-impikan itu. Dan juga hidupnya akan lebih sempurna. Dengan kelahiran bayinya ini yang tinggal menghitung hari.
Semuanya sama seperti apa yang Alda harapkan. Kesempurnaan hidupnya.
**
"Arman"
Suara lembut yang memanggil namanya membuat Arman tersadar dari lamunanya, dan menengok kesamping melihat wanitanya yang baru saja keluar dari kamar dengan dress berwarna putih yang panjangnya hanya setengah kaki wanita itu.
Arman tersenyum memandang ke arah Alda. Ibu dari anak-anaknya kelak. Bagaimana rupa wanita itu sekarang jelas berbeda dengan beberapa bulan lalu. Meski badannya agak membesar karena kehamilannya, tidak membuat cantiknya seorang Aldaricsa Carlania Ronald, emh mungkin bisa diganti menjadi Aldaricsa Carlania Logan ini hilang sedikitpun. Semua pria pasti satu pemikiran dengan Arman. Ketika melihat wanita yang dicintainya sedang mengandung anaknya, meski badannya lebih besar dari sebelumnya tidak akan membuat kecantikan wanita itu menghilang. Bahkan menurut Arman, jauh menjadi lebih cantik, juga seksi pastinya. Seperti Aldanya kini. Perut besarnya membuat Arman tidak bisa berpaling sedikitpun.
Alda baru saja selesai mandi, lalu menghampiri Arman yang ada diruang tamu rumah sang ayah, Adam Dimitri Logan. Ia sengaja memilih menggunakan dress berwarna putih itu dengan panjang yang hanya selutut. Dress itu adalah hadiah dari Arman beberapa minggu yang lalu. Ia tidak memoles sedikitpun mukanya. Alda lebih suka tampil natural jika hanya dirumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldaricsa
Romancecerita ini berganti judul PERFECT PREGNANT ➡️ Aldaricsa #1st Ronald's Story {ADA BEBERAPA PART YANG DI PRIVATE}Cerita yang menceritakan kisah hidup seorang perempuan berusia 20 tahun yang sedang mengandung tanpa tahu siapa ayah dari bayi yang dikan...