"Aish, ne eomma... Aku akan datang akhir minggu ini. Ish, eomma cerewet! Ne... Eommaku yang cantik dan galak hehehehehe. Aku tutup teleponnya ne? Ne eomma, aku akan langsung mencicipinya. Saranghae"
Seorang namja berjalan penuh keyakinan setelah turun dari mobil sportnya, menyerahkan kunci mobilnya pada salah satu karyawan vallet-nya dan dia masuk kedalam perusahaan keluarganya diiringi dengan sapaan dari para karyawan.
"Pagi tuan Jaejoong"
"Aish, Namjoon ah... Aku tidak suka kau memanggilku seformal itu, kita sudah satu tahun bekerja bersama tapi kau masih saja kaku" Ucap namja bernama Jaejoong itu sembari berjalan kearah lift
Sedangkan namja yang ada dibelakangnya mengekori Jaejoong – Kim Jaejoong – bosnya karena itu adalah tugasnya sebagai seorang asisten. Dia membacakan apa saja yang akan dilakukan Jaejoong hari ini didalam lift.
"Dan hmm... Tu-"
"Hyung Namjoon ah, aku belum setua appaku untuk kau panggil dengan tuan dan mulai hari ini aku memerintahkanmu untuk memanggilku dengan hyung atau kau akan dipecat"
"Ah ne, Jaejoong hyung... Selamat ulang tahun"
"Aigo..."
Jaejoong menolehkan kepalanya dan tangannya mengacak surai rapi sang asisten hingga sangat berantakan.
"Aish..." Namjoon segera merapikan kembali rambut hitamnya itu
"Terima kasih Namjoon yang kaku..."
Oke, pagi ini Jaejoong sedang senang karena hari ini adalah hari ulang tahunnya, eommanya bahkan mengajaknya makan bersama nanti malam. Dan Jaejoong tentu saja menyanggupinya karena dia pun sudah rindu dengan eommanya mengingat dia seminggu ini bertugas di pulau Jeju dan dia tinggal di apartemennya.
Jaejoong berusia dua puluh tujuh tahun hari ini dan dia resmi menjabat sebai CEO perusahaan keluarganya sejak satu setengah tahun yang lalu dengan jalur yang sulit. Setelah lulus kuliah saat usianya baru dua puluh tiga tahun Jaejoong langsung melamar ke perusahaan appanya.
Dia memulai semua dari bawah hingga dua setengah tahun yang lalu Jaejoong mulai menjabat sebagai CEO dan enam bulan kemudian mendapatkan asisten bernama Kim Namjoon, namja kaku yang jarang bisa mengekspresikan keinginannya. Tapi Jaejoong bersyukur memiliki Namajoon sebagai asistennya, Namjoon dapat mengatasi beberapa masalah dengan teliti sehingga Jaejoong percaya padanya.
"Pagi sajangnim" Sapa sekretaris Jaejoong, Tiffany
"Pagi Fany" Jaejoong memberikan senyuman yang bisa membuat siapapun jatuh cinta padanya "Waw, ada apa ini?" Jaejoong terkaget saat melihat banyak karangan bunga serta kotak – kotak hadiah di atas meja Tiffany
"Ini semua karangan bunga untuk anda sajangnim, juga hadiah – hadiah ini. Dan ada beberapa kue yang sudah saya letakkan didalam ruangan anda, selamat ulang tahun sajangnim"
"Oh, terima kasih dan tolong kau carikan makan siang untuk semua karyawan karena hari ini aku mentraktir kalian semua"
"Ne sajangnim!" Tiffany tersenyum senang dan mulai sibuk dengan teleponnya
Sedangkan Jaejoong berjalan masuk kedalam ruangannya, dia cukup kaget melihat kotak – kotak hadiah serta kotak kue yang dikirim untuknya.
"Banyak sekali" Gumam Jaejoong
"Perlu aku bereskan hyung?"
"Ne, kau bereskan saja. Aku cicipi sedikit saja"
KAMU SEDANG MEMBACA
Begin
FanfictionJaejoong dan Yunho yang bertemu karena takdir? Yunjae, Yaoi, Romance, Friendship, DLDR