Would be Better ?

616 51 2
                                    

"Jika seperti itu bergegas lah menyiapkan barang mu, kita akan berangkat sekarang. Sementara itu kami akan menyiapkan beberapa surat di sini. Benarkan nyonya Jang" Bibi Seojung hanya mengangguk. Eun Hee menurut dan segera menuju ke kamarnya untuk memberesi barangnya yang tak terlalu banyak itu.

---------------------------------------

Eun Hee telah memasukkan semua pakaiannya pada tas yang sudah di sediakan oleh panti. Dia memilih pakaian yang paling rapi dan bagus untuk pertemuan pertamanya pada keluarga yang telah mengadopsinya. Pengacara Hwang telah menunggu Eun Hee di depan gerbang panti. Dia mendapati bibi Seojung, Minji dan beberapa biarawati lain yang akan melepas kepergian Eun Hee. Bibi Seojung merentangkan tangannya tanda dia akan memeluk Eun Hee.

"Kau mungkin menyebalkan dan sangat sulit dia atur, tapi tetap kau pernah menjadi salah satu dari kami jadi jangan lupakan kami. Kau salah satu anak yang pasti tidak dapat aku lupakan" meskipun bibi Seojung adalah biarawati yang selalu berhasil membuat Eun Hee naik dari darah. Tapi perkataan bibi Seojung dapat membuat gadis itu terharu. Sembilan tahun bersama mereka, benar benar akan selalu membekas di ingatan Eun Hee. Bibi Seojung melepas pelukannya, dan wanita itu mengusap air matanya.

"Tenanglah Bi, aku juga minta maaf karena selalu menyusahkan mu. Dan perkataan kasar mu pasti akan selalu ku ingat" Eun Hee tersenyum meyakinkan. "Dasar anak yang menyebalkan" Mereka berdua tertawa bersama.

"Nah untuk bibi Jinsoo, bukankah kau tadi malam ingin mengambil mp3 ku, ini aku berikan tapi memorinya tetap aku ambil. Tanda kenang kenangan" Eun Hee memeluk biarawati yang mengomelinya tadi malam. Bibi Jinsoo terharu dan membalas pelukan Eun Hee.

"Eonni kenapa meninggalkan ku" Minji menangis memeluk Eun Hee. Gadis yang usianya dua tahun lebih muda dari Eun Hee itu benar benar merasa sedih. Minji pasti kesepian.

"Jangan menangis Minji sebentar lagi pasti akan yang mengadopsi mu juga" Eun Hee mencoba menenangkan. Eun Hee membungkukkan badan tanda terima kasih pada semuanya. Pengacara Hwang yang sedari tadi menunggu pun mempersilahkan Eun Hee untuk masuk kemobil mewah berwarna hitam itu. Eun Hee senang karena ini kali pertamanya dia menaiki mobil mewah. Pengacara Hwang pun menaiki jok bagian depan dan di ikuti seorang supir.

"Daaa bibi Seojung, daa Minji, daa bibi Jinsoo. Daaa daa semua" Eun Hee melambaikan tangannya dari dalam mobil. Seketika air matanya lolos begitu saja dari ujung matanya. Di perjalanan tidak ada percakapan sama sekali, dan Eun Hee hanya menikmati pemandangan kota Seoul dari dalam mobil. Perasaan penasaran dan deg degan bercampur menjadi satu. Eun Hee begitu tak sabar bertemu keluarga barunya. Eun Hee menebak keluarga barunya adalah orang berada, terbukti jika keluarga itu mampu menyewa pengacara seperti ini, bahkan menjemputnya dengan mobil mewah.

Mobil mewah itu berhenti tepat di salah satu gerbang putih yang sangat besar. Eun Hee terbelalak mendapati calon rumah yang dia tinggali begitu megah dan besar. Mulut Eun Hee tak berhenti menganga."Orang kaya benar benar tahu bagaimana cara menghabiskan uang" Batin Eun Hee. Lamunannya terpecah saat sang sopir membukakan pintu mobil dan mempersilahkan Eun Hee keluar. Setelah keluar Eun Hee semakin terkagum dengan bangunan ini, bahkan menurut Eun Hee rumah ini lebih besar dari Panti asuhannya. Eun Hee benar benar gugup, berkali kali dia merapikan pakaian dan rambutnya. Karena menurut Eun Hee kesan pertama sangat penting.

"Selamat datang Nona selamat datang tuan, anda berdua telah di tunggu tuan besar di ruang makan" Setelah pintu itu terbuka, seorang pelayan mempersilahkan masuk, mengantarkan Eun Hee dan pengacara Hwang menuju ruang makan. Mata Eun Hee tak berhenti berkedip saat melihat seorang pria dengan rambut mulai di penuhi oleh uban tengah duduk di kursi paling ujung. Pria paruh baya itu tersenyum kearah Eun Hee, dan Eun Hee membalas dengan senyum terramah yang telah ia latih saat di dalam perjalanan.

I'm Not JulietTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang