five

49 13 1
                                    

Kezia mengikat tali sepatunya membentuk pita sambil menunggu Aldo yang diminta Keira untuk menjemputnya hari ini. Tadi malam Papa meminjam mobil Keira, karena mobil Papa mereka sedang dibawa ke bengkel untuk mengecek mesinnya masih bagus atau tidak, karena mobil tersebut sudah tidak dipakai selama beberapa bulan.

Jadi pagi-pagi Keira sudah berangkat dijemput Arkin.

Tinn..Tinn..

Kezia menatap cowok dengan jaket hitam dan helm full face yang sedang parkir di depan gerbang rumahnya.

"Lama ya nunggunya?"

"Lumayan sih."

"Yaudah buruan naik." Kata Aldo sambil memakaikan helm yang dia bawa untuk dipakai Kezia.

"Lo gak pake jaket?" Aldo menatap Kezia lewat kaca spion motornya.

"Gak." Kata Kezia pendek.

Aldo langsung bergegas turun dari motornya, membuat Kezia panik dirinya akan jatuh. Dengan cepat Aldo membuka jaket hitamnya dan memakaikan jaket tersebut kepada Kezia.

"Pakai nih. Nanti lo sakit." Kalimat itu seperti sebuah perintah. Kezia hanya bisa membungkam mulutnya mendapati sikap Aldo yang sangat perhatian terhadap dirinya.

"Okey." Setelah lama membungkam mulutnya, akhirnya Kezia mendapatkan kesadarannya kembali.

Aldo menaiki kembali motornya dan membawanya melaju menembus kemacetan khas kota Jakarta.

"Pegangan, Kez. Nanti lo bisa jatuh" Kezia tak mampu membantah perintah Aldo, karena dirinya sendiri pun sangat ketakutan saat Aldo melajukan motornya dan meliuk-liuk diantara mobil-mobil. Kezia melingkarkan tangannya memeluk pinggang Aldo.

Aldo tersenyum. Setidaknya cewek yang sekarang sedang diboncengnya sudah mulai mencair tidak segalak dulu.

-----

Motor Aldo sudah diparkir dengan rapi tepat disebelah motor Arkin. Kezia turun sambil menahan tubuhnya pada pundak Aldo. Aldo masih duduk diatas motornya saat tangannya terjulur membuka helm yang digunakan Kezia.

"Thanks ya. Gue ke kelas duluan." Kata Kezia dengan senyum manisnya meninggalkan Aldo yang menjawab perkataannya dengan anggukan kepala serta senyum manis.

Kezia baru berjarak beberapa langkah dari motor Aldo saat Rere muncul di sebelahnya. "Lo, utang banyak cerita sama gue." Tunjuk Rere kepada Kezia sambil menatap Aldo mengisyaratkan kepada Kezia bahwa Kezia harus menceritakan semua yang telah terjadi antara dirinya dengan Aldo.

"Iya, iya," Kata Kezia malas dan berjalan beriringan menuju kelasnya dengan Rere.

-----

Bel bertanda istirahat pertama dimulai. Bergema memenuhi koridor-koridor yang mulai diisi beberapa siswa dan siswi yang sudah keroncongan perutnya untuk langsung menuju ke kantin. Kezia mengambil handphone dan novelnya lalu berjalan ke arah taman belakang sekolah.

Tadi dua jam mata pelajaran sebelum istirahat adalah jam kosong karena guru matematika di kelas Kezia izin sakit, tetapi ada tugas yang harus dikerjakan. Selama jam kosong itu Kezia menceritakan kepada Rere apa yang sudah terjadi antara Kezia dan Aldo.

Kaki Kezia menginjak rumput hijau taman belakang sekolah. Mata Kezia menatap Aldo yang duduk menatap pohon-pohon yang menjulang tinggi.

"Eh.." Aldo mencoba menarik kembali earphonenya yang ditarik Kezia.

"Gue kirain siapa. Ternyata elo," Kata Aldo. Kezia duduk tepat disamping Aldo dengan earphone sebelah Aldo yang tercantol di telinga Kezia.

"Lo gak makan, Kez?" Kezia menatap Aldo dengan dahi mengerut. "Gak lapar." Jawab Kezia dan mengalihkan tatapannya kepada novel yang tadi dibawanya dari kelas.

FOOLS (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang