14. Perjuangan Arman

19.8K 1.1K 7
                                    

maaf ya baru update, dari kemarin banyak halangan banget...

happy reading..

-------------------------------------------------------------------------------------------------

       

"apa yang harus gue lakukan sekarang?" Arman berbicara pada dirinya sendiri. Kedengarannya gila. Tapi memang saat ini ia sedang gila. Gila memikirkan cara agar ia bisa mendapatkan ibu dari calon anaknya itu, Alda. Dan bagaimana ia bisa tenang jika selama ini Aldo selalu menghalangi cara untuk mendapatkan Alda. Yah kembaran perempuan yang dihamilinya itu tahu jika ia yang menghamili Alda.

*flashback*

            Arman POV

Jl. Kenanga 1 no 43. Adalah alamat dimana Alda tinggal. Ya hari ini aku akan mengikuti kesehariannya dan menjalankan aksiku agar bisa dekat ibu dari anakku yang 3 bulan lagi akan terlahir kedunia. Aldaricsa Carlania Ronald. Usia kandungannya saat ini memasuki bulan ke enam. Aku harus segara memilikinya karena tidak mungkin anakku akan lahir tanpa ayah. Dan aku juga tidak akan membiarkan itu terjadi.

Aku, Arman Dimitri Logan. Lelaki brengsek yang tega memanfaatkan dirinya saat sedang mabuk untuk memenuhi nafsu bejatku saat itu. Jika boleh jujur, saat itu aku tidak mabuk, aku benar-benar sadar, sadar 100% bahkan aku belum meminum alkohol sedikitpun malam itu. Biar ku ceritakan sedikit kejadiannya

Aku melihat seorang perempuan berbadan mungil mengenakan dress selutut berwarna peach, dan flatshoes berwarna senada memasuki club yang sedang ku kunjungi, dari penampilan badan dia terlihat sangat cantik tapi jika dilihat dari wajah sepertinya dia sedang bermasalah. Matanya bengkak, hidungnya memerah, pipinya basah dan rambutnya sedikit acak-acakan. Ntah apa yang terjadi pada gadis itu, tapi sejak ia melangkahkan kakinya memasuki club ini aku mulai tertarik. Ia menuju ke arah bar, memesan segelas minuman yang tidak berwarna atau bisa dibilang bening itu, dan dari cara meminumnya sudah jelas bahwa dia bukan peminum. Dan kupastikan tidak lama lagi ia akan mabuk.

Dugaan ku sangat tepat, karena ia sudah mabuk saat ini. Lihat saja cara jalannya, benar-benar aneh. Sedari tadi aku membayangkan yang tidak-tidak tentang tubuhnya yang mungil tapi menarik, belum pernah aku bercinta dengan perempuan semungil itu.

Dan malam ini aku harus mendapatkannya!

Aku menghampirinya, memeluknya dari belakang dan tidak ada penolakan sekalipun darinya. Ini bagus!

Aku membawanya ke hotel, dan tak berfikir panjang langsung ku lucuti semua pakaianku dan dirinya.

Saat ingin menciumnya, dia masih belum menolak. Dan kulanjutkan hingga menyentuh dua gunung kembar yang indah itu. Dan

PLAK

Sial! Dia kembali sadar. Dan jika sudah begini aku tidak akan bisa berhenti.

Hingga terjadilah malam panjang nan indah bagiku tapi tidak untuknya.

Dan saat ini aku sungguh menyesali kebodohanku saat itu.

Saat dimana ia menjerit kesakitan.

Saat dimana air matanya menetes.

Saat dimana ia menatapku dengan tatapan terluka.

Saat dimana ia memohon untuk berhenti.

Saat dimana ia hanya pasrah akan keadaan.

Dan aku mengabaikan semua itu.

Maafkan aku Alda...

AldaricsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang