Prolog

684 56 148
                                    

Dinginnya malam ini terasa menusuk-menusuk ditulang, rembulan yang tertutup oleh awan kelam menambah suasana gelap malam itu.

Suara derap langkah kakiku seperti ada yang mengikuti dari belakang. Ku coba mempercepat langkahku lagi, namun suara langkah itu masih jelas terdengar.

Tap... Tap... Tap...
Suara langkah itu berbunyi kembali, namun aku memberanikan diriku untuk melihat ke belakang. Tapi tak ada seseorang ku lihat kiri maupun kanan tak ada seseorang. Semua terasa sepi dan sunyi.

"Tak ada siapa-siapa disini, lantas itu suara apa ya. Sial banget nih giliran aku yang jaga lagi malam ini. Mana sendirian lagi menjaga gudang sebesar ini" ucap penjaga gudang itu menggerutu sendirian sambil memegang senter di tangan kanannya

Slaaassshh...
Syuuuttt...
Gyaaauuu... Heeehhaaa...
Suara sekilas terdengar oleh penjaga gudang itu yang tengah berkeliling mengawasi gudang di pabrik itu.

"Waduh suara apa itu ya. Jadi merinding nih. Siapa sih yang iseng malam-malam gini, nggak tahu apa yang jaga malam aku sendirian" penjaga itu merasa merinding mendengar suara yang baru di dengarnya

Heaaaaa... Heeaaa...
Suara samar-samar terdengar. Suara apa itu sebenarnya, yang muncul beberapa kali di pendengaran si penjaga gudang.

"Siapa disana, ja.. ja.. ng.. ngan... main-main dengan saya ya, entar saya tee... tee... teee... mbaakk kamu" si penjaga itu merinding sambil menyenter di arah kiri dan kanannya

Namun masih tak ada juga yang terlihat disana. Si penjaga itu kembali melanjutkan pekerjaannya sebagai si petugas penjaga gudang di malam hari.

Heeeaaaa...
Syuuttt...
Suara itu terdengar kembali sekali lagi. Namun, belum sempat si penjaga menoleh ke arah belakang. Sudah ada sosok yang muncul hendak menerkamnya dari arah belakang.

"Uwaaaahhh... wadaw, makhluk macam apa itu" si penjaga itu tak sempat menyelamatkan dirinya

Duuuaarrr... Duuaaarrr...
Bunyi suara tembakan dari kejauhan terdengar mengenai makhluk itu.

"Lagi-lagi kau mau memangsa manusia ya, dasar kau makhluk yang hina" ucap seseorang yang menggunakan jubah pendek berwarna hitam lengkap beserta armor ditubuhnya dengan memegang pistol di tangannya, dan terdapat sebuah alat ditangan sebelah kanannya.

"Eaarrggghh, dasar kau menganggu kesenanganku saja. Akan ku habisi juga kau" ucap makhluk itu

Si penjaga terduduk dan dari ekspresi wajahnya terlihat jelas dia ketakutan melihat wujud yang menyeramkan itu di hadapan nya.

"Hah, jangan banyak omong kosong. Kau mau menghabisiku mimpi. Itu tak akan berhasil padaku, pak penjaga berlarilah dari tempat ini" ucap seseorang berjubah hitam ini

"Baiklah, terima kasih nak" ucap penjaga itu dan lari meninggalkan tempat itu

Kini tinggal mereka berdua dan tak akan ada yang mengganggu pertarungan mereka.

Ckreeettt... Ckreeettt...

"Kok nggak bisa keluar ya, apa pelurunya habis ya" ucapku dengan menggaruk-garuk'kan tangan kiriku ke atas kepala

"Hahaha, kenapa! Amunisi mu telah habis ya" ucap Makhluk itu dengan tertawa

"Cih, sial banget deh. Ya, udah kalau begitu tak ada pilihan lain, akan kugunakan sekarang saja" ucapku dengan masih memegang pistol

Zrriiinnnggg...
Sesuatu yang berada ditangan kanannya seakan bercahaya dan membentuk sebuah senjata saat itu juga.

"Baiklah tanpa berlama-lama lagi akan ku habisi kau secepatnya. Akan ku kirim kau kembali ke tempat asalmu, bersiaplah kau"

Duuaarrr... Ckreeettt... Duuuaaarrr... Duuaaaarrr...
Suara tembakan terdengar jelas

Pertarungan antara mereka berlangsung. Si jubah hitam maju dengan gerakan secepat kilat dan dalam hitungan menit makhluk itu dapat dikalahkan nya.

"Saatnya kau kembali ke tempatmu wahai iblis yang terkutuk" ucap si jubah hitam

Gerbang kematian itu pun terbuka dan menyeret iblis itu masuk kembali ke dalamnya.

"Tidaaakkk, jangan kirim aku kesana" iblis itu ditarik masuk ke dalam gerbang kematian itu

"Fiuhh, selesai juga pekerjaanku hari ini" menghela nafas karena merasa lega saat tugasnya sudah selesai

"Hei kau jangan bersantai-santai, masih banyak di sekitar sini iblis yang berkeliaran" ucap suara yang terdengar dari handsfree nya

"Iya, aku tahu itu. Baiklah aku siap memburu para iblis lagi" jawab orang itu lewat handsfree nya

___________________________________

Lanjut baca kisah berikutnya & jangan lupa juga para pembaca juga bisa mengikuti kisah NATURAL + selanjutnya. Jangan sampai ketinggalan...!!!

Selamat membaca semua
- ^_^ -

SOURURON: AKUMA HANTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang