"Mencintaimu merupakan hal baru bagiku."
***
Pupil mata melebar, seketika telapak tangan menutup mulut yang sudah sepenuhnya menganga, sementara tangan yang lain memegang getar secarik kertas dengan sampul merah mudanya yang mencolok. Tubuh belakang ikut menegang disertai rona merah yang hampir menyelisir di sepanjang rupa.
Kau menatap tak percaya pada surat yang berisi pernyataan cinta di depanmu. Sesekali kelopak mata bekerlip, memastikan bahwa hal ini bukan halusinasi belaka. Kepala dimiringkan berulang kali, berusaha mencari sesuatu di sana. Netra menilik dengan teliti, guna tidak melewatkan sesuatu yang penting.
Namun, apa yang kau dapatkan?
Mencoba rileks, meski pada awalnya tidak terduga. Kaugemap, pertanyaan demi pertanyaan terhimpun diikuti rasa takut. Tetapi, sekali lagi kau mengendalikan rasa anteng dengan mudah.
Sekali lagi, iris matamu menelusuri isi surat, dan kali ini amplop tak luput dari pengawasan. Membolak-balikkan bahan kertas tersebut, berharap menemukan sesuatu. Namun, hasil awal dan akhir, tetap saja menyatu-menurut sudut pandangmu saat ini.
Kau mendesah, tak tahu bagaimana. Nyatanya, jarang sekali bisa kau temukan jenis berbeda dari "surat" ini. Oh, maksud berbeda versimu, tentunya. Jika kau pikir kembali, surat yang sering kau dapat, lebih berisi kekaguman para penggemar terhadapmu—bukan pernyataan cinta.
Lagi pula semua penggemarmu jarang ada yang menyatakan bahwa mereka menyukaimu. Sebagian penggemar mengerti dan menghargai apa yang kadang kau risaukan. Jujur, menerima pemberian penggemar saja sudah membuatmu kewalahan, apalagi pernyataan cinta.
Memejamkan mata, berikut dengan gelengan kepala kecil, rasio memerintah untuk langsung menuju kelas. Tangan menutup pintu loker, uwabaki yang sudah kau gunakan, membawamu menapaki permukaan koridor. Sepucuk surat itu kini terlihat rapi dengan kertas nun di dalamnya. Kemudian, kaubuka retsleting tas dan menyelipkannya di buku harian yang sering kaubawa.
Berjalan tenang diiringi langkah anggun. Benak mencari simpulan, bahwa mungkin saja sang pengirim surat tadi akan menemuimu. Eh, tetapi, bukankah sesuatu yang kautelusur tadi tidak terpampang?
Lantas, bagaimana caranya agar kau menemui sang pengirim dengan identitas tersamarkan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Letters [Mayuzumi Chihiro Version] [KnB]
Fanfiction[selesai] Tentangmu dan dia, sang lelaki pengirim surat tanpa identitas. • Letters Series Project Cover by @Natsu_Roku --- Private 5 (lima) bab terakhir. Silakan follow saya terlebih dahulu untuk membaca kelanjutannya. Kuroko no Basuke by...