Tok..tok..
Suara ketukan pintu memecahkan pandangan Kezia dari kaca yang sedang menunjukkan pemandangan tetes-tetes air yang jatuh dari langit.
"Kezia?" Keira masuk ke kamar Kezia dan mendapati adiknya itu sedang duduk di samping pintu kaca balkon.
"Kenapa?" Tanya Kezia sambil sekilas menatap ke arah Keira.
"Besok pulang sekolah kita kebandara." Keira melemparkan tubuhnya ke atas tempat tidur Kezia.
"Mama pulang besok?" Tanya Kezia, yang masih tak tahu tanggal pasti Mama-nya pulang.
Kezia hanya bergumam asal menjawab pertanyaan Keira.
"Kemarin lo kemana bareng Aldo?" Ada pergerakan kecil yang terasa di tempat tidur Kezia membuat Keira mengalihkan pandangannya untuk melihat apa penyebab pergerakan tersebut.
Kezia naik ke tempat tidurnya, membaringkan dirinya tepat di sebelah Keira.
"Pantai," Jawab Kezia pendek sambil memejamkan matanya.
"Lo suka Aldo?" Tanya Keira membuat Kezia menegang. Tubuhnya merespon terlalu berlebihan. Panas terasa dipipinya membuat Kezia mengangkat tangannya untuk menutupi semburat yang muncul saat Keira menanyakan perasaannya terhadap Aldo.
"Gak!" Kezia terlalu bersemangat menjawab pertanyaan Keira, membuat Keira tertawa.
"Bohong. Pipi lo aja merah gitu." Goda Kezia.
"Kan waktu itu kata lo, gue gak boleh suka sama Aldo."
"Mau tahu gak alasan gue bilang kayak gitu?" Kezia membalikan tubuhnya ke arah Keira penasaran.
"Aldo tuh baik banget, bikin semua cewek berharap lebih sama dia. Tapi Aldo gak suka terikat dia lebih suka main-main dulu." Kezia masih mengerutkan dahinya bingung.
"Kalo Aldo bener-bener sayang sama seorang cewek dia gak bakalan berani punya hubungan sama cewek itu, karena dia gak mau nyakitin hati cewek itu dengan sikapnya yang selalu main-main."
"Kalau lo suka sama Aldo, sama artinya dengan harapan palsu."
"Kalaupun cinta lo berbalas, Aldo tentunya gak bakalan berhubungan lebih dari sahabat." Keira megusap kerutan dahi Kezia.
"Kenapa?" Akhirnya Kezia bisa menyerukan apa yang sedari tadi ingin ditanyakannya.
"Ada saat yang tepat untuk cinta sejati datang, kalau untuk Aldo itu bukan sekarang. Bukan ketika dia masih ingin bermain-main dengan masa SMA-nya."
"Sekarang gue gak bakalan larang lo untuk suka sama Aldo, itu hak lo." Keira mengusap pelan puncak kepala Kezia sebelum berjalan menuju ke arah pintu kamar Kezia.
"Kei?"
"Ya?" Keira memunculkan badannya kembali ketika Kezia memanggilnya.
"Kalau nanti gue terlalu bodoh untuk jatuh hati sama dia gimana?" Kezia menatap Keira dengan pandangan ragu.
"Tenang aja. Gue bakalan selalu ada dikala lo senang ataupun galau."
KAMU SEDANG MEMBACA
FOOLS (ON GOING)
Teen FictionPrevious Title : Untitled. ----- Kenalin gue Aldo Harith." Terdengar kekehan kecil dari Kezia saat Aldo menyerahkan tangannya kehadapan Kezia, seakan sebelumnya mereka belum pernah bertemu, seakan saat ini adalah pertama kali mereka berdua bertemu. ...