first day heaven

98 7 0
                                    

"Jadi ini apartementmu?"

"Ya, benar. Ini alamat yang tertis disini. Gomawo oppa, sudah mengantarku dengan selamat. Sekarang kau pergilah, mungkin member lain sedang mencarimu,"

"Kalau begitu, aku pergi dulu!"Jungkook pergi meninggalkan Neon seol di depan pintu apartementnya.

"Hati2 oppa,"
Ia membuka pintu apartementnya. Ia langsung melemparkan dirinya ke atas ranjang yang sangat empuk. "Aigoo, mimpi apa aku semalam, sampai hari ini aku diantar Jungkook ke apartement. Kalau aku beritahu ini pada onnie, pasti mereka akan sangat iri padaku. Hahaha.... Hari yang sangat menyenangkan!!"ia memejam matanya.

Matanya tiba2 terbuka entah kenapa. "Omonaa!!"jeritnya. Ia segera bangkit. "Kenapa aku bisa melupakan mereka?"ia bergegas mengambil ponsel yang ia taruh di dalam tas di sofa.

"Yoboseyo! Onnie cepat kau aktifkan GPS mu sekarang. Aku sudah mengaktifkannya, jadi kau lacak saja keberadaanku dari GPS itu,"perintah Neon seol.

Na jeong merebut ponsel Na jin.

"Apa kau bilang barusan? Dengan mudahnya kau memerintah kami begitu saja, hah?! Tapi kau apa? Kau malah bersenang senang seharian bersama biasmu. Memang kau pikir kau ini siapa?"

"Heh, cepat berika ponselnya pada Na jin onnie!!! Kau tidak bisa aku percaya,"jerit Neon seol. Na jeong hanya menyumbat kedua telinganya dengan jarinya.

"Mwo?! Beraninya kau berkata begitu pada orang yang lebih tua 2 tahun darimu, hah? Maumu apa sekarang?" teriak Na jeong tak kalah keras.

"Wohohoho.... Walaupun kau ada diatasku dalam hal umur. Tapi kalau dalam posisi? Kenapa? Apa kau lupa, hah?" tanya Neon seol menyindir.

"Aku ini managermu!!! Aku ada diatasmu satu tingkatan. Jadi, kau harus turuti perintahku!!"

Na jeong hanya diam. Ia kalah sekarang, dan mengembalikan ponsel ke Na jin.

"Baiklah, aku sudah aktifkan GPSnya. Kami akan segera menyusulmu sekarang. Sampai bertemu nanti,"ucap Na jin.

"Dasar menyebalkan. Apa? Dia bilang dia manager? Mungkin lain kali aku harus mencari manager yang lebih tua, tidak seperti bocah itu!"

"Dia itu pintar, rajin, dan bisa dalam segala hal. Sudah, bawa kopermu!"

Na jeong menendang koper milik Neon seol. "Tinggal saja benda yang satu ini disini. Aku tidak peduli!"

"Astagaa... Aku tidak habis pikir punya saudara sepertimu. Apa mulutmu tidak pegal dari tadi mengoceh saja, hah?"dengus Na jin kesal. Ia membawa 2 koper sekaligus.
________

Taksi berhenti di suatu bangunan gedung yang sangat menjulang tinggi. Na jin turun duluan. Ia berdiri di depan pintu taksi. Ia mencoba menarik napas panjang, manikmati udara segar kota Seoul. Na jin merentangkan kedua tangannya sambil memejamkan mata.

Na jeong tak sabaran. Ia turun dan mendorong tubuh Na jin yang menghalangi jalannya. "Jangan norak! Ayo cepat masuk!" Na jeong melesat masuk ke dalam gedung itu. Dan meninggalkan hembusan angin hangat dekat Na jin berdiri.

Na jin mengembuskan napasnya. "Dalam hitungan ke5, anak itu akan kembali keluar gedung. Hitungan dimulai. 1....2....3....4.....lii,"

"Heh, ayo cepat masuk! Jangan hanya mematung tidak jelas disana!! Oiya, aku tidak tahu letak apartement persisnya dimana,"jerit Na jeong saat ia kembali keluar gedung.

Na jin hanya bisa tertawa sinis melihat tingkah saudaranya itu.
_______

☂︎。˚𝙼𝚎𝚎𝚝 𝙱𝚃𝚂 𝚒𝚗 𝙺𝚘𝚛𝚎𝚊𝚗 𝚏𝚕𝚒𝚐𝚑𝚝˚。☂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang