"Dalam beberapa meter lagi kita akan sampai pada target pencarian,"ucap Na jin seraya menatap ponselnya.
"Ayo lebih cepatkan langkahmu!" Na jeong berlari lebih dahulu menaiki tangga beralaskan karpet merah itu.
"Langkah ke lima, enam, tujuh, delapan, sembilan, dan sepuluhh..."mereka pun berhenti tepat di depan sebuah pintu besi.
"Berhenti tepat dititik ini,"lanjut Na jin.
"Jadi, ini kamarnya?" Na jeong memukul-mukul pintu itu dengan sangat keras.
"Heh? Bisa tenang tidak?"Na jin menarik tangan Na jeong. Ia pun langsung menekan tombol bel di bagian tepi pintu dengan perlahan. Tak ada sambutan dari dalam.
"Wae? Apa dia sedang molor saat ini, eoh? Astagaa!!" Na jeong menekan bel kasar berulang kali. "Heh cepat kau keluar! Bukakan pintu ini!!"
"Heistt, nuguya? Aku sangat lelah hari ini,"ucap Neon seol dari dalam.
"Kau tidak dengar? Disini ada rentenir yang sangat siap untuk menghabisimu sekarang juga!!"
"Omo... Eothoke?"gumam Neon seol sambil mengintip dari lubang pintu."Matilah aku setelah ini,"
Ia diam2 membuka kuncinya perlahan. Bushhh.... Ia melesat ke dalam kamar mandi.
"Heh kau!! Kemana mau?! Cepat buka pintu ini! Kami juga ingin masuk!!" na jeong kembali mendobrak-dobrak pintunya dengan keras. Apa? Terbuka? Ia pun segera masuk secepat kilat.
"Eodiyo? Mencoba sembunyi dariku ya?"mata Na jeong tertuju pada pintu kamar mandi yang sedang tertutup. Ia berlari ke arah tujuannya itu.
"Neon seol! Heh, cepat keluar! Kau mau mati membeku didalam sana karena kedinginan dan kelaparan hah?"tanya Na jeong sambil terkekeh.
Na jin masuk kedalam kamar. Ia lagi2 mendengus panjang.
"Onnie, tolong kau urus orang gila ini. Aku akan segera habis nanti,"jerit Neon seol pada Na jin.
"Baiklah!!! Kau bertahanlah didalam untuk beberapa lama, ne?"
_________"Sudah aman! Kau bisa keluar sekarang!"jerit Na jin. Neon seol pun keluar dari kamar mandi setelah berjam jam mendekam kedinginan disana.
"Syukurlah. Onnie, kau bius cairan apa sampai dia bisa molor seperti itu?"tanya Neon seol.
"Yak sembarangan kau ini. Dia mungkin sangat lelah hari ini,"
______"Aigoo. Pagi2 buta seperti ini ada saja yang menyalakan musik kencang2! Apa dia pikir di gedung ini tidak ada orang selain dia apa? Aissstt!!!" geram Na jeong sambil menutup telinganya dengan bantal.
"Siapa yang memutar fire keras2 jam segini?"tanya Na jin.
"Fire!!! Saak da boltowora baow wow wow!!!! Woaaaaa!!! Oppaaa!!!"
"Haduhhh, kebiasaan mengugaunya kambuh lagi,"dengus Na jeong. Ia menarik selimut dan menutupi wajahnya. Ia pun tidur lagi.
_________"Onnie, ada yang bilang BTS menginap di apartement ini. Aku curiga kamar sebelah itu adalah....."
"Kau ini, mulai lagi dengan analisamu yang tidak masuk akal itu. Hidup itu harus ada kepastian, jangan hanya dugaan atau hipitesa saja yang kau pikirkan!"bantah Na jeong panjang lebar.
"Kau tidak percaya, buktinya sudah ada dan itu sudah sangat jelas. Sekumpulan pria kemarin yang aku sangka mereka ada BTS? Dan itu benar2 mereka kan?"
Na jeong membuang napas kasar. Na jin masih lahap menyantap sarapannya.
"Neon seol, pasti analisanya selalu benar!"lagak Neon seol memuji dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
☂︎。˚𝙼𝚎𝚎𝚝 𝙱𝚃𝚂 𝚒𝚗 𝙺𝚘𝚛𝚎𝚊𝚗 𝚏𝚕𝚒𝚐𝚑𝚝˚。☂
Fanfictionketiga gadis itu sangat bermimpi untuk pergi ke korea selatan untuk bertemu idolnya itu, tentunya BTS. dua diantara gadis berbakat itu mengikuti audisi pencarian bakat. dan mereka pun memenangkan audisi tersebut. mereka lolos ke babak selanjutnya ya...