"Hanabi malam nanti, kau akan melihatnya? Pakailah jepitan rambut ini, rambutmu akan semakin kentara di bawah sinar rembulan dengan berbagai ragam stan."
***
Cahaya bulan bersinar. Menyinari seluruh permukaan bumi yang berkebalikan dengan siang. Dunia malam berkobar, termasuk festival yang sedang berlangsung meriah sekarang. Festival tahun ini lebih ramai dari tahun-tahun sebelumnya. Melewatkannya pun akan sangat rugi, tentu saja kauikut ambil dalam hal ini.
Kini kau sedang memandang secarik kertas dengan pencahayaan lampu-lampu sekitar. Goresan kata yang sering kaulihat polanya, yang selalu loyal dengan uwabaki maupun sepatu yang menemani. Atau terkadang, timbul sendiri ketika mencari sesuatu di tas. Seperti kemarin ketika kau di ruang kesehatan, surat itu muncul saat kau mencari botol minum di dalam tas sekolah—kau meminta salah satu temanmu untuk mengantarkan tas.
Mata terus-menerus menatap isi surat. Seolah tidak bosan dengan isi yang termuat. Lengkungan kurva tersemat di rupa—tidak dapat menutup rasa senang ketika terus menatap. Ah, kau tidak tahu harus menanggapinya seperti apa dan bagaimana. Perasaan menceletuk tidak keruan, bercampur aduk di jiwa.
Bahkan, kau sendiri tidak sadar, semua teman-temanmu sudah meninggalkanmu—tidak sengaja—karena kau tidak berhenti memandang secarik kertas putih dengan pola tulisan yang ditulis oleh tinta hitam.
Jepit rambut yang tertulis, jelas sedang kaupakai. Dengan hiasan bunga sakura di pangkal, dan hiasan-hiasan kecil di sekitar, berpadu dengan yukata yang kau gunakan kali ini.
Kauharap, kaudapat bertemu dengan sang pengirim, namun tentu saja tidak mungkin. Di surat tidak tertulis bahwa ia akan menemuimu di festival. Ya, tetapi kau sudah cukup—lebih—senang, meski tidak dapat—belum—bertemu dengan sang pengirim.
Sekonyong-konyong, bunyi petasan memekik di telinga, seperti bunyi dilepaskannya peluru. Serta-merta, kepala tertoleh—memandang ke atas—menangkap pijar-pijar api di udara dari satu titik mengembang, membentuk berbagai macam pola. Iris menatap kagum, terkesima oleh keindahan langit malam yang penuh udara dingin.
Seketika, manik melebar, kala menangkap kembang api dengan tulisan "I love You".
KAMU SEDANG MEMBACA
Letters [Mayuzumi Chihiro Version] [KnB]
Fanfiction[selesai] Tentangmu dan dia, sang lelaki pengirim surat tanpa identitas. • Letters Series Project Cover by @Natsu_Roku --- Private 5 (lima) bab terakhir. Silakan follow saya terlebih dahulu untuk membaca kelanjutannya. Kuroko no Basuke by...