KRINGGG!!!
Yap, bel istirahat akhirnya berdentang nyaring. Asal kalian tahu saja, bel istirahat adalah suara terindah setelah bel pulang sekolah. Aku benar kan?
Aku langsung melesat pergi ke kantin. Di tengah jalan, tiba-tiba bahuku ditarik oleh seseorang.
"Yuuki, kau pergi ke kantin cepat sekali, aku tidak tahu kalau kau pergi tadi. Kau ini berjalan atau melayang sih?"ujar Kenichi kesal.
"Dasar bodoh, kau pikir aku ini apa? Hantu?" kataku tak kalah kesal.
Perkenalkan, namanya Mizuo Kenichi. Dia teman sekelasku. Dengan rambut coklat yang agak panjang, matanya yang berwarna coklat terang. Dia punya badan yang lumayan tinggi. Tingginya kurang lebih 185 cm. Dan dia memakai kacamata dengan frame merah.
"Kau ini memang hantu, Yuuki" katanya dengan tersenyum jahil.
Aku hanya menatapnya tajam. Yaa~ dia memang selalu begitu.
Akhirnya, kami berdua sampai di kantin. Disana banyak sekali kerumunannya, penuh dengan siswa yang kelaparan.
"Hei, bagaimana kalau kita berlomba siapa yang paling cepat dapat yakisoba di kantin? Yang kalah harus mentraktir yang menang, bagaimana?" katanya sambil menyikutku pelan.
"Hah?! Kau mau berlomba di saat ramai seperti ini?" kataku sambil menunjuk kerumunan di kantin.
"Baiklah, siap.... Start!" tiba-tiba dia melesat masuk ke dalam kerumunan.
“Hey, Kenichi!” teriakku. Sialan, dia mencuri start duluan!
Aku pun ikut masuk dalam kerumunan, dan aku langsung menyesalinya. Pasalnya aku terjepit diantara para siswa 'liar' ini! Jangankan berjalan, untuk bernapas saja sudah susah. Cih, pasti Kenichi sudah dipastikan menang, mengingat dia punya badan yang besar, apalagi dia juga gesit, dan juga dia mencuri start duluan.
Sudah 10 menit aku berdiri di tengah kerumunan, tapi tidak ada tanda-tanda kerumunan ini bubar. Tiba-tiba, ada yang mencengkram lenganku dan menarikku keluar dari kerumunan. Untuk sesaat, aku hanya bisa menghirup udara sebanyak mungkin. Lalu aku menoleh siapa yang mencengkram lenganku, dan ternyata itu Kenichi.
"Beberapa menit lagi, kau akan mati konyol jika tetap di dalam sana" katanya sambil tersenyum geli.
"Ingatkan aku siapa yang tadi mengajak berlomba ke dalam kerumunan" kataku sarkastik.
Dia hanya terkekeh, lalu menyodorkan sebungkus roti yakisoba yang dia beli tadi.
"Aku tahu kau pasti kalah, makanya aku membelikanmu”
Seketika aku merasa kesal dan senang. Namun aku tetap menerima pemberiannya.
"Ahhh… terima kasih"
.
.
.
Kami akhirnya kembali kelas. Aku memakan roti yakisoba itu dengan girang. Jarang sekali kita bisa menikmati hidangan gratis, ya kan?
“Kau makan seperti anak kecil” ucap Kenichi sambil memakan yakisobanya.
Aku hanya menatap tajam kepadanya. Tapi dia tidak memedulikannya. Sialan kau, Kenichi...
.
.
.
Ngomong-ngomong, aku belum memperkenalkan diri. Namaku Ishika Yuuki. Umurku 16 tahun. Aku berada di kelas 2-A SMA Akira di Tokyo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bass, Love & Dream
RomanceIshika Yuuki, gadis biasa yang dianggap 'hantu' oleh teman-temannya. Namun dengan niatnya sendiri, dia menjadi anggota band sekolah! Lalu teman satu-satunya, Mizuo Kenichi, yang diam-diam mempunyai perasaan terhadapnya, mengikutinya kemanapun Yuuki...