23. Secercah Kebahagiaan-PRIVATE-

12K 726 2
                                    

hiii... maaf kelamaan update ya. soalnya baru masuk sekolah dan udah banyak banget hafalannya, jadi ya gitu, gak ada waktu buat main-main gitu.

tapi diusahain buat cepet update asal kalian gak pelit vote aja hehe..

selamat membaca:)

______________________________________________________________________

       

Setelah kejadian tentang kebenaran yang terungkap bahwa Arman bukanlah darah daging Adam, melainkan darah daging mantan kekasih dari mantan istri Adam-sarah- keadaan yang sudah rumit kini bertambah rumit. Adam tentu saja sangat syok. Bagaimana mungkin istrinya membohonginya? 26 tahun dan itu berlalu begitu saja.

Sedangkan Arman, terus menerus merenungi nasibnya. Yang difikiran saat ini hanya beberapa pertanyaan yang selalu melintas diotaknya.

Apa papa-nya akan membencinya?

Apa papa-nya tidak akan mau menganggapnya lagi?

Apa papa-nya akan mengusir dirinya dari kehidupan papanya?

Apa itu akan benar-benar terjadi?

Jika iya, maka Arman tidak tahu lagi akan seperti apa nanti kehidupannya. Benar memang pepatah yang bilang bahwa "mulutmu harimaumu" dan Arman sangat-sangat menyesali perbuataannya itu.

Lain halnya dengan Adam dan Arman.

Alda. Kini semakin bingung akan takdir yang ada.

Pertama, dia ternyata bukan anak kandung orang yang selama ini ia anggap papa-nya.

Kedua, ayah dari bayinya ternyata teman dari kakaknya.

Ketiga, saudara kembaranya mengalami sister complex yang membuat mereka kini bertengkar,

Keempat, bahkan mamanya, orangtua kandungnya, orang yang melahirkannya, selalu acuh kepadanya.

Sebenarnya apa kesalahan Alda hingga ia mengalami hidup yang terlalu sulit?

Selama ini ia merasa ia hidup dengan benar. Jika memang ia melakukan kesalahan, bukannya wajar? Karena manusia tidak luput dari kesalahankan? Tapi kesalahan yang dibuatnya pun tidak terlalu besar, terkecuali kesalahan saat ia mabuk lalu semuanya terjadi.

Hidup memang seperti sebuah drama. Dimana ia pemainnya, dan takdir lah yang menulis skenarionya.

**

Sebuah cerita memang selalu berbeda diawalnya,

Tapi bukankan akhirnya selalu sama?

Semuanya akan baik-baik saja..

Lalu bagaimana denganku?

Apa aku akan baik-baik saja?

Jika tidak, lantas apa yang akan terjadi selanjutnya?

Apa selalu akan menderita?

Tidak akan bahagia?

Atau apa?

Bukan. Bukan aku menyerah dengan keadaan yang ada..

Hanya saja aku sedikit merasa lelah dengan semuanya.

Wajar jika aku lelah, aku hanya manusia.

Manusia yang selalu kalah akan permainan takdir.

-ALDA-

**

Selesai menulis sebuah curhatannya dibuku kecil berwarna ungu muda yang diberi pita disebelah kirinya. Alda melanjutkan aktifitas selanjutnya, membereskan tempat tinggalnya yang untung saja tidak besar ini..

AldaricsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang