[2] Flashback

2.6K 239 17
                                    

"Kalian sudah saling mengenal?" tanya eomma Jiyong sambil menatap anaknya.

"Tidak!" jawab Taeyeon dan Jiyong kompak.

"Kenapa kau mengikuti jawabanku?" Taeyeon mendelik ke arah Jiyong, namun Jiyong hanya mengendikan bahunya acuh.

"Sudahlah, Mari duduk" ucap eomma Taeyeon dan semuanya pun duduk di tempatnya masing-masing.

Taeyeon benar-benar jengah dengan posisinya sekarang. Duduk di depan seseorang yang sangat menyebalkan, menyebabkan mood nya saat ini hancur lebur, sama seperti tadi. Ingatannya pun kembali saat ia masih berada di kantor.

"Baiklah jadwalku hari ini sudah selesai bukan sehun-ah?" tanya Taeyeon sambil tangannya yang cekatan merapikan meja kerja nya. Ia lebih menyukai merapikan meja kerja nya sendiri di bandingkan seorang office boy yang merapikannya.

"Maaf nuna, kau ada meeting mendadak setelah ini. Partner kerja kau meminta agar meetingnya di percepat dari jadwal aslinya, karena ia memiliki rencana lainnya" jawab Sehun –Sekretaris Taeyeon– sambil memberikan map yang berisi berkas-berkas yang harus Taeyeon tanda tangani.

Nuna? Apa kalian bingung? Sehun adalah teman dekat Taeyeon saat kuliah, mereka sama-sama kuliah mengambil jurusan bisnis. Jadi saat Taeyeon tahu bahwa ia akan di angkat menjadi seorang CEO di perusahaan besar, dia meminta kepada appanya agar Sehun yang menjadi sekretarisnya. Umur sehun juga lebih muda dari Taeyeon, maka ia memanggil Taeyeon dengan sebutan Nuna. Meskipun Taeyeon meminta agar di panggil Taeyeon saja, Sehun menggeleng katanya agar lebih sopan.

Taeyeon menghembuskan nafasnya kasar. Ia yang tadinya sudah berdiri hendak pergi, kembali mendaratkan pantatnya di kursi empuk yang dulunya di tempati appa nya. Ia sudah memiliki rencana setelah pulang dari kantor, dia akan datang ke sebuah acara makan malam dengan orang tua nya tapi karena meeting ini ia akan datang sedikit telat ke acara yang sudah di rencanakan.

"Baiklah kau boleh pergi, jika mereka sudah datang beritahu aku" Taeyeon mengambil ponselnya yang berada di atas meja. Dia menelepon seseorang yang sangat di cintanya setelah eommanya. Appa.

"Annyeong, appa!"

" ... "

"Kalian tidak usah menjemputku, aku akan kesana setelah meeting selesai"

" ... "

"Baiklah maafkan aku appa, sampaikan salamku pada eomma"

" ... "

"Annyeong!"

Taeyeon menutup panggilan dengan appanya. Ia lalu mengusap wajahnya pelan dan mengambil bedak yang berada di tas jinjingnya. Sebentar lagi dia akan meeting, bertemu dengan partner kerja nya. Tentu saja ia harus mengecek penampilannya. Ia berjengit kaget ketika eyeliner yang di pakainya sedikit luntur dan ada noda hitam di bawah matanya. Ia bercermin pada kaca bedaknya, lalu membersihkan bagian sekitar matanya dengan tissue yang selalu ia bawa.

"Nuna, mereka sudah datang," Sehun memasuki ruangan Taeyeon setelah sebelumnya telah mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Cepat sekali, baik lah tunggu aku di luar. Nanti kita ke ruang meeting bersama" ucap Taeyeon yang segera bangkit dari duduk nya dan merapikan pakaiannya yang sedikit kusut.

Tanpa menunggu lama, ia segera mengambil beberapa berkas yang akan ia presentasikan.

"Kajja!" ajak Taeyeon saat ia sudah di luar ruangan.

"Nde" Sehun mengikuti langkah Taeyeon dan berjalan di belakangnya.
Taeyeon mendorong pintu besar di depannya dengan Sehun yang masih setia mendampinginya. Ia melihat beberapa lelaki yang sudah duduk di kursi yang memang sudah di sediakan. Namun ada satu orang yang menarik perhatiannya, ia terlihat lebih mencolok dari yang lainnya.

"Nuna, cepat masuk" ucap Sehun menyadarkan Taeyeon yang sebelumnya terlalu asik memperhatikan lelaki yang menurutnya sangat err.. Tampan.

Taeyeon tidak menjawab pertanyaan Sehun, namun ia langsung berjalan memasuki ruang meeting itu.

"Baiklah, selamat sore Mrs. Kim" seseorang yang di anggap mencolok dari yang lainnya oleh Taeyeon mulai berbicara.

Ia menunggu jawaban dari Taeyeon, namun setelah beberapa detik ia baru sadar jika sedari tadi Taeyeon memperhatikannya.

"Aku tahu aku sangat tampan Mrs. Kim, tapi tolong, sekarang kita sedang bekerja"

Taeyeon tersadar dari lamunannya. Ia merutuki diri nya sendiri dalam hati.

Bagaimana bisa aku ketauan memperhatikannya? Mau di taruh di mana mukaku?– ucap Taeyeon dalam hati.

"Selamat sore, Mr. Kwon. Terima kasih karena kau telah mengambil waktu bebasku dari pekerjaan" balas Taeyeon sambil melirik ke arah arlojinya.

Kwon Jiyong, namanya. Partner kerja seorang CEO muda dan cantik dari Kim's Corp, Kim Taeyeon. Jiyong adalah seorang CEO muda dan tampan dari Kwon's Corp. Wajahnya sangat tampan, namun sifatnya sangat angkuh dan arrogant. Jarang sekali ia memperlihatkan perubahan ekspresinya, ia selalu saja berekspresi datar.

"Ohh begitu," kata Jiyong singkat.

Taeyeon melongo mendengar apa yang di katakan Jiyong. Ia mengira, seseorang dengan perawakan tinggi di depannya itu akan meminta maaf. Tapi dugaannya itu salah, pria di depannya sama sekali tidak meminta maaf. Itu membuat Taeyeon kesal bukan main.

"Mari kita mulai meetingnya," ucap Taeyeon lalu berjalan ke arah ujung ruangan untuk memulai meeting.

Taeyeon menyalakan laptop yang sudah di sediakan di ruang meeting. Ia mempresentasikan project terbarunya yang akan di lakukan bersama Kwon's Corp melalui proyektor yang ada. Mulutnya dengan cakap berbicara tanpa ada kesalahan sedikit pun. Semua orang yang ada di ruangan itu mengangguk setuju kecuali satu orang, Kwon Jiyong. Sedari tadi ia selalu saja memotong ucapannya, seperti;

"Kau kira dengan membangun pusat perbelanjaan disitu akan membuat ekonomi negara naik?"

"Kasian warga disitu jika kita menggusur daerahnya,"

"Pendapatan yang kita peroleh akan sedikit jika seperti itu!"

"Tidak bisa di anggap remeh project ini nona,"

Dan berikan empat jempol untuk Taeyeon yang cukup sabar meladeni seorang Kwon Jiyong.

Akhirnya meeting tersebut berakhir dengan perdebatan antara dua CEO yang sama-sama tidak ingin mengalah. Dan tidak menghasilkan apa-apa. Camkan itu!

Taeyeon mendengus ketika mengingat kejadian tadi. Ia melirik seseorang di depannya. Sosok itu asik berkutat dengan ponselnya, lagi-lagi Taeyeon mendengus kesal.

Cih! Sangat tidak sopan sekali –omel Taeyeon dalam hati

a/n : Tulisan yang italic itu flashback ya. Sengaja gausah pake tulisan flashback wkwk. Btw aku pengin tambahin Nana buat jadi pho disini. Gimana reaksi kalian? Mau gaa? Sebenernya kesel juga si kalo ada Nana. Tapi ah sudahlah. Follow wattpadku juga yaa :) Ohiyaa, ada yang mau buatin cover ga buat ff ini sama ff Duet? Kalo ada kirim di line yaa

id : aliyahn93

[GTAE] GREAT MARRIAGE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang