PART 16

714 49 0
                                    

VOTE SEBELUM BACA !
1 PART LAGI ENDING BOOK 3
YEEEEEAHHH

***

Alexis membuka matanya ketika ada sebuah tangan yang memukul-mukul pinggangnya. Alexis mengerang sebentar lalu ia membalikkan tubuhnya. Saat ia membuka matanya, ternyata Juber yang memukul-mukul pinggangnya tadi. Anak kecil itu sudah memeluk perut neneknya dan menyandarkan kepala di atasnya. Alexis tersenyum lalu ia mengelus kepala cucunya.

"Tidak ada Grandpa," bisik Juber dengan suara yang kecil. Raut wajah Alexis langsung panik begitu saja. Tidak ada Justin? Bukankah tadi malam ia ada di sebelah Alexis? Pelan-pelan Alexis mengangkat kepala Juber. Alexis segera mengambil ikat rambut yang ia simpan di dalam kantong jaket yang ia kenakan lalu mengikatnya menjadi satu ikatan. Juber memerhatikan neneknya sambil tersenyum. Ternyata alasan Juber memukul Alexis hanya dengan satu tangan adalah karena tangannya yang lain sudah memegang marshmallow yang masih tersisa.

"Dimana Grandpa?" Tanya Alexis mengusap-usap wajahnya. Juber mengedik bahu. Juber sudah memberitahu neneknya tadi, jadi mengapa neneknya kembali bertanya? Alexis mengelus kepala Juber kembali, anak ini tidak mengenakan kupluk di kepalanya. Didengarnya suara ribut-ribut dari luar, itu membuat Alexis langsung merangkak menuju pintu tenda. Ia mengeluarkan kepalanya saja, lalu ia melihat Grace dan Aaron sedang berhadapan. Zeith berada di tengah-tengah. "Ayo keluar," ajak Alexis menyuruh Juber untuk keluar lebih dulu. Grace mulai berteriak pada Aaron hingga Zeith mundur beberapa langkah. Aaron hampir menampar pipi Grace jika tidak ada Michael yang menghalangi Aaron. Apa yang sebenarnya sedang terjadi? Kath berada di belakang Aaron, ia terduduk di salah satu batang pohon dengan keadaan yang tidak sehat. Wajahnya terlihat pucat, bibirnya berwarna putih dan matanya berair. Alexis dapat melihat tubuh Kath yang bergetar, ia benar-benar kelihatan tidak sehat.

"Apa-apaan yang terjadi?" Alexis muncul. Juber sudah berlari menuju Kath lalu memeluk lengan Kath yang Kath langsung balas peluk. Aaron dan Grace menoleh pada ibunya.

"Dad tidak ada. Begitupun dengan Selena,"

"Selena kemarin ada di sebelahku, demi Tuhan!" Brad berujar dari balik tubuh Grace. Aaron memejamkan matanya sejenak, ia kelihatan berusaha untuk menahan amarahnya. Sepertinya Kath akan benar-benar malu akan apa yang ibunya perbuat. Kath padahal baru saja menikmati dua malam bersama Aaron, mengapa ia tidak bisa menikmatinya lebih lama lagi? Sebentar lagi Kath harus menghadapi caci maki karena tingkah ibunya. Mengapa ibunya bisa menghilang bersama dengan Justin? Ibunya tidak membawa ponsel, begitu juga dengan Justin. Alexis menarik nafasnya dalam-dalam agar ia bisa lebih tenang.

"Aku tidak mengerti." Tiga kata itu yang meluncur dari mulutnya.

"Mereka menghilang Mom! Bagaimana kau tidak bisa mengerti? Dad dan Selena menghilang! Mereka tidak ada di tenda. Mereka tidak membawa ponsel. Dan mereka menghilang sejak malam," Grace berteriak.

"Mungkin hantu yang mencuri mereka," Moon dengan santai berbicara di atas batang pohon, ia duduk bersebelahan dengan Mozzy. Jonathan hanya terkekeh sambil kepalanya tergeleng, cukup bodoh untuk berpikir tentang hantu di hutan. Tidak ada yang menanggapinya, termasuk Juber. Alexis menghela nafas. Apakah ada hal yang lebih buruk lagi lebih daripada ini? Justin dan Selena menghilang bersama-sama! Bagaimana bisa Alexis tidak berpikir negatif?

"Kurasa kita harus mencari mereka sekarang," ucap Alexis. "Brad dan Michael pergi ke arah sana. Grace-"

"Aku ingin bersama dengan Michael!" Tukas Grace langsung meraih lengan Michael. Aaron yang melihatnya langsung menatap tajam Grace, bibirnya menipis.

TOUCHING FIRE'S WATER || HERREN JERKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang