Prolog

222 17 0
                                    

Ketika angin berhembus kencang, lalu ombak beranjak ke awan. Disana ikan tengah terombang ambing di antara getaran air laut.

Apakah sebelumnya ikan dapat menduga akan datangnya ombak? 

Apakah sebelumnya ombak menduga bahwa sang angin akan berhembus kencang?

Tentu tidak.

Karena takdir sudah menempati posisinya sendiri. Ia datang ketika garis memang sudah menyuratkannya. Ia pun tak bertanya sebelum datang. Karena ia tau bahwa setiap kedatangannya selalu membawa pelajaran dan tanggung jawab bagi yang menerima.

Entah ia datang dengan membawa kabar baik atau kabar buruk. Kita yang empunya hati,  berhak untuk mengatur keadaan di dalamnya.

Seperti saat aku bertemu kamu.
Aku sama sekali tidak menduga jika kamu ditakdirkan dalam hidupku.
Dan hati ini pun ikut bermain bersama takdir.

Ia jatuh akan dirimu,

Entah takdir apalagi yang akan datang dan bermain bersama kita.

Aku, Adrian Dirgantara akan tetap bersamamu Deandra Anindyta.




RianDraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang