Dona menyiapkan diri untuk pergi kepersidangan. Ia sekarang bekerja sebagai seorang guru BK dan juga seorang pengacara handal.
Ia mematut dirinya dicermin dan seperti biasanya dia tetap cantik.
Selama 7 tahun ia banyak kisah yang ia alami dan sudah dua bulan ia menetap di Jakarta. Hubungan ia dan keluarganya belum membaik namun sang mama tetap mengunjungi putri satu-satunya.
Kali ini kasus yang dihadapi Dona adalah kasus pelecehan seksual seorang gadis remaja dan tersangkanya adalah dari kalangan orang kaya yang merupakan salah satu pengusaha sukses.
Dona mengamati berkas dan mempelajari kasus. Ia harus segera ke mabes karena ia perlu data-data Bap dan dia juga ingin menyakan beberapa kasus terakhir yang ditanganinya.
Dona sekarang menjalin hubungan dengan seorang jaksa muda. Jaksa itu bertemu dengan Dona saat dia masih berada di Bali.
Sang jaksa juga mengajak Dona bertunangan dan pertunangan mereka akan dilaksanakan beberapa hari lagi.
Dona memutuskan kembali ke Jakarta agar ia bisa melupakan masa lalu dan berdamai. Ia ingin beryemu dengan keluarganya.
Ia mengemudikan mobilnya dengan santai dan ia memakirkan mobil disebelah motor sport, tapi ia tidak sengaja mobilnya menyegol motor itu dan akhirnya motor itu terjatuh.
Beberapa orang membantu menegakan motor. Karena terburu-buru Dona menyerahkan kartu namanya kepada seorang polisi agar ia bisa mengganti kerusakan pemilik motor.
Dona segera menuju ruangan yang ia tuju dan melihat seorang polwan menghampirinya.
"Ada yang bisa kami bantu bu?" Tanyanya
"Iya saya Dona saya seorang pengacara dan saya telah memiliki janji kepada pak Wisnu sebelumnya!"
"Maaf bu pak Wisnu sudah dimutasikan dan sekarang bapak Alca menggantikanya!" Jelasnya
"Bisakah saya bertemu pak Alca?" Tanya Dona.
"Baiklah bu ayo ikut saya!" Mengajak memasuki ruangan kasat reskrim.
"Pak Alca ibu dona seorang pengacara ingin bertemu bapak!"
Duar....
Tatapan keduanya menyatakan perang. Kenzi menatap tak percaya 7 tahun ia mencari wanita ini ke semua penjuru Indonesia namun ia tidak menemukan Dona.
Kenzi bahkan sudah menyelidiki jika Dona memang sudah kembali ke Indonesia tapi ia tidak tahu kemana Dona pergi. Ada kemarahan yang Kenzi tahan agar tidak ada pertengkaran disaat 7 tahun mereka tidak bertemu
Dan sekarang Dona ada dihadapanya.
Beribu pertanyaan ada dibenaknya, namun keheningan membuat mereka berdua terpaku.
Kenzi membuka suaranya.
"Apa kabarmu?" Tanya Kenzi
"Baik sangat baik lebih baik dari dulu!" Ucap Dona dingin.
"Bagus kalau begitu! Silahkan duduk!" ucap Kenzi formal
"Kemana kamu selama ini?" Tanya Kenzi menatap tajam Dona
"Maaf pak saya kemari bukan ingin membahas kemana saya pergi! Tapi saya sedang menghadapi kasus yang harus saya selesaikan dan membutuhkan beberapa informasi dari anda!"
Kenzi menatap Dona tajam. Ia tidak menyangka sikap Dona tidak seperti yang dia harapkan. Dona yang dulu menatapnya penuh cinta tapi Dona yang sekarang dihadapanya sama sekali seperti bujan Dona yang ia kenal.
"Kasus Pranata maksudmu?" Ucap Kenzi
"Iya...aku pengacara gadis yang diperkosa pranata dan ini bukan kasus plecehan tapi pemerkosaan!" Dona dengan berani menatap mata Kenzi
"Hmmm sebaiknya kau berhati-hati kasus ini memang sangat berat karena beberapa pengacara dari Nona Sari mengundurkan diri dan aku tidak mengira jika kau pengacara pengganti pengacara pengecut itu!" Jelas Kenzi
"Iya dan aku tidak akan menyerah dengan kasus ini pak pranata harus menerima hukumanya!" Tegas Dona.
"Kau harus berhati-hati Dona!" Kenzi menatap Dona dengan tatapan dinginya
"Kau tidak perlu memperingatkanku! Ucap Dona.
Kenzi memberikan menjelaskan tentang penyelidikanya dan ia juga memperingatkan Dona untuk berhati-hati dalan kasus ini.
"Banyak yang ingin ku bicarakan denganmu!" Ucap Kenzi.
"Aku rasa tidak perlu...kau ingat kau pernah mengatakan padaku untu tidak saling mengenal!"
"Iya tapi kau melanggarnya dengan menolongku dan aku tak akan pernah melupakan kejadian itu!" Tegas Kenzi emosi.
"Maaf aku telah melupakanya dan permisi!" Dona berjalan keluar ruangan Kenzi.
Kenzi meremas kertas dengan amarahnya ia meniju dinding.
Seorang polisi beseragam bernama Tirta menghadap Kenzi.
"Hormat kept saya ingin memberitahukan jika motor milik Kept disenggol oleh seorang wanita dan ini kartu namanya!" Menyerahkan kartu nama.
Kenzi tersenyum menatap kartu nama yang ada dihadapanya tertera nama Dona.
***
Kenzi menghubungi Dona dan mengajaknya untuk bertemu namun Dona selalu menolak Kenzi untuk bertemu.
Kenzi memandang langit-langit kamarnya sampai saat ini ia masih penasaran dengan sosok Dona yang selama ini dia cari.
Kenzo membuka pintu kamar Kenzi dan melemparkan majalah tepat di depan muka Kenzi.
"Kau mencari Dona kan? Itu...dimajalah itu dia akan bertunangan dua hari lagi dengan Jaksa Didon. Bukankah dia temanmu?" Kenzo melipat kedua tanganya dan menyandarkan tubuhnya.
Kenzi melihat majalah dan membaca keseluruhan isinya. Murka....
Selama ini dia mencari Dona dan ini yang ia dapatkan. Ia bahkan lupa jika perasaannya saat ini benci, kasihan, penyesalan atau cinta.
"Kalau boleh jujur aku melihatmu yang sekarang adalah lelaki yang sedang cemburu!" Ucap Kenzo.
Kenzi menahan amarahnya saat berada dihadapan Kenzo namun setelah kenzo menghilang di balik pintu kenzi berjalan menuju kamar mandi dan meniju tanganya di cermin.
Tanganya berdarah dan ia tidak peduli ternyata ia baru menyadari jika rasa sakit akibat cinta membuatnya seakan ingin menusuk jantungnya sendiri.
"Arggghhhhhhhh Dona, aku kalah...aku kalah....cintamu yang dulu bahkan ingin membunuhku sekarang....bagaimana agar aku mendapatkanmu!" Kesal Kenzi.
Dengan tanganya yang terluka ia menekan tombol ponselnya menghubungi seseorang.
"Kak Revan tolong aku!" Teriak Kenzi.
"Ada apa denganmu?" Teriak Revan merasa terganggu.
"Aku tau pikiranmu yang mesun itu kak! Sekarang pasti kau sedang membayangkan istrimu yang sekarang ada dirumahku!" Ucap Kenzi
"Mau aku bantu berdamai? Aku tahu caranya! Tapi bantu aku menggalkan pertunangan seseorang!" Ucap Kenzi
"Dasar kau!!! Kenzo baru menghubungi jika kau pasti memohon padaku!" Ucap Revan
Kenzo kakanya itu mengetahui pikiran Kenzi dengan sangat mudah.
"Oke...aku akan membantumu tapi dengan satu syarat?" Ucap Revan
"Apa kak?"
"Kau berikan Anita obat tidur agar aku bisa membawanya pulang!" Jelas Revan dengan senyum setanya.
"Oke itu mah kecil hehehehe!" Kekeh kenzi.
Vote dan komentarnya!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Musuhku Ayah Dari Anakku
RomantizmNaik cetak Menjadi sahabat dari ketiga lelaki tampan membuat kehidupanku yang normal menjadi jungkir balik seperti berada di puncak kekaguman tapi terhempas jika perasaanku terpaut kepada salah satu dari mereka. Dan inilah kisahku Donasta Regandis A...