Rintik hujan mulai turun membasahi bumi. Kaki Kezia melangkah lebih cepat menuju ke salah satu kafe dekat dengan perumahan Kezia tinggal.
Tring..
Pintu kafe berdenting, Kezia melihat sekeliling kafe yang penuh dengan beberapa remaja seusianya.
"Satu hot chocolate dan cheesecake," Kata Kezia kepada sang penjaga kasir, yang sekarang mulai mengetikan pesanan Kezia pada mesin kasirnya.
"Ada lagi?" Tanya si penjaga kasir, membuat Kezia menggelengkan kepalanya pelan.
Sang penjaga kasir menghabiskan sekitar 3 menit untuk menyediakan pesanan Kezia, lalu menyerahkannya kepada Kezia.
Kaki Kezia terhenti, mencoba mencari kursi kosong namun yang didapatinya hanya kursi-kursi yang terisi penuh.
Ketika matanya menghadap ke arah kanan, Kezia melihat salah satu kursi kosong dengan sesosok cowok yang duduk membelakanginya.
"Emh, sorry. Gue boleh duduk sama lo ga?" Kezia menatap cowok itu lama, menunggu jawabannya.
"Boleh." Cowok itu mengangkat kepalanya, menghadap Kezia yang langsung membulatkan matanya.
Cowok itu membantu Kezia meletakan nampan berisi hot chocolate dan cheesecake cewek itu, sebelum Kezia menjatuhkannya ke lantai karena terkejut melihatnya.
"Lo?!" Aldo menaikan sebelah alisnya.
"Gue bener-bener sial kayaknya," Kata Kezia sebelum menjatuhkan dirinya langsung ke kursi di depan Aldo, tanpa melihat apakah kursi itu tepat berada di bawahnya atau tidak.
"I told you. Kita tuh jodoh." Seringai itu kembali dimunculkan Aldo, membuat Kezia memutarkan matanya bosan dengan kelakuan Aldo.
"Gue duduk disini, karna udah ga ada tempat lagi. Jadi lo, jangan terlalu kegeeran deh." Kezia mengatakan kalimat tersebut dengan satu tarikan nafas.
"Woles mba..." Kata-kata Aldo selanjutnya sudah tak dapat didengar lagi oleh Kezia karena cewek itu sudah mencantolkan earphonenya ke telinga.
"Idih, gue dikacangin." Sungut Aldo sambil meminum minumannya.
"Kalo lo mau duduk disini, lo ga boleh ngacanging gue. Tau gitu sama aja gue duduk sendiri atau bareng lo, sama-sama sepi." Kata Aldo sambil mencabut cantolan earphone Kezia.
"Apaan sih lo ?!" Seru Kezia sambil mencantolkan kembali earphonenya
Setelah 15 menit mereka terdiam. Tiba-tiba ada telepon masuk dari handphone Kezia. Ternyata telepon dari Kakaknya
"Halo ?"
"Lo dimana ?"
"Gue lagi di cafe. Lo jadi jemput gue kan ?"
"Aduh ... Gue kayaknya gak bisa jemput lo deh. Soalnya gue lagi ada tugas mendadak nih dari guru."
"Yah... Terus gue pulangnya sama siapa"
Disisi lain Aldo tersenyum menyeringai, dan Kezia memutar mata malas melihat senyum menyeringai Aldo.
"Hm... Lo lagi sama siapa sekarang?"
"Sama temen lo yang sakit jiwa"
"Hah? Siapa emangnya?"
"Aldo" Jawab Kezia malas
"Nah pas banget kalo gitu... Minta dianterin aja sama Aldo, bisa kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
FOOLS (ON GOING)
Teen FictionPrevious Title : Untitled. ----- Kenalin gue Aldo Harith." Terdengar kekehan kecil dari Kezia saat Aldo menyerahkan tangannya kehadapan Kezia, seakan sebelumnya mereka belum pernah bertemu, seakan saat ini adalah pertama kali mereka berdua bertemu. ...