Chapter 8 End

4.9K 464 132
                                    

Halloowww karataners.... 😂😂😂😂

Udah 4 bulan ya? Ga kerasa ya... Udah end aja ff yang ini, happy reading!

.

.

.

.

.

- TIGA BULAN KEMUDIAN -

.

.

.

Seorang namja berambut ikal memasuki sebuah toko bunga yan menjadi tempat langganannya beberapa bulan terakhir ini. Setelah memutuskan bunga apa yang akan dibeli, dia berjalan menuju kasir dan meminta sang florist untuk merangkai bunga yang sudah dia pilih.

"Hari ini bunga mawar Kyuhyun ah?" Tanya sang florist sembari merangkai belasan bunga mawar yang tadi dipilih oleh Kyuhyun

"Iya"

"Kau selalu pintar memilih bunga eoh"

"Kalau untuk dirinya aku tidak mau asal"

"Hah... Dia sungguh beruntung ya" Ucap sang florist dengan nada sedikit iri

"Tidak, akulah yang beruntung bisa mengenalnya" Lirih Kyuhyun

"Hey, kenapa malah murung. Ini sudah jadi"

Kyuhyun menerima bunga yang sudah menjadi buket cantik itu dari sang florist, dia kemudian tersemnyum dan membungkukkan tubuhnya untuk berpamitan pada sang florist.

Dia melangkahkan kakinya menuju tempat yang selalu dia datangi, gedung berwarna putih yang berdiri kokoh di depannya. Kyuhyun memejamkan matanya, sungguh... Dia selalu mengingat kejadian tiga bulan yang lalu jika sudah berhadapan dengan gedung yang ada di depannya. Saat membuka mata, dia merasakan matanya memanas, dia tahu dia akan meneteskan air mata jika saja tidak ingat bahwa dia sedang ada di area publik.

Kyuhyun masuk ke dalam gedung itu dan mendapatkan salam dari beberapa orang yang mengenalnya karena Kyuhyun rutin mengunjungi tempat itu

TAP

TAP

TAP

TAP

Lorong yang dilewati Kyuhyun cukup sepi mungkin karena ini sudah menjelang malam, Kyuhyun baru bisa kemari lagi setelah menyelesaikan urusannya di sekolah. Dia menatap pintu di depannya dengan sendu, setiap kemari Kyuhyun selalu merasa bersalah padanya.

CEKLEK

Akhirnya tangan Kyuhyun menyentuh knop pintu dan membukanya secara perlahan, Dia berjalan masuk ke dalam ruangan dengan matanya menatap satu titik, dimana sebuah figura berisikan foto Changmin tengah tersenyum di sana.

Dan Kyuhyun selalu ikut tersenyum saat menatap foto berukuran empat kali lipat kartu pos yang ada di di atas meja. Dia menaruh bunga yang dibawanya di samping foto itu kemudian mengambil vas bunga yang tersedia, mengganti bunga yang sudah agak layu dengan bunga yang tadi di bawa olehnya.

Pandangan Kyuhyun kemudian beralih pada titik lainnya, pusat dari seluruh ruangan itu. Sebuah tempat tidur. Dimana seorang namja berbaring dengan memejamkan matanya dan wajahnya terlihat sangat damai. Sebuah alat menempel pada tubuh namja itu guna mengetahui detak jantung sang pemilik tubuh, sedangkan sebuah infusan menancap pada pergelangan tangan kiri orang itu.

"Hey, pangeran tidur. Masih betah memejamkan matamu huh?" Lirih Kyuhyun

Tangannya merambat untuk bisa mengusap pipi orang itu kemudian dia tersenyum lirih.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BeginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang