4.0 (flashback)

2.1K 218 12
                                    

- (Y/N) POV -

Kami akan menikah bulan April, berarti tersisa satu bulan lagi. Bulan Maret benar-benar membuat hubungan kami renggang. Mingyu semakin sibuk dengan pekerjaannya.

From : Mingyu💕

Kau bisa ke butik sendiri bukan? Pekerjaanku sangat banyak hari ini.

Dia bahkan tak punya waktu untukku dan keseharianku sekarang ditemani oleh Jungkook. Hari ini aku akan mencoba gaun pengantinku ditemani oleh Jungkook.

------

Setelah kupakai gaun pengantinku, tirai dibuka oleh pegawai di butik milik bibiku. Jungkook yang tadinya duduk langsung berdiri dan juga matanya membulat serta mulutnya sedikit menganga.

Ia sangat lucu sehingga aku tersenyum. Jungkook ikut tersenyum lalu menghampiriku.

"Kau sangat cantik."

"Benarkah?"

Jungkook menganggukan kepalanya.

"Apakah aku tak terlihat aneh memakai gaun ini?"

"Tidak. Kau sangat cantik dan harus kuakui aku jatuh lagi kedalam pesonamu."

Kami bertatapan dan entah kenapa jantungku berdebar. Apakah aku jatuh cinta kembali padanya setelah aku hampir berhasil melupakannya?

Ia mendekatkan dirinya padaku lalu kedua tangannya melingkar  di pinggangku. Ia semakin dekat bahkan sekarang aku bisa merasakan nafasnya mengenai wajahku. Dia berhenti saat tersisa jarak 5 cm. Oh Tuhan, kenapa dari dekat seperti ini ia terlihat sangat tampan? Bibirnya...aku ingin merasakannya sekarang.

Apa dia mencoba menggodaku? Sekarang kedua tanganku sudah melingkar di lehernya. Lalu, tunggu apa lagi? Apa dia mempermainkanku?

"Aku mencintaimu,"ucapnya lalu mencium bibirku dan menutup kedua matanya.

Kututup kedua mataku dan membalas ciumannya. Aku tak peduli lagi pada statusku yang merupakan tunangan Mingyu. Aku juga tak peduli lagi jika ada fotoku dan Jungkook sedang berciuman di surat kabar atau apapun. Aku hanya ingin seperti ini dulu.

'Kau takkan meninggalkanku kan?'

Kubuka kedua mataku. Astaga!! Apa yang aku lakukan? Aku mendorong Jungkook begitu saja karena ucapan Mingyu terlintas begitu saja.

"Jangan dekati aku lagi!"

Aku segera mengganti pakaianku lalu pergi dari butik tersebut. Aku...aku berciuman dengannya? Dasar bodoh!

Aku segera menelpon Mingyu dan bodohnya sekarang aku menangis.

(Ada apa, sayangku?)

"........"

(Sayang?)

"Mingyu."

(Kau kenapa? Kenapa kau menangis?)

"Mingyu."

(Beritahu aku, kau ada dimana sekarang?)

"Aku tak tau ini dimana. Aku berlari begitu saja tanpa melihat kemana aku berlari."

(Tenanglah aku akan menemukanmu. Sekarang kau berhenti menangis, sayangku.)

"Mingyu, cepatlah."

Tittt.....tittt......

Aku tak tau kenapa tapi rasanya aku seperti mengkhianati Mingyu.

Turunlah hujan yang tak begitu deras. Semua orang sibuk lari kesana kemari mencari tempat berteduh sedangkan aku tetap diam di tempat.

Ceye or JekaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang