3.1

4K 374 13
                                    

Akan ada pelangi setelah hujan, akan ada kebahagiaan setelah air mata.

---------

"Kookie,"panggilmu namun Jungkook tak menghiraukanmu, ia tetap fokus membaca buku.

Kau mengembungkan kedua pipimu lalu menyenggol Jungkook namun tetap saja tak ia hiraukan. Kau akhirnya memilih memperhatikan Jungkook yang sedang membaca buku.

"Sudah puas menatap wajah tampanku?"

Kau mengerjapkan kedua matamu berkali-kali lalu mengganti posisi dudukmu. "Lalu, kau sudah puas membuang waktuku?"

Jungkook tersenyum. "Aku kan sudah bilang kalau hari ini aku sibuk."

"Bagaimana bisa sebuah buku mengalahkan diriku? Apakah aku kurang menarik atau cantik? Apakah buku memiliki hal yang tak kumiliki?"gumam-mu tepatnya kau berbicara sendiri dengan nada pelan namun masih bisa terdengar oleh Jungkook.

Jungkook langsung menutup buku yang sedang ia baca lalu mengusap lembut kepalamu. "Aku mempelajari banyak hal dari buku yang kubaca dan sama sepertimu, aku mempelajari banyak hal juga selama bersamamu." Kau tersenyum. "Kau tau? Aku belum pernah merasakan sebahagia ini sebelumnya dan kau, kaulah yang bisa membuatku merasa bahagia bahkan merasa seperti pria yang paling beruntung di dunia."

Kau mengerutkan keningmu. "Kenapa?"

Jungkook tersenyum. "Kau adalah wanita yang cantik dan pintar. Kau juga memiliki hati yang baik, kau bersikap baik dan tersenyum pada siapa saja. Namun, hatimu itu sangat sulit untuk didapatkan, kau saja membuatku membatalkan pertunanganku hanya demi dirimu."

Kau tersenyum. "Tapi masalah membatalkan pertunangan, aku tak memaksa dirimu. Kau saja yang sudah kuusir pergi malah kembali lagi."

Jungkook menggenggam tanganmu. "Karena rumahku disini maka dari itu sekalipun aku pergi, aku akan kembali lagi."

"Aku rumahmu?"

Jungkook menganggukan kepalanya. "Jadi sejauh apapun aku pergi, aku akan kembali lagi karena rumahku ada disini. Wanita yang kucintai ada disini."

"Kau pandai sekali merangkai kata-kata manis, Kook. Bodoh sekali diriku saat itu mau menerimamu kembali. Harusnya aku tak menerimamu jadi aku bisa bertunangan dengan pewaris dari Amerika yang kaya raya itu."

Jungkook melepaskan genggaman tangannya. "Jadi kau tak senang bersamaku? Kau...kau tak mencintaiku lagi? Kau lebih memilih pewaris itu daripada diriku?"

Kau tertawa. "Kau lucu sekali, Kookie. Aku hanya bercanda dan kau tau? Aku beruntung memilikimu karena kau pria tampan dan pintar. Ah jangan lupakan sikap dinginmu itu dan juga kau itu pria yang pekerja keras. Ah iya jangan lupakan juga sikap memerintahmu yang menyebalkan itu."

"YA! Itukan saat kita masih menjadi teman debat."

"Teman? Jadi saat itu kita berteman?"

"Tentu saja. Kau saja yang menyebalkan, sedikit-dikit membicarakan pria yang menyebalkan itu. Maka dari itu kita selalu berdebat."

"Oh jadi kau cemburu? Aku tak pernah menyangka kau jatuh dalam pesonaku, Kook."

"Si--siapa yang bi--bilang?"

"Biasa saja kali, Kookie. Tak perlu gugup seperti itu lagipula bukan saatnya sekarang kau gugup. Pernikahan kita akan berlangsung 4 hari lagi."

"Aku tak menyangka akan menikah dengan wanita menyebalkan sepertimu." Jungkook kembali menggenggam tanganmu. "Tapi benar, aku menyukaimu sejak pertama kali kita bertemu."

Kau kembali tersenyum. "Harusnya aku melihat pria yang duduk disebelahku bukannya malah pria yang berada didalam pelukan wanita lain. Harusnya aku juga lebih peka dan bukankah lucu mendengar detak jantungmu yang tak beraturan saat dekat denganku?"

"Itu tidak lucu. Kupikir kupunya sakit jantung tapi ternyata itu karena dirimu. Menyebalkan sekali bahkan aku sampai ditertawakan teman-temanku."

Kau tertawa lagi. "Jadi malam ini kita akan berbagi cerita?"

"Tergantung maumu."

"Kalau begitu ceritakan bagaimana penampilanku dimatamu sejak pertama kali kita bertemu."

"Haruskah?"

"Tentu harus. Ini sebagai syarat agar aku tak kabur dari pernikahan itu."

"YA! Jika kau kabur, akan kucari kau kemanapun."

"Tak perlu."

"Kenapa?"

"Karena sejauh apapun aku pergi, aku akan kembali kerumah dan rumahku adalah dirimu, Kook."

"Chanyeol sunbae pasti menyesal telah menyia-nyiakan wanita sepertimu dan sayangnya aku takkan melepaskan dirimu sekalipun harus melewati banyak rintangan dan halangan."

Kau bersandar di dada bidang Jungkook lalu jari tanganmu mulai menulis sesuatu di dada bidang Jungkook. "Kau harus berterimakasih pada oppaku. Dialah yang membuatku mau memikirkan kembali untuk menerimamu atau tidak dan juga dialah yang menjagaku sejak kecil."

Kedua tangan kekar Jungkook melingkar di pinggang rampingmu. "Aku sangat berterimakasih padanya sudah menjaga malaikat cantik ini sejak kecil." Jungkook mengecup keningmu.

"Sekarang ceritakan padaku bagaimana penampilanku dimatamu saat pertama kali kita bertemu."

"Baiklah, tuan putri."

Jungkook mulai bercerita dan kau mendengarkannya sambil tersenyum dan semakin lama kau mulai memejamkan kedua matamu.

--------

"Tak ada salahnya memberikannya kesempatan kedua dan juga tak ada salahnya jika mengulang semuanya dari awal."-(y/n)

"Banyak yang tak suka kami kembali bersama tapi aku tak perduli. Kami berdua yang menjalaninya dan orang-orang hanya bisa berkomentar tanpa tau apa saja yang sudah kami lalui bersama."-jjk

********

Akan kujelaskan dipart berikutnya kenapa mereka bisa balikan dan udah mau nikah aja padahal sebelumnya masih SMA yekan

Maafkan diriku yang buat mereka sulit bersatu tapi akhirnya MEREKA BERSATU walau ngelewatin cukup banyak hal-hal sulit

---------

September, 12th 2016
Kels

Ceye or JekaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang