Revan Pov-
Gue terkejut tentu saja. Valen yang gue kenal ternyata Nathalie yang anggun. Dan yang lebih parah, Valen adalah ibu dari Alea juga Nathan dan dia belum menikah. Gila kan? Tapi gue takjub dengan kehidupan yang dia jalanin. Gue nggak bisa bayangin umpama gue yang di posisinya dia.
"Alea sama Nathan mau jalan-jalan sama om?" Tanya gue ke Alea dan Nathan yang baru aja sedang tiduran di rumput karena kelelahan. Gue juga ikutan tiduran disamping Alea. Gue jadiin tangan gue bantal buat Alea dan dia meluk gue seakan gue ini bantal guling yang paling dia suka. Nathan bangun dan langsung duduk atas di perut gue. Ngakak banget diperlakuin kayak gini sama anak-anak. Tapi hati gue menghangat justru karena mereka.
"Jalan-jalan kemana om?" Tanya Nathan antusias.
"Om Van tanya sama Alea! Bukan sama Nathan!" Teriak Alea nggak terima kalo Nathan yang jawab. Dan meluk gue erat-erat.
"Om Van punya aku juga Aleaaa..." Nathan nggak mau kalah dan meluk gue erat banget. Gue ketawa pelan lihat kelakuan mereka."Mamaaa...." Alea bangun dan berlari kearah Valen yang sedang melihat kita dengan tawa lebarnya.
"Iya sayang..." Valen dengan sigap mendudukkan Alea di pangkuannya dan memeluk tubuh mungil Alea.
"Maa... Nathan nakal ma.. masa dia bilang Om Van punya Nathan doang." Adu Alea yang setengah hampir menangis. Gue lihat Valen tertawa dan mengacak-acak rambut anaknya dengan gemas. Gue baru sadar ternyata walau dengan penampilan culunnya itu ternyata dia sangat-sangat cantik. Aura keibuan sangat terpancar jelas dari dirinya. Tanpa sadar gue tersenyum hanya dengan melihat Valen yang sedang gemas dengan Alea.
"Om Van suka sama mama ya?" Heee??? Anak kecil udah tau suka-sukaan. Gue menoel hidung Nathan. Dan menggendongnya mendekat ke Valen.
"Tanya sama mama kalo mau ikut jalan-jalan sama om" gue berbisik pelan di telinga Nathan dan gue pastiin cuma Nathan yang bisa denger apa yang gue ucapin.
Author Pov-
"Mama boleh ikut om?" Tanya Nathan polos.
"Tentu saja." Memang itu yang om mau Nathan... sambung Revan dalam hati tentunya.
"Mama, om Van suka sama mama." Nathan berucap polos, tenang, tanpa beban, dan tanpa dosa.
Valentin mendelik tajam kearah Revan yang malah membalas dengan tatapan bingung. Apa salahku?! Batin Revan. Dia benar-benar tidak tau apa-apa."Ayolah Revan. Aku tau kamu playboy.. tapi jangan racuni anakku."
"Mama, playboy itu apa?" Alea menatap Valen dengan muka polosnya.
"Ngehehe aku harus jawab gimana yah... " Valen menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Tapi untuk menjelaskan apa itu playboy pada Alea rasanya Valen sangat berat hati.
"Revaaan... bantuin dong." Rengek Valen pada Revan.
"Salah lo sendiri asal nyeplos." Jawab revan acuh.
"Om, 'lo' itu apa?" Sekarang giliran Nathan yang bertanya. Revan hanya nyengir lebar ditatap horor oleh Valen.
"Pengen tau banget sih anak kecil." Revan mencium Nathan berkali-kali.
"Omm.... geli..." ucap Nathan disela tawanya yang ceria.
"Val, jalan yuk.. kemana gitu yang penting jalan-jalan. Tapi sebelumnya kamu gantu baju dulu. Kamu nggak mau ketahuan kan?" Valen mengangguk dan masuk ke mobilnya Revan. Dia sengaja meninggalkan mobilnya di rumah bi Mirna. Biar supir yang mengambilnya nanti.
"Kita ke apartemen dulu. Anak-anak harus mandi." Valen melirik Alea dan Nathan yang sedang bermain di kursi belakang. Jujur saja Valen merasa senang karena ada yang memperhatikan akak-anaknya secara tulus selain Lexia dan keluarganya bi Mirna. Astaga...Lexia... Valen menepuk jidatnya pelan. Hampir saja dia lupa jika hari ini dia akan ada rapat dengan para pemilik saham.
Valen mengambil ponselnya dan mencari nomor kontak Lexia disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Amazing Nerd
De Todo"Satu-satunya alesan aku menutup diri adalah karena hanya untuk keselamatan anak -anakku, dan kamu seenaknya mengklaim bahwa aku adalah milikmu. Yang benar saja!" -Valentin Nathalie Adinata- "Gue gak nerima penolakan. Dan gue gak tau apa alesan lo...