Chapter 8

480 44 0
                                    

Suasana Istana Peri yang hangat. Sehun belum sadarkan diri. Sementara Eunji tetap menantinya untuk sadar kembali. Ia melihat perut Sehun yang dibalut oleh kain karena luka tusuknya yang begitu dalam. Ia juga melihat leher Sehun yang masih memerah. Ya, Sehun saat ini half-naked. Eunji tiada hentinya memberikan kehangatan pada tubuh dingin Sehun. Wajah pucat masih terlihat di wajah Sehun. Eunji membelai rambut hitam Sehun.
"Shun-ah...kapan kau sadar? Apa kau akan tetap seperti ini? Jebal...ireona..." lirih Eunji.

Malam pun datang. Terlihat pergerakan dari Sehun. Sehun mengerjap-erjapkan matanya dan memandang langit-langit. Tunggu...
"Eodisseo?" gumam Sehun. Perlahan Sehun bangun. Ia merasakan perih di bagian perutnya. Dilihatnya perutnya yang sudah dibalut kain. Ia terkejut wujudnya kembali menjadi manusia.
"Mungkin aku akan menjadi manusia sementara," sedih Sehun. Ia menyentuh lehernya. Nihil. Ia hanya memakai kalung pemberian Ratu Peri.
"Kutukanku sudah lenyap?" kejut Sehun. Ia menoleh ke kanan dan melihat Eunji yang tertidur.
"Gomawo ne, telah banyak membantuku," ujar Sehun. Ia mengecup puncak kepala Eunji. Perlahan ia beranjak dari tempat tidurnya dan memindahkan tubuh Eunji ke tempat tidurnya. Ia tarik selimut dan menyelimuti Eunji. Ia tersenyum ke arah Eunji.
"Saranghae Eunji-ah," lirih Sehun. Sehun pergi keluar dari kamar.

Ia melihat bintang-bintang yang bersinar. Ia duduk di kursi taman. Ia tahu, saat ini ia ada di Istana Peri.
"Appa...eomma...apa kalian baik-baik saja?" gumam Sehun. Ia mendengar suara dari perutnya.
"Ouh...bageoppa..." lirih Sehun dengan memegangi perutnya. Ia mulai mencari makanan di sekitar Istana Peri. Ia melihat pohon apel yang berbuah banyak. Ia tersenyum menang.
"Akhirnya," senyum kemenangan muncul di wajah Sehun. Ia menghampiri pohon itu.
Sampai di pohon itu, ia melihat banyak apel. Ia mencoba untuk memanjat. Tapi, lukanya masih belum sembuh total. Ia berpikir bagaimana caranya untuk mendapatkan apel itu.
DUK

Ia terkejut melihat satu apel jatuh dari pohon. Dengan sigap Sehun mengambil apel itu. Ia berlari kecil dan mulai mengambil apel itu dengan hati-hati.
"Yehet..." senang Sehun.
"Tapi, apa satu cukup untukku?" gumam Sehun. Ia berniat mengambil lagi. Dilihatnya apel jatuh lagi. Dengan senangnya ia mengambil apel itu. Tunggu...
"Siapa yang melakukan semua ini?" gumam Sehun. ia menoleh ke belakang dan melihat Sang Ratu Peri sudah berada di belakangnya dengan tersenyum.
"Oh? Annyeonghasimnika...ouh..." rintih Sehun karena ia membungkuk.
"Jangan dipaksakan membungkuk jika lukamu benar-benar belum sembuh Sehun-ssi," ujar Ratu dengan lembut.
"Nde...gwenchanayo," ujar Sehun.
"Mari masuk," ajak Ratu.
"Oh? N-nde," gagap Sehun. Sehun mengikuti langkah Ratu Peri.

Mereka sampai di meja besar ruang makan. Terdapat banyak makanan yang sudah terhidang di meja.
"Jika kau lapar, makanlah di sini," ujar Ratu.
"N-nde?" tanya Sehun.
"Ini makanan untuk kalian berdua karena keberanian kalian melawan makhluk terkutuk itu," jelas Ratu. Sehun kembali mengingat kejadian di mana ia ditusuk oleh Devil. Ia menyentuh perutnya.
"Gwenchana Sehun-ssi, sekarang makanlah," ujar Ratu. Dengan rasa tidak enak, Sehun memberanikan diri untuk makan.
"Jangan terlalu sungkan Sehun-ssi, anggap saja ini rumahmu sendiri,"
"Ratu," panggil Sehun lirih.
"Nde Sehun-ssi?"
"Kenapa...Ratu baik kepadaku?" tanya Sehun. Sang Ratu tersenyum.
"Aku tahu, kau anak baik Sehun-ssi. Kau dilahirkan dari keluarga yang memiliki hati baik. Ini juga amanah dari ayah Eunji,"
"Ayah...Eunji?"
"Nde, aku dan ayah Eunji berteman sudah sangat lama. Saat itu aku memberinya tongkat emas karena ia banyak menolong di istana kami. Saat dirimu dikutuk menjadi monster, ayah Eunji sangat sedih. Ia mulai menyelidiki keadaan di istana ayahmu. Ia melihat ayahmu yang dikutuk menjadi batu dan ibumu menjadi budak. Saat itu ayah Eunji benar-benar terpukul melihatnya. Lalu ia meminta pertolongan kepadaku. Dengan senang hati aku membantunya," jelas Ratu. Sehun mengerti.
"Ratu...apa anda tahu...apa yang terjadi padaku setelah aku mendapatkan luka ini?" tunjuk Sehun pada perutnya yang dibalut kain. Dengan senang hati Ratu menjelaskannya.
"Setelah kau tertusuk, kau tak sadarkan diri dan mati,"
"M-m-mati?" kejut Sehun.
"Nde, tapi Eunji bergerak sangat cepat. Ia berhasil memusnahkan Devil dan mematahkan semua sihir di dunia ini,"
"Eunji-ah..." lirih Sehun. Ia ingat Eunji ada di kamar tengah tertidur.

The Legend of TRUE LOVE (FINISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang