Kiss The Rain (Complete)

Visual & BTS

Hello hai hello, gue balik lagi nih buat ngenalin pasangan kesayangan gue. Cuss lah, kenalan, minta tanda tangan sama foto bareng juga boleh kok. Wkwkwk ..

Kita sambut pangeran jenius, tampan dan dokter cintanya Emil ... Revan!!!!!

Tepuk tangan donk, hehe. Oke, gue bayangin dia sebagai Revan. Jujur aja, latar cerita gue di Indonesia dan gue ga mungkin donk kan pasang muka-muka bersegi ala hedonis yang biasa jadi si cowok sempurnanya dunia orange. hehe (peace) ini cuma pembelaan karna imajinasi gue terlalu pendek. So far, kira-kira Christ Lauren cocok nggak meranin Revan?

Dan kita sambut gadis tulalit yang manja dengan gaya bicara ala ala bocah. Siapa lagi kalau bukan Emilia slash Emil, yeah!!!

Well, ini bukan muka Indonesia, tapi seenggaknya masih muka Asia lah. Dan gue ngerasa cocok masangin dia sama Revan yang tadi. Wajahnya buat gue pantas banget jadi Emil yang kayak bocah tapi manis.

Oke, sekian perkenalannya sebelum cerita ini benar-benar berakhir. Tetap tidak lupa mengucapkan terimakasih buat kalian yang mau membaca dan menyisipkan bintang cantik. Jangan lupa mampir juga ya di ceritaku yang lain. Mampir aja dulu, baru mikirin buat lanjut baca atau mau ninggalin. Oke? Anggap saja aku mendengar kalian menjawab 'Oke'. Baiklah, akhir kata gue mau bilang,

Bye!!!

Behind The Scene (BTS)

Athor menatap sebal pada dua cast yang harus melakukan adegan peluk-pelukan lalu akhirnya ngomong, "Rev, jangan jauh-jauh gitu donk, itu Emil-nya beneran dirangkul. Jangan kayak orang baru kenal gitu ih."

Revan : Loh, kan memang baru kenal. Ini baru kenalan ketika situ mutusin buat jadiin kita main di sini. Padahal nggak dibayar. Tau gitu mending main sinetron.

Emil : Udah sih, nurut aja apa kata mbak author, entar dia ngambek kita jadi imbasnya. Bagaimana kalau di part selanjutnya kita dibuat ena ena, kan ga asik

Revan : (nyengir) kalau ena ena mah asik, Mil.

Cut!!

Author : Ini inti dari cerita ya, kalian benar-benar harus bisa mengambil peran masing-masing dengan bagus. Kerja sama sangat dibutuhkan. (berseru dari singgahsananya sambil mengipas-kipaskan naskah di tangannya)

Getha & Gerald : (Ngobrol) Gue masih belum habis pikir apa yang Revan dan Emil lakuin waktu itu. Trus ... (ucapannya berhenti saat ada getokan keras di kepalanya)

Revan : Dasar, kalian ngintipin kita ya?

Getha : (Ngusap kepala Gerald bekas getokan) uuuhh, kasian ayangku ..

Cut!!

Author : Kalian itu pacaran di luar naskahku? Hey, selesaikan dulu ini baru pacaran. Dasar, korban-korban cinlok.

Revan : Mba author suka pura-pura, padahal dia juga lagi cinta lokasi sama pemain (mengedipkan mata)

Emil, Getha, Gerald : (serempak) Siapa?

Revan : (nyengir gajelas sambil menahan tawa melihat reaksi si pemilik cerita)

Yudha sedang membaca naskah dengan menyenderkan punggungnya di sandaran kursi. Emil dan Revan sedang melakukan adegan mereka. Tiba-tiba Diva datang dan tampaknya bermanis-manis manja pada Yudha.

Revan : (sudah selesai dengan adegannya dan Emil juga sudah bersiap untuk pergi) Eh, ini kapan di 'cut'? (berseru lantang)

Author : Cut!!

Revan : Eh, Yudha! Lo apaan sih mainin hati dua cewek sekaligus. Jadi cowok jangan serakah donk! (menghampiri Yudha dan Diva)

Yudha : (mengerutkan kening) maksudnya apa, Van?

Revan : (mendengus pada sikap sok polos Yudha) tuh, ada yang cemburu. (menunjuk author dengan dagu)

All : (Emil, Diva, Gerald, Getha dan beberapa kru berseru serempak) Mba Anna suka sama Yudha?!!

Author : (melemparkan naskah ke tanah) Revan! Akan kubunuh kau di part selanjutnya!!!!

Revan : Lah ini kan udah tamat dengan happy ending

Author : Semua ada di tanganku. Aku bebas menentukannya. Di extra part mungkin ...

Wkwkwkwk ... lagi pengen bikin BTS tapi rasanya masih gagal. Semoga nanti masih bisa gue perbaiki lagi.

Best regards,

Anna