HARUS BERJUMPA....

9.3K 486 5
                                    

langkah yory terhenti saat melihat tiga buah mobil dozer parkir di tepi jalan dekat pintu masuk rumah harapan,sebagian jalan yang selama ini terbuat dari bebatuan yang menghubungkan teras bangunan dengan pinggir jalan telah berubah menjadi jalanan mulus beraspal. kepala panti memang sengaja tak pernah mengaspal jalan penghubung itu karna ,menurutnya jalan berbatu jauh lebih nyaman ketimbang jalan aspal...jalan berbatu itu jauh lebih memberi kesan jalan pulang kerumah ketimbang jalan aspal.

yory masuk kedalam rumah dan mendapatkan lorong ruangan yang selalu lengang kini di penuhi oleh berbagai ukuran kardus yang menumpuk seolah-olah penghuni rumah ini sedang berkemas-kemas untuk pindah.dn yory melihatnya,ibu kepala panti tengah terbungkuk-bungkuk membwa sebuah kardus besar keluar ssari kamar bermain anak-anak.

"ibu.." panggi yory,perlahan namun tak urung membuat wanita tua itu terkejud.

"yory.." sambutnya saat mengetahui siapa pemilik suara yang memanggilnya . ia menghampiri yory dan memeluknya penuh kasih sayang.

"ada apa ini bu,apa kita akan pindah.?...kenapa ibu tidak memberi tahuku." yory meminta penjelasan.

kepala panti menghela nafas...lelah..ia melangkah memasuki ruang kantornya.yori melihat tiga buah kardus tertumpuk rapih di dekat pintu masuk ,lemari kaca yang menyimpan semua foto,piala dan piagam..telah kososng tak berisi,kuat dugaan semua telah pindah kedalam kardus yang menumpuk di pintu msauk.

kepala panti,mendudukan pantatnya di atas kursi kerjanya sambil kembali menghela nafas,"mau bagai mana lagi sejak semula bangunan ini ,di bangun di atas tanah keluarga ryu. dan bisa bertahan selama ini , juga karena kebaikan keluarga ryu,yang membantu keuangan panti...jadi ibu tak bisa berbuat banyak,saat keluarga ryu hendak mengambil kembali pengguanaan tanah ini." ucapnya muram.

"apa ibu sudah berbicara dengan keluarga ryu...mereka tak bisa begitu saja mencabut izin merka,meski ini tanah mereka..."desak yory

"ibu sudah mencoba menelpon..mereka, pengurus rumahnya bilang pada ibu kalau tuan mereka tengah pergi ke luar negri dan tak tahu kapan akan kembali." kali ini nada putus asa terdengar jelas di telinga yory. yang mulai larut dalam arus keputus asaan. lalu ia ingat sesuatu...orang itu.

" bagai mana dengan tuan muda ryu..."uacapnya perlahan, berharap mendapat jawaban yang jauh lebih baik.

" tuan muda hanya bisa bilang , kalau itu urusan kedua orang tuanya ia tak ada kuasa untuk mencegah keinginan mereka, tapi ia berjanji akan coba berbicara baik-baik kepada nereka tentang masalah ini..."

" sudah ada kabar."

" itu masalahnya,hingga saat ini,beliau belum memberi kabar sedikit pun ....ibu jadi cemas," gelisah kepala panti."tapi ibu sudah menelpon beberapa panti asuhan teman ibu..mereka siap membantu ibu menampung anak-anak yang lain...kau tak perlu cemas...ya sudah rapihkan barang-barang mu sana...paling tidak ,kita bisa segera angkat kaki dari tempat ini saat mereka sudah memberi keputusan.." gumamnya sambil bangkit berdiri dan beranjak meninggalkan yory yang duduk termenung.

" tuan muda kaya sialan,beraninya sama orang lemah...andai aku punya kekuatan ku kutuk kau jadi batu..." maki yory .....dalam hati.

ia bangkit dan berjalan menuju keluar kantor kecil itu,berniat membantu kepala panti,namun langkah dan niatnya terhenti saat ujung matanya melihat pesawat telpon di atas meja kerja kepala panti. satu ide kecil melintas di benaknya.

suara gedebuk kardus yang di taruh sedikit kasar membuat yory menoleh,dan dia mendapatkan ibu panti mengusap-usap pinggangnya yang sakit sementara sebuah kardus besar teronggok di dekat kakinya,yory menghampiri wanita itu.mengambil alih kardus itu dan menaruhnya di atas tumpukan kardus yang lain.

" ibu...ibu punya no telpon tuan muda..." tanya nya perlahan.

" tentu saja,kenapa?"

" a...aku ingin mencoba berbicara dengannya..."

"kau mau bicara apa..?...jangan mempengeruh suasana...nanti semua semakain kacau.." kepala panti berkacak pinggang.

"ibuu,tentu aku tidak akan melakukan itu...ibu tahu betapa penting rumah ini untuk ku...aku hanya ingin berbicara dengan tuan muda ,siapa tahu tuan muda mau mendengarkan ku... kamikan sama-sama pria..." senyum yory...well dia harus mendengarkan ku...tambahnya dalam hati.

"mungkin kau benar..." ucap kepala panti setelah mempertimbangkan ucapan yory sesaat." no telpon tuan muda....mmmmh..."

selagi kepala panti mencoba mengingat nomor telpon tuan muda, yory mengeluakan hp nokia2100 miliknya...memang hp miliknya sangat ketinggalan jaman,tapi dia berlonjak riang saat menemukan hp itu di dalam saku celana bersama dompet usangnya...saat ia berhasil melarikan diri dari tuan muda hyuuga tujuh hari yang lalu.

telpon tua itu merupakan satu-satunya barang berharga yang ia miliki.ia bisa saja membeli hp yang jauh lebih baik dari hpnya saat ini,tapi yory menyayangi hp tua itu karna hp tua itu adalah hp pertama yang ia beli dengan hasil menabung selama empat bulan.

"nomornya....(+62)-(0)21-795000122.....biasanya asistennya yang mengangkat..."ucap kepala panti...yory memasukan nomor tersebut kedalam hp kecilnya.

"terima kasih bu..."yory mencium pipi wanita tua itu lalu menuju ke kamarnya...di dalam kamarnya yang sunyi ia pun menghubungi nomor tersebut.dia menunggu tiga deringan sebelum seorang wanita mengangkatnya...

" selamat sore ,dengan sena...ada yang bisa kami bantu..." ucap merdu suara di seberang sana.

yory memaki dirinya...tak menyadari kalau hari sudah sangat sore saat ini,untunglah masih ada orang yang bersedia mengangkat telponnya." selamat sore mbak, bisakah saya berbicara dengan tuan muda hyuga ryu." ucap yory .pasrah..

" nama anda siapa.." ucap suara dari seberang sana.

" saya yory arael,dari rumah hara....." ucapan yory terhenti saat mendengar suara memekik di seberang sana.

" apakah anda bisa tunggu sebentar,akan saya tanyakan ke boss saya.." ucapnya memotong ucapan yory.dan terdengar suara alunan merdu music sebagai nada tanda menunggu di hp yory.dan tak lama kemudian music itu berhenti...

"tuan yory...anda masih di sana..." panggil suara wanita yang berbeda.

" ya." jawab yory

"di mana posisi anda saat ini.." tanya wanita itu lagi...

"saya sedang berada di rumah harapan.." jawab yory terheran-heran,kenapa wanita itu menanyakan tentang posisinya dia.

"harap anda tidak beranjak dari tempat itu,kami akan mengirim orang untuk menjemput anda." ucapa wanita itu dengan nada suara yang tegas.

" ooh...ok.." hubungan telpon telah terputus saat yory menyadari dia telah menjawab pertanyaan yang tidak ia mengerti....apa yang tengah terjadi....

MANGSA KECILWhere stories live. Discover now