PART 6

1.1K 56 0
                                    


VOTE SEBELUM BACA !

***

AUTHOR

            Aaron terkejut dengan pernyataan Kath. Tidak mungkin wanita yang berada di bawah tubuhnya sekarang masih perawan. Bagaimana mungkin? Dari cara berpakaian dan sikap Kath, ia tidak terlihat seperti wanita yang masih perawan. Aaron menatap dua pasang mata yang melihatnya dengan tatapan takut. Beberapa detik kemudian Kath tersenyum, berpura-pura untuk tidak malu dengan keadaannya yang masih suci itu. Kath tidak mau berhubungan badan sebelum ia menikah. Tetapi, tiap wanita yang masih perawan dan diperhadapkan oleh seorang Aaron Bieber, pasti mereka ingin disentuh tiap inchinya oleh pria seperti Aaron. Terlebih lagi, saat di kelab, bibir yang seksi itu digigit oleh Aaron. Dan lalu kedipan mata serta tatapannya seperti meminta Kath untuk  mengguncang tempat tidur bersama. Kath mengelus rambut Aaron yang lembut serta harum itu, ia menelan ludah.

            “Tidak apa-apa,” bisik Kath. Bayangan Alice muncul begitu saja. Duplikat Alice sekarang ada di hadapannya. Hanya mata cokelat madu yang lembut yang membuat perbedaan di antara mereka berdua. Kath mulai memajukan kepalanya, memagut bibir Aaron dengan lembut. Tersengat oleh sentuhan wanita yang ia tunggu-tunggu sejak seminggu yang lalu, ia membalas ciuman itu. Sungguh manis rasanya. Mengulum lidah satu sama lain. Kath tidak pernah merasa begitu panas sampai ia bertemu dengan Aaron. Kedua tangan Kath meremas rambut Aaron dengan penuh kelembutan, lalu menarik kerah kemeja putih yang dikenakan Aaron saat Aaron mengecup lehernya. Tubuhnya bergetar di bawah Aaron, kakinya menegang saat lidah itu mulai menjelajahi leher jenjangnya hingga Kath harus mendongak untuk merasakan yang lebih lagi. Aaron mengecup-kecupi leher itu perlahan-lahan. Menghasilkan bunyi cepakan yang sensual hingga Kath harus meremas kemejanya. Erangan Kath memanggil Aaron untuk bertindak lebih jauh lagi. Ia membuka satu per satu tiga kancing gaun Kath sambil mengecup dagu Kath.

            “Kau yakin?” Aaron sedikit ragu-ragu. Awalnya ia memang sangat ingin berhubungan badan dengan Kath. Hanya untuk menjadikan Kath sebagai pasangan seksnya tanpa hubungan khusus. Bahkan hari pertama ia melihat Kath, rasanya Aaron ingin merobek paksa blazer yang Kath kenakan. Lalu menyetubuhi wanita itu di atas meja rapat. Melihat wanita itu mendesah di bawah tubuhnya dan memohon-mohon pada Aaron untuk menghentikan pompaannya. Kath menekan kepala Aaron ke belahan sebagai jawabannya. Buah dada yang ranum serta pas untuk ukuran tubuh Kath benar-benar menyiksa Aaron untuk bermain pelan-pelan. Terlebih lagi ini adalah pengalaman pertama bagi Kath. Ia harus membuat Kath memohon pada Aaron untuk yang kedua kalinya. Kulit tubuh Kath benar-benar halus. Terlebih lagi ketika Aaron menurunkan cup buah dadanya yang kesempitan. Sangat seksi untuk dilepaskan. Buah dada itu menyembul begitu saja di hadapan Aaron, jakun Aaron naik turun melihat pemandangan indah yang pernah ia lihat sebelumnya. Terlihat sangat putih, lembut serta puting berwarna merah muda benar-benar menggiurkan. Seperti dulu. Kesukaannya. Benar-benar menggoda, tak bisa ditolak. Saat Aaron mengecup puncak putingnya satu kali, Kath terkesiap, menarik nafas terkejut karena sentuhan itu. Aaron mulai menggodanya. Mengecupnya berkali-kali hingga Kath menggelengkan kepalanya ke kanan dan kiri. Kedua kaki Kath telah memeluk pinggang Aaron, kakinya menekan punggung Aaron dan perutnya terangkat hingga menyentuh kemeja Aaron.

            “Oh, apa yang kaulakukan, Aaron?” Kath benar-benar tak bisa berpikir saat sentuhan-sentuhan itu menyengatnya.

            “Kau suka ini?” Tanya Aaron sekarang meremas buah dada Kath yang sekarang putingnya menegang keras. Kath mengerang. “Ssh, pelan-pelan. Aku tahu waktunya tidak tepat, tapi kita sama-sama tahu kalau kita menginginkan ini sangat buruk. Jangan buat ayahku mendengarmu,” Aaron memperingati. Terpaksa Kath harus menggigit bibirnya untuk menghindari erangannya yang kencang ketika Aaron mulai menarik paksa gaunnya untuk lepas dari tubuhnya. Kali ini Aaron mengangkangi perut Kath, menekan-nekan bagian tengah celana hingga Kath kembali terkesiap. Kath menarik kepala Aaron untuk mencium bibirnya. Ia benar-benar haus. Bibir itu kadang terlepas beberapa sentimeter lalu kembali berpagut. Tangan Kath tak sabar membuat kemeja Aaron dengan kasar. Ia ingin berhubungan badan dengan Aaron secepat yang ia bisa. Tangan Aaron bersandar di sebelah kepala Kath, sedangkan yang satunya lagi mulai menyusup masuk ke dalam celana dalam Kath. Kath tidak pernah mempersiapkan apa pun, namun ternyata, ia sudah mencukur bulu-bulu halus di bawah sana. Benar-benar menguntungkan. Saat tangan Aaron menangkup bagian bawahnya dengan satu telapak tangan, Kath mengerang dalam ciuman itu.

TOUCHING FIRE'S WATER || HERREN JERKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang