"Heh, ayo cepat turun kemari!!"jerit Neon seol.
"Aku malas harus turun lewat tangga ini, melelahkan!"balas Na jeong dari lantai atas, ia masih berdiri di ujung tangga.
"Tadi kau bilang kau lapar? Makanya, cepat kau turun dan kita akan makan diluar!!" jerit Neon seol lagi.
Suara bising terdengar lagi, menusuk telinga Na jeong. "Astagaa!!! Musik keras lagi, apa mereka tidak sakit telinganya, eoh?"gumam Na jeong.
Na jeong berjalan mendekati asal suara bising itu. Ia berhenti di depan sebuah pintu. Ia mengingat pernyataan Neon seol tadi pagi. "Aku pikir kamar sebelah itu adalah kamar member BTS,"
Ia menempelkan telinganya ke pintu itu."Sttt, sepertinya telingaku akan pecah!"
Na jeong penasaran, ia membuka pintu itu perlahan dan melonggokan pucuk kepalanya kedalam kamar untuk mengetahui keadaan didalam sana.
"Heh, kau mau apa? Jangan macam-macam deh!!" jerit Neon seol.
Na jeong tidak mendengarnya. Ia belum sempat melihat dengan jelas keadaan didalam sana. Ia melonggokan kepalanya lebih dalam lagi.
Matanya langsung terbelalak setelah melihat sesuatu didalam. Ia segera menutup pintunya perlahan kembali. Matanya masih tetap melebar dengan senyum yang tak kalah lebar juga.
Perlahan kakinya mulai lemas lagi, ia berjalan menuju tangga.
"Apa kalian tau apa yang kulihat barusan? Kalian pasti tidak akan percaya,"ujar Na jeong yang jalan dengan lemas, langkahnya tidak stabil.
"Hati-hati!!"jerit Na jin.
Na jeong tetap melangkah, ia senyum-senyum sendiri tidak jelas.
"Astaga, aku barusan lihat pemandangan apa, ya? Ahaha, aigoo! Omonaa!!"igau Na jeong.
Ia tak sadar, kakinya telah melangkah melewati anak tangga. Na jeong pun jatuh terguling diatas tangga redcarpet itu.
"Onnie!!! Na jeong!!!"jerit Na jin dan Neon seol bersamaan. Na jeong mendarat dan tergeletak di hadapan Na jin dan Neon seol.
"Tadi, kan sudah kubilang? Berhati-hatilah," Na jeong sudah tak sadarkan diri.
"Baru kulihat untuk pertama kalinya, ada orang yang senyum saat keadaan seperti ini. Dasar konyol,"sindir Neon seol.
"Apa? Na jeong?!! Kau pingsan?" Na jin mulai panik. Ia merendahkan tubuhnya. "Kau baik2 saja?"tanyanya. "Tolong buka matamu, jeong!!!" Na jin menggoyang-goyangkan badan Na jeong yang sudah tergeletak di dasar.
"Bawa saja dia kedalam!"ucap seseorang yang menghalangi cahaya. Na jin dan Neon seol menengok ke atas. Na jin kembali berteriak. Dan Neon seol hanya bisa membulatkan matanya, lalu tersenyum manis.
"Jungkook oppa?"
Jungkook mengangkat tubuh Na jeong di punggungnya. Na jin dan Neon seol tetap dalam posisi, diam melihat apa yang sedang terjadi saat ini."Aigoo!!"gerutu Neon seol sambil memberantaki rambutnya. Lalu ia berdiri dan memukuli pelan dadanya. "Seperti ada yang tertusuk disini. Apa onnie merasakan apa yang aku rasakan?"
Na jin pun berdiri, ia masih melihat punggung Na jeong menempel di punggung Jungkook.
"Hmm,"balasnya. "Etss, aku tarik dehemku barusan. Aku sama sekali tidak merasakan itu saat ini. Sepertinya kau saja yang cocok mendapatkan itu,"ucap Na jin lalu berlari menyusul Na jeong.
"Heisttt, yak!!" ia kembali megobrak-abrik rambutnya. "Saudara itu, keduanya menyebalkan!! Tak tahu hatiku sedang remuk apa? Onnie? Eoh?" ia masih mematung di lantai dasar.
"Heh, jakkamanyo!!!" Neon seol pun berlari menaiki tangga itu.
______"Kita kedatangan tamu!"jerit Jungkook.
"Kenapa dengan dia?"tanya Jimin mendekati Jungkook.
"Bawa dia ke tempatmu, kasurmu di bawah, kan?"
"Ishhh, dasar menyebalkan!! Kenapa tidak di ranjangmu saja, eoh?" mau tidak mau Jimin harus membawa Na jeong ke ranjangnya setelah Jungkook memelototinya.
Jimin mengangkat tubuh Na jeong dengan kedua tangannya menuju ranjang jimin.
Na jin dan Neon seol baru muncul di daun pintu. Mereka berdua melihat segala sesuatu yang mereka impikan dulu.
V sedang membaca komik terbalik di sofanya. Eomma jin, ia sedang menyiapkan bahan2 makanan di dapur. Suga sedang menyendiri di tempat tidur miliknya di paling atas sambil mengotak-atik ponselnya.
Lalu, J-hope sedang berdiri di depan cermin besar sambil menari tidak jelas. Rapmon sedang melihat isi kulkas dan mengambil beberapa snack dari sana. Sedangkan Jimin dan Jungkook sedang melihat keadaan Na jeong.
Double N terus menganga. Na jin mulai merasakan lemas yang sangat pada kakinya. Dan brukk!! Ia pun tak sadarkan diri.
Neon seol yang berada disampingnya hanya bisa menengok lalu tertawa dipaksakan. "Memalukan!!"
V yang paling dekat dengan Na jin segera menghampirinya. Ia membawa Na jin ke ranjang Jungkook, karena hanya tinggal bed miliknya saja yang ada di dasar
"Ada apa dengan mereka berdua?"tanya eomma Jin.
"Mereka menyusahkan saja! Pakai acara pingsan pada saat seperti ini. Aku harus apa disini sendirian sekarang?"batin Neon seol. "Aaa, mereka...."
"Monster!! Sudah kuperingatkan untuk sejuta kalinya padamu. Tutp pintu kulkasnya sebelm kau tinggalkan!!"jerit J-hope.
Ucapan Neon seol terpotong. Huftt aku selamat... Batinnya
"Kau lapar?"tanya Jin.
"Ah tidak usah oppa. Aku tidak sedang lapar sekarang," ia memegangi perutnya. Krucuk krucuk..
"Hahaha, aku tau kau lapar sekarang. Ayolah, bantu aku di dapur!"
"Ne. Geunde..."
Jin menarik tangan Neon seol menuju dapur. "Sudahlahhh..."
KAMU SEDANG MEMBACA
☂︎。˚𝙼𝚎𝚎𝚝 𝙱𝚃𝚂 𝚒𝚗 𝙺𝚘𝚛𝚎𝚊𝚗 𝚏𝚕𝚒𝚐𝚑𝚝˚。☂
Fanfictionketiga gadis itu sangat bermimpi untuk pergi ke korea selatan untuk bertemu idolnya itu, tentunya BTS. dua diantara gadis berbakat itu mengikuti audisi pencarian bakat. dan mereka pun memenangkan audisi tersebut. mereka lolos ke babak selanjutnya ya...