Chapter 6

104 16 10
                                    

Hari ini adalah salah satu hari terbesarku. Pasalnya ini pertama kalinya aku mengikuti lomba sebagai anggota band!

Karena teringat pesan (lebih tepatnya ancaman) dari Shizuka-senpai, aku buru-buru menyiapkan sarapan untukku dan Nii-chan, dia masih tertidur. Setelah sarapan, aku bersiap-siap, namun sebelum itu, aku pamit dulu.

"Nii-chan, aku pergi dulu. Jangan lupa menonton penampilan kami" kataku sambil menyembul dari pintu kamar Nii-chan.

"Hmmm~" dia sudah bangun, namun belum sadar sepenuhnya.

Aku langsung ke ruang tengah, dan duduk di depan altar orangtuaku.

"Aku berangkat dulu, Otou-san, Okaa-san. Doakan aku menang ya" kataku didepan altar. Disana ada foto mereka sedang tersenyum, seperti menjawab 'iya' kepadaku. Aku pun tersenyum melihatnya.

Aku pun langsung memakai sepatuku, dan keluar rumah. Di depan, sudah ada Kenichi yang menungguku. Kami memang sudah janjian untuk berangkat bersama. Begitu melihatku keluar, dia tersenyum menatapku.

"Maaf membuatmu menunggu" kataku.

"Tak apa, ayo."

"Hai"

.

.

.

Begitu sampai di rumah Shizuka-senpai, kami langsung diberi kostum dan mengganti secepatnya. Kostum kami bisa dibilang sederhana. Dengan atasan kemeja lengan pendek berwarna putih, dasi panjang berwarna hitam, dengan bawahan warna hitam, lelaki memakai celana panjang, dan perempuan memakai rok, dan terakhir, sepatu pantofel hitam.

Kami sudah memakai kostum kami, dan kuakui ini lumayan bagus. Aku memperhatikan para lelaki, dan mereka cocok sekali dengan ini. Diam-diam aku memperhatikan Kenichi, dia terlihat lebih santai dibanding kemarin. Syukurlah, rasa takutnya sudah menghilang. Tanpa sadar, aku tersenyum ke arahnya.

"Ada apa? Kenapa kau tersenyum padaku?" Tanya Kenichi, yang langsung membuyarkan lamunanku. Aku tertangkap basah!

"T-tidak ada apa-apa" aku langsung mengalihkan wajahku ke arah lain. Rasanya malu sekali jika ketahuan seperti ini!

"Baiklah, apa kalian su-Mou, Ishika-chan, sekali-kali rapikan rambutmu itu" tiba-tiba, Shizuka-senpai datang dan mengomentari rambutku yang menurutku ini sudah cukup rapi.

"Ayo, biar kutata rambutmu" katanya sambil menarikku kekamarnya. Aku pun cuma pasrah ditariknya. Begitu di dalam kamar, aku disuruh duduk di depan cermin. Dengan cekatan, dia menyisir rambutku yang panjang itu. Dan dia juga mendandaniku, katanya kulitku pucat seperti mayat, mana mungkin aku akan tampil seperti itu?

"Selesai~ bagaimana? Manis bukan?" Katanya sambil menatapku di depan cermin. Aku cuma melongo melihat bayanganku di cermin. Demi apapun, ini aku?! Aku memegang wajahku sendiri, dan bayanganku mengikutinya, berarti ini memang aku.

Padahal senpai hanya merombakku sederhana, dan aku bisa berubah seperti ini? Rambutku yang panjang kini sudah dikuncir dua ke belakang, poniku dijepit dengan dua jepitan berwarna merah. Untung saja, saat senpai memasang jepit, dia tidak melihat wajah dibalik poni ini.

"Yuk, Teraoka-kun sudah sampai. Dia yang akan menjadi supir kita" katanya.

Eh? Aku belum siap keluar dengan penampilan ini! Tapi percuma saja, senpai sudah terlanjur menarikku keluar dan bergabung dengan yang lain.

"Nee~ bagaimana penampilan basis kita?" Kata senpai sambil mendorongku maju ke depan para lelaki. Mereka yang melihatku dengan penampilan baru, sontak kaget dan tercengang.

Bass, Love & DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang