Pagi harinya, Sehun terbangun dengan kondisi yang sangat memprihatinkan. Ia tidak menemukan keberadaan Eunji. Ia melihat sekitar yang sangat berantakan. Ia melihat dirinya yang sudah menjadi monster.
"Ough...kepalaku," rintih Sehun. Ia mencoba mengingat kejadian semalam.Flashback On
Hendak tertidur, mereka mendengar suara semak.
"Shun-ah..." takut Eunji.
"Ssst...jangan takut nde, ada aku di sini," bisik Sehun. Sehun mengeratkan pelukannya agar Eunji tenang. Didengarnya lagi suara semak-semak yang bergerak. Kali ini suaranya lebih keras yang membuat Eunji semakin ketakutan. Mereka mendengar suara itu yang semakin dekat ke arah mereka.
Benar, sekumpulan makhluk sudah berada di depan mereka. Eunji ketakutan sementara Sehun berwaspada.
"Nuguya?" tanya Sehun dengan nada gemetar. Ia takut sesuatu terjadi pada Eunji.
Mereka mulai menyerang Sehun dan mereka berhasil membawa Eunji pergi.
"SHUN-AH!!! SHUN-AH!!!" histeris Eunji dengan diseret makhluk tersebut untuk dibawa pergi. Sehun tak sadarkan diri karena pukulan pada bagian tengkuk lehernya yang sangat keras.Flashback End
"Eunji-ah?" Sehun mencari-cari keberadaan Eunji.
"Eunji-ah...Eunji-ah...EUNJI-AH!!!!!!!!!!!"
Burung-burung yang semula bertengger di pohon pergi karena erangan Sehun. semua binatangpun juga pergi karena ketakutan erangan dari Sehun.
Sehun mulai mencari keberadaan Eunji.=0=
Dua hari telah berlalu, Sehun terus mencari-cari keberadaan Eunji. Tapi nihil. Ia tidak menemukan keberadaan Eunji. Ia memilih untuk beristirahat. Ia berbaring di bawah rimbunnya pohon dengan memandang banyaknya bintang yang bertaburan di langit.
"Eunji-ah...eodisseo?" gumam Sehun. Ia merasakan kedatangan makhluk ke arahnya. Ia menoleh dan melihat kelinci putih yang berjalan ke arahnya.
"Kau...tidak takut padaku?" tanya Sehun kepada kelinci itu yang wujudnya masih menjadi monster. Kelinci itu mendekat ke arah Sehun.
"Wae? Kenapa kau tidak takut padaku?" tanya Sehun dengan membelai bulu halus kelinci itu. Kelinci itu berbicara padanya karena mereka sama-sama hewan.
"Kudengar kau memiliki masalah,"
"Itu memang benar," Sehun menyandarkan tubuhnya pada pohon.
"Kau tahu, wanita yang selalu bersamaku dibawa pergi oleh makhluk hitam kemarin,"
"Apa wanita itu cantik?"
"Oh tentu sa...yak~apa yang kau pikirkan?" Sehun bangkit dan memandang kelinci itu.
"Ani, kemarin aku melihat wanita cantik tengah dibawa makhluk hitam yang kau bicarakan tadi,"
"Jjinja? Kau tahu mereka berjalan ke arah mana?" mendengar hal itu Sehun semakin mendekat ke arah kelinci itu.
"Mereka membawa wanita cantik itu ke kastil Devil,"
"Devil?"
Sehun menggertakkan giginya dan mengepalkan tangannya keras. Kelinci itu melihat Sehun yang akan pergi.
"Kau mau ke mana?"
"Aku akan ke kastil terkutuk itu,"
"Andwae," Sehun menghentikan langkahnya.
"Wae?" tanya Sehun.
"Aku tahu, kau sangat menyukai wanita itu. Bukan berarti kau menyelamatkan tanpa mengistirahatkan tubuhmu. Kau sangat kejam pada dirimu. Apa wanita itu menyukainya jika kau sakit?"DEG DEG
Benar apa yang dikatakan kelinci itu. Kelinci itu melihat mata Sehun berkaca-kaca. Seketika wujud Sehun berubah menjadi wujud aslinya. Sehun terduduk dan kemudian menangis. Kelinci itu mendekat ke arah Sehun dan mengusapkan bulu halusnya pada telapak tangan Sehun.
"Kau tahu...hiks...semua terjadi karenaku...hiks...appaku terkutuk, eommaku...eommaku menjadi budak...dan Eunji...Eunji...hiks...semua karenaku...hiks..." tangis Sehun dengan menyeka air matanya dengan telapak tangannya.=0=
Sehun tengah memandang langit-langit yang penuh bintang sambil mengusap bulu kelinci yang baru saja menjadi temannya.
"Aku belum tahu namamu. Siapa namamu?" tanya Sehun.
"Kau belum punya nama? Bagaimana kalau kuberi nama Seji?"
"Seji adalah gabungan dari namaku dan Eunji. Kau tahu, aku sangat menyukainya sejak aku pertama bertemu dengannya. Kau tahu, mata itu seperti mata anak kecil yang pertama kutemui. Mata itu sangat mirip dengan matanya. Apa mungkin pemilik mata itu dia?"
"Aku sangat menanti kehadirannya waktu itu. Kukira aku akan bertemu kembali dengannya. Kuharap dia adalah wanita kecil itu,"
"Aku pernah memberi anak kecil itu sebuah bibit pohon. Dia telah berjanji padaku bahwa dia akan merawat bibit pohon itu sampai besar. Di rumah Eunji ada pohon besar yang sama seperti di rumahku. Apa benar itu dia?"
"Kau mendengar ceritaku?"
"Kurasa tidak, karena kau tertidur Seji-ah. Tidurlah, mimpi indah,"
"Semoga aku bisa menemukanmu, Eunji-ah,"Sementara di tempat lain...
"LEPASKAN AKU!!!" Eunji tengah diseret oleh kedua makhluk hitam besar dan sangat menakutkan.
"DIAMLAH ATAU KUCENGKRAM LENGANMU!!" ancam makhluk itu.
"Apa aku bodoh? Apa aku akan diam saja? LEPASKAN AKU SEGERA!!!" bantah Eunji dengan berusaha melepaskan lengannya dari makhluk itu.
"DIAMLAH!! Untung saja Tuan tidak memperbolehkanku membunuhmu," jelas makhluk itu.
"SIAPA TUANMU HUH!! BUNUH SAJA AKU!! AKU TIDAK TAKUT PADAMU DAN TUANMU!!" bentak Eunji. Makhluk itu tidak menghiraukan Eunji dan menyeret paksa Eunji yang terus memberontak."Ini Tuan, wanita yang Anda inginkan," ujar makhluk itu dengan mendorong Eunji ke hadapan Tuannya sampai terjatuh.
Eunji merasakan makhluk hitam mendekat ke arahnya.
"Nuguya?" dingin Eunji dengan nada yang bergetar dan menundukkan kepalanya. Eunji tak sudi melihat wajah jahat makhluk hitam itu. Makhluk itu berjongkok di depan Eunji dan melihat Eunji yang memalingkan wajahnya.
"Sungguh tidak sopannya dirimu," ujar makhluk itu. Eunji tidak menghiraukan makhluk itu. Makhluk itu menarik tengkuk Eunji dan menatap tajam Eunji. Ia melihat Eunji yang tak melihatnya.
"Tatap mataku," halus makhluk itu.
"Aku tidak akan sudi melihat wajah kejimu," dingin Eunji dengan tetap tidak menghiraukan makhluk itu.
"Keji? Apa aku sekeji itu?" tanya makhluk itu dengan nada yang datar. Makhluk itu menarik tengkuk Eunji dan memaksanya melihat. Eunji membelakakkan matanya karena ia diperlakukan tidak baik oleh makhluk itu. Eunji menghempaskan tangan 'kotor' itu dari wajahnya.
"Jangan sentuh diriku!" dingin Eunji dengan menatap tajam makhluk itu.
"Oh apa itu?" Eunji segera menyembunyikan apa yang dilihat makhluk itu.
"Sebuah tongkat emas?"
"Kau tidak berhak memilikinya. Tongkat ini tidak layak untuk orang keji sepertimu. Kau telah mengutuk semua yang bukan milikmu!!" tegas Eunji.
Makhluk itu mendorong Eunji dengan sihirnya dan tubuh Eunji terhempas. Eunji tak sadarkan diri. Makhluk itu mengambil tongkat emas yang menjadi incarannya selama beberapa tahun.
"Penjaga!!"
"Nde Tuan?"
"Bawa gadis ini ke penjara,"
"Nde," penjaga tersebut segera membawa Eunji ke penjara.
"Tongkat emas....HAHAHAHAHA!!!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Legend of TRUE LOVE (FINISH)
Fanfictionmenceritakan seorang Oh Sehun yang harus mendapat kutukan dari makhluk jahat agar dunia dapat dikuasai oleh makhluk jahat tersebut. dengan mendapat petunjuk dari peri, Sehun dengan ditemani Eunji berpetualang mencari jalan keluar agar dunia kembali...