3rd

1.6K 91 0
                                    

Minggu pagi, Wilona ingin berolahraga disekitaran rumahnya. Dia sudah bersiap dan hendak berangkat.

"Ma, Wilo keluar yaa! Wilo mau olahraga dulu!" Seru Wilona pada Mamanya.

"Iya sayang, hati hati ya.. pulangnya jangan kesiangan!" Balas Yeona.

Wilona pun melangkah sambil mengacungkan jempolnya pada sang Mama.

Wilona melangkah ke pintu utama dan membukanya.

"Pagi sayang!" ucap seseorang di depan pintu.

"Astaga, ih Verrel lo ngagetin gue!" Omel Wilona sambil memukul lengan Verrel.

"Maaf, Sayang, aku cuma mau jemput kamu buat olahraga bareng." ucap Verrel sambil tersenyum jahil.

"Dih siapa juga yang mau olahraga bareng lo? Lagian nih ya emang lo siapa gue?!" balas Wilona sewot dan melototkan matanya pada Verrel.

"Ayolah, Wil.. lo lupa gue siapa?" Verrel menaik turunkan alisnya sambil menunjukkan cengiran khasnya.

Wilona kembali memutar ingatannya tentang semalam.

- Flashback ON -

"Verrel, Wilo, Mama udah sepakat untuk jodohin kalian berdua!" Ucap Yeona pada Verrel dan Wilona.

"Jodohin? Verrel sama Wilona?" Tanya Verrel semangat.

"Iya, Rel." Balas Veylia sambil tersenyum melihat antusiasme anak laki - lakinya itu.

"Yeaaa! Apa gue bilang, Wil? Lo itu emang my future wife!" sorak Verrel bahagia.

Diam - diam Wilona tersenyum melihat tingkah Verrel. Namun ia kembali ke ekspresi juteknya.

*sok jual mahal amat neng Wilona 😂

"Apaan sih? Lebay banget lo! Emang siapa juga yang mau jadi future wife lo?" Dengus Wilona menatap tajam Verrel yang tersenyum bahagia.

"Asal lo tahu nih ya, Wil, seluruh wanita sejagad raya ini gak bakalan nolak buat jadi future wife gue! Dan cewek paling beruntung yang gue pilih buat jadi future wife gue itu elo!" Balas Verrel dengan bangganya.

"Gaya bahasa lo man, hiperbola!" Ejek Wilona.

"Bukan hiperbola tapi emang gitu kenyataannya, Wil." Ucap Verrel masih tetap pada pendiriaanya.

Wilona menatapnya malas,
"Serah lo dahhh, bete gue!" Cibir Wilona sambil melempar bantal sofa ke arah Verrel.

Dengan sigap Verrel menangkap bantal yang hampir mengenai wajahnya itu.

"Jiahh, gaya lo dijodohin sama pangeran ini malah sok nolak. Ntar cinta beneran tahu rasa lo!" Ucap Verrel mulai kesal.

'Gue udah cinta beneran sama lo bego!' Batin Wilona.

"Lah, emang ngapa kalo gue cinta beneran sama lo?" Balas Wilona menaikkan sebelah alisnya sambil menatap Verrel. Penasaran dengan jawaban pemuda itu.

Sementara Yeona dan Veylia menatap kedua anak mereka yang jarang sekali akur ini sambil menggeleng pelan. Padahal baru saja beberapa menit lalu mereka berbaikan.

"Yaa lo bakal gue tinggalin. Hahaha."
Balas Verrel bercanda.

"Eh Verrel awas aja kamu ninggalin Wilona, Mama bejek - bejek kamu!" Ucap Veylia menimpali.

"Becanda doang, Ma." ucap Verrel nyengir sambil menaikkan jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk tanda 'peace'.

"Tahu tuh, Tante, Verrel-nya nakal!!"
Sungut Wilona sambil mencebikkan bibirnya.

DON'T LEAVE METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang