Shamful

1.1K 43 8
                                    

"Kau tidak salah Sehun, dia pantas mendapatkan itu semua setelah apa yang ibunya lakukan pada keluarga mereka, itulah takdir dari seorang anak haram sepertinya. Jangan takut gadis itu tak akan berani angkat bicara dan kau akan selamat selamanya" Sehun meyakinkan dirinya sendiri, dia memang jahat dan kejam. Tapi jika boleh jujur tatapan mata sayu Eun hee sangat mirip dengan mendiang ibunya.

-----------------------------

"Shit nanti malam appa datang, sedangkan tubuh Eun hee banyak hickey dari ku" Sehun mengacak acak rambutnya resah. Pasti Appa-nya curiga jika banyak tanda biru keunguan di sekitaran tubuh Eun hee. Dengan cekatan Sehun bangkit dari ranjangnya dan berniat menuju kamar Eun hee. Kamar Eun hee dengan Sehun tak terpisah jauh, sama sama di lantai dua rumah besar ini. Sehun sudah ada di depan pintu berwarna pastel itu, saat dia akan menarik knop pintu seseorang menyapanya.

"Sehunnie !!" siapa lagi jika bukan Kris, satu satunya orang yang berani memanggil Sehun seperti itu. "Ck hyung jangan memanggil ku seperti itu. Itu menggelikan" Hardik Sehun membuat hyungnya itu tertawa.

"Apa yang kau lakukan di depan kamar Eun hee?" Tanya Kris selidik, karena memang tak biasa Sehun mau dekat dengan Eun Hee. Itu menurut Kris. Sehun sedikit gugup, bingung mau menjawab apa.

"Mmm itu hyung ak-aku ingin memastikan keadaan Eun hee. Ya memastikan keadaan gadis itu" Mendengar itu Kris hanya mengangkat kedua alis tebalnya. "Memang ada apa dengan-nya?"

"Berengsek bisakah kau jangan banyak tanya hyung" Gerutu Sehun dalam hati, Sehun yakin jika Kris juga ingin menengok adik baru kesayangannya itu. Apalagi yang di lakukan seorang Kris hyung di lantai dua jika bukan untuk menyapa adik adiknya. Ya, Kris adalah kakak yang baik, dia selalu menyempatkan untuk bertemu adik adiknya meski sibuk. Itulah kenapa ketiga saudara Wu sangat dekat satu sama lain.

"Dia sakit mungkin, saat aku menjemputnya tadi wajahnya terlihat pucat. Aku jadi sedikit khawatir" Bohong Sehun. setidaknya Sehun pandai merangkai kalimat. "Aku akan melihatnya juga" Ujar Kris.

"Shit shit shit!! Bagaimana jika Kris melihat hickey di tubuh Eun hee" Keringat Sehun hampir menetes di pelipisnya saat Kris mulai membuka pintu berwarna pastel itu. Umpatan berkali kali Sehun katakan dalam hati, berharap sesuatu yang buruk tak terjadi. Sebut saja dia pengecut, itu memang benar.

"Eun-ya kau tak apa?"

"Cih panggilan apa itu" Kris memang selalu memberi nama spesial untuk adik adiknya. Seperti Chanyeol menjadi Yeolie, Sehun menjadi Sehunnie dan kini Eun hee menjadi Eun-ya. Terdengar aneh memang tapi itu tanda sayang Kris untuk mereka. Sehun sebenarnya tak berani masuk, tapi ia memaksakan dirinya agar Kris tidak semakin curiga.

"Bagaimana keadaannya hyung?" Sehun masuk dengan tenang, dan kegelisahannya hilang saat mendapati tubuh Eun hee sudah tertutup sweater, celana training dan syal yang melilit lehernya. Gadis itu tak perlu di ajari ternyata.

"Entah hun, tubuhnya tak panas tapi wajahnya pucat dan dia tak mau cerita" Ujar kris khawatir. Benar benar sosok kakak yang baik.

"Eun-ya jangan sering bermain hingga bermalam di rumah teman mu, lihat sekarang kau sakit" Eun hee hanya mengangguk mendengar nasihat Kris. "Bagaimana jika aku buatkan teh atau aku menyuruh bibi untuk membuatkan bubur untuk mu" Lanjut laki laki itu. Hati Eun hee sedikit senang saat masih ada orang yang memperhatikannya.

"Tidak oppa aku tidak lapar" suara Eun hee terdengar parau. "Tidak! Kau harus makan agar cepat sembuh. Sehun akan menjaga mu sebentar, aku akan ke bawah untuk membuat teh dan bubur" Eun hee menggeleng lirih saat Kris menyebut Sehun akan menemaninya. Sehun yang melihat itu hanya menatap Eun hee tajam, membuat gadis itu terasa di intimidasi.

I'm Not JulietTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang