04: When We Meet

18.8K 1.4K 32
                                    

Saat adzan pertanda memasuki ashar, Kahfi sudah berada di pesantren lagi. Menjalani kewajiban serta kegiatan rutinnya yaitu membantu mengajar adik-adik pesantren mengaji Al-Quran serta qiroah.

Setelah jamaah salat ashar berakhir, santri dan santriwati mengambil Al-Quran dan bersiap untuk tadarus, lalu dilanjutkan dengan belajar qiroah. Di sana, mereka bertemu kembali. Ya mereka, Nami dan Kahfi, bertegur sapa sebentar dengan Nami yang masih mengenakan mukenah. Sesungguhnya Nami sedikit kaget dengan hal itu, tak biasanya Kahfi menyapanya duluan. Kahfi yang biasanya pendiam sekali.

Nami pulang ke desanya di Gresik. Karena di kampus sedang tidak ada kegiatan. Dan hari ini ia ingin melihat sekaligus ikut membantu adik-adik di pesantren untuk belajar qiroah, mengamalkan ilmu yang ia dapat. Tapi ia lupa jika Kahfi juga ikut membantu mengajar di pesantren kakeknya, Kyai Handoko.

"Hari ini kita mengulang sebentar ya, setelah itu belajar sama Mbak Namira. Di lagu Nahawand serta variasinya. Mbak Namira jago sekali dalam lagu itu." Ucap Kahfi sambil melirik Nami sambil tertawa.

Sedangkan Nami, merasa takjub sekali dengan perubahan Kahfi, lelaki itu tidak pernah bersikap seperti itu kepadanya. Tapi dalam hati ia bersyukur, semoga bertahan ya Ka.

Para santri dan santriwati menganggukkan kepalanya dan mereka bersama-sama memulai dengan ta'awud lalu melantunkan ayat-ayat suci dengan suara yang merdu. Kahfi pun mengikuti, sedangkan Nami tak sengaja menangkap sosok Kahfi menundukkan kepalanya ke arah Al-Quran yang dipegangnya, betapa ia makin mengagumi sosok ikhwan itu. Allah, aku hanya meminta, berikan aku pendamping yang terbaik menurut Engkau Ya Allah.

Kini giliran Nami memulai mempraktikkan lagu Nahawand. Dari dasar, jawab, Nakriz, dan Usysyaq. Kahfi memperhatikan sebentar, setelah itu menundukkan pandangannya. Betapa mereka saling mengagumi satu sama lain.

30. Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat".

Dulu memang ia sering lomba bersama Nami, namun setelah lulus dari MI, mereka jarang bertemu. Sesekali bertemu, Kahfi cuek saja. Di situ ia merasa benar-benar jahat. Setelah tumbuh menjadi remaja SMA, di mana pada fase itu sangat wajar seseorang menyukai lawan jenis, begitu pun Kahfi. Ia dan Nami turut menjadi anggota Karang Taruna, di mana setiap ada kegiatan juga ada rapat yang mengharuskan mereka bertemu. Namun sikap Kahfi tetap cuek terhadap Nami. Karena itu bentuk pembentengan Kahfi, ia tak mau matanya ikut berzina, sebisa mungkin ia tak terseret dengan budaya pacaran yang seperti sudah dianggap hal wajar di sekitarnya, ia berusaha untuk menghindari zina dalam bentuk apapun. Ia cuek saja dengan Nami, biarlah perasaannya ia pendam, ia curahkan cintanya hanya pada Allah saja. Berharap pada Allah saja, tak mau berharap kepada manusia.

Namun untuk sekarang, di usianya sekarang yang sudah menuju dewasa, 21 tahun. Ia berhak untuk memperjuangkan kebahagiaanya, seperti nasihat dari ibunya. Ia terus memperbaiki diri dan mengejar bidadarinya. Wanita salihah impiannya.

Qiroah selesai, seluruh santri membubarkan diri, namun seorang remaja SMA yang juga merupakan santri di sana menghampiri Kahfi dan Nami untuk berdiskusi masalah islam. Si santri menanyakan tentang pacaran dalam islam, karena remaja itu melihat teman-temannya yang menganggap pacaran itu hal yang wajar. Kahfi menjelaskannya, bukan menggurui, lebih ke bahasa santai layaknya berbicara kepada teman. Dan Nami tertarik sekali untuk ikut di dalamnya, menurut Nami juga Kahfi asyik sekali sebagai teman untuk diskusi. Pengetahuannya luas dan ia punya cara asyik sendiri untuk memaparkan gagasannya.

"Tanya juga dong Kak Kahfi." Canda Nami yang juga dibalas oleh Kahfi, "Silahkan Adek Mira, hahaha." Nami yang mendengar sahutan Kahfi ikut tertawa. Mira, panggilan dari Kahfi untuknya yang langsung ia setujui.

Cinta dan Strata (REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang