Bahagia. Itulah definisi cinta bagi mereka yang saling mencintai. Seperti dua orang anak manusia yang saat ini tengah menghabiskan waktunya bersama. Melupakan sejenak kejamnya sang takdir yang mungkin sewaktu - waktu dapat merenggut bahagia itu. Demi apapun, saat ini mereka tak peduli itu sama sekali!
"Aku bahagia." Gumam Wilona pelan namun masih terdengar oleh Verrel.
"Aku juga bahagia kalo sama kamu." Verrel membalas ucapan Wilona membuat perempuan itu menatapnya dengan senyuman yang tak pernah pudar.
'Wajah ini, mata ini, senyuman ini, aku bakal kangen banget.' Gumam Verrel sambil menyentuh wajah Wilona.
Wilona terpejam sesaat, merasakan sentuhan tangan Verrel di wajahnya. Entahlah apa yang Wilona rasakan. Ia merasa akan merindukan tangan ini, tangan yang selalu menggenggam tangannya, menyentuh pipinya, dan menghapus airmatanya.
Wilona membuka matanya perlahan.
"Jangan pernah tinggalin aku ya, Rel." Ucap Wilona tiba - tiba membuat Verrel sedikit kaget. Apa Wilona mengetahui ia akan pergi? Belum sempat Verrel menjawab, Wilona kembali buka suara.
"Aku gak tahu kenapa, aku ngerasa kamu bakal jauh dari aku." Ucap Wilona sendu. Raut cemas tergambar di wajahnya walaupun gadis itu tak tahu pasti apa yang membuatnya merasa cemas.
"Kamu gak usah khawatir, aku bakal selalu ada buat kamu, hati aku cuma milik kamu, walaupun nanti jarak memisahkan kita, itu tidak akan berarti apapun, Sayang." Ucap Verrel meyakinkan Wilona.
"Nanti? Kamu mau ninggalin aku?" Tanya Wilona dengan nada protes bercampur cemas.
"Enggak lah, aku gak mau ninggalin kamu."
'Tapi keadaan yang maksa aku buat ninggalin kamu. Aku janji ini cuma sementara. Aku bakal kembali buat kamu, Wil' Batin Verrel sambil tersenyum menatap Wilona.
"Ihh. Jangan gitu dong ngelihat aku." Rengek Wilona.
Verrel terkikik mendengar rengekan Wilona, kemudian mencubit pelan hidung mancung Wilona sebelum berlari menghindari balasan perempuan tercintanya.
"Verrel, jangan lari!!" Teriak Wilona mengejar Verrel.
"Kejar kalo bisa. Wlee!" Verrel memeletkan lidahnya sambil terus berlari.
"Ogah ah. Capek." Ucap Wilona menghentikan aktivitasnya.
"Kamu mah cemen! Gitu aja udah capek." Ucap Verrel sambil berjalan mendekati posisi Wilona.
Sepersekian detik kemudian.
"Aaaaa! Ampun - ampun.. kamu curang ihh!" Rintih Verrel saat tiba - tiba Wilona mencubit kuat perutnya.
"Itu balasan untuk anak nakal." Ucap Wilona angkuh.
"Tunggu balasanku." Ucap Verrel yang membuat Wilona langsung mengambil ancang - ancang dan segera berlari. Verrel pun segera menyusul Wilona.
Hap. Verrel berhasil menangkap tubuh ramping dengan sejuta pesona itu ke dalam pelukannya. Lalu mereka tertawa bersama.
***
"Wilo.." Panggil Verrel sambil menatap Wilona.
"Mmm?" Wilona mendongak membalas tatapan Verrel.
"Kamu mau ikut liburan sama aku gak?"
"Kemana?" Wilona menaikkan sebelah alisnya.
"Singapore."
"Boleh. Udah lama juga gak kesana." Ucap Wilona mengingat kapan terakhir kali ia kesana.
KAMU SEDANG MEMBACA
DON'T LEAVE ME
Fanfiction"Kamu gak jadi pergi kan?" Ucap Verrel was - was. "Aku gak punya alasan buat tetap stay di sini." "Kamu punya! The reason is our love. Don't leave me, please! I can't be without you, Wil." Ucap Verrel memegang pundak Wilona dengan kedua tangannya sa...