[7] Desiran

2K 216 20
                                        

Jiyong keluar dari kamar pas setelah membantu Taeyeon menaikan resleting gaunnya. Ia merasakan desiran hebat yang menjalar di tubuhnya. Jantungnya berdegup kencang. Ia tidak tau apa yang ia rasakan.

"Mwoya?"

***

Di dalam kamar pas, Taeyeon juga merasakan hal yang sama. Ia menatap dirinya di cermin.

Ia mengerutkan keningnya, "Apa yang aku rasakan?"

***

Taeyeon keluar dari dalam kamar pas dengan masih menggunakan gaunnya. Ia sengaja, karena memang ia diminta oleh eommanya untuk menunjukan bagaimana gaunnya saat ia kenakan di hadapan Jiyong.

"Bagaimana?" Tanya Taeyeon to the point.

Jiyong melihat Taeyeon dari atas hingga bawah, tatapannya berhenti pada punggung Taeyeon. Beberapa menit yang lalu ia tidak sengaja menyentuhnya, dan itu sangat halus. Ia menggelengkan kepalanya, berusaha menghilangkan pikiran negatif tadi.

Taeyeon menatap Jiyong bingung, "Wae? Jelek?"

Jiyong menggelengkan kepalanya, lagi. "Tidak, itu bagus di tubuhmu."

Taeyeon menganggukan kepalanya, ia lalu kembali masuk ke dalam kamar pas. Ia langsung mengganti gaunnya menjadi pakaian yang sebelumnya ia pakai.

"Ternyata melepaskan resleting ini lebih mudah dibanding menaikannya, menyebalkan" Taeyeon menggerutu kesal.

***

Hening.

Hanya itu yang terjadi di antara mereka. Taeyeon memandang keluar jendela, sedangkan Jiyong memilih fokus menyetir.

Sebenarnya mereka membenci keadaan seperti ini. Namun mereka sama-sama tidak ingin menurunkan harga diri mereka untuk memulai pembicaraan.

Jiyong saat ini sedang bertengkar dengan hati dan otaknya. Hatinya memilih untuk ia memulai pembicaraan, namun otaknya berpikir sebaliknya. Ia benar-benar dilema.

Untuk memecahkan suasana yang awkward sekarang, Jiyong lebih memilih untuk menyalakan radio saja daripada memulai pembicaraan.

Mendengar suara yang berasal dari radio, Taeyeon memutar posisi duduknya menjadi menghadap Jiyong.  "Kita akan kemana?" Tanya Taeyeon sambil membuka tasnya, berusaha mengambil ponsel.

"Uh? Umm, kita akan pulang. Karena semua persiapan sudah disiapkan oleh eomma dan appa kecuali tadi. Jadi sudah selesai urusan kita"

"Ahh, geure."

Padahal aku ingin makan siang bersamanya  - batin Jiyong.

***

"Omona! Kalian sudah kembali? Bagaimana? Gaunnya bagus bukan?" Pertanyaan beruntun dari eomma nya sudah ditunjukkan kepada mereka.  Saat ini ia dan Jiyong sudah sampai di rumah. Sebenarnya, Jiyong ingin cepat-cepat pulang karena tidak ingin detak jantungnya menjadi cepat. Namun apa daya, eomma Taeyeon ngotot agar Jiyong untuk mampir.

"Heol! Berilah kami pertanyaan satu-satu eomma." Ucap Taeyeon kesal.

"Arraseo."

"Jadi bagaimana? Pakaiannya bagus bukan?"

"Hmm"

"YA! Kenapa suasananya sangat awkward disini. Jiyong-ah, kenapa kau duduk sangat jauh dari Taeyeon?"

"Uh, itu, ee.. e.."

"Eomma tau, kalian sedang bertengkar bukan? Ayolah, kalian bukan abg lagi. Tapi kenapa kalian sangat labil?"

"Aniyo eomma, kita tidak bertengkar."

Taeyeon berjalan mendekati Jiyong yang ada di sofa sebelahnya. Ia duduk dengan tubuh yang menempel dengan lengan Jiyong. "Benarkan oppa?"

Karena kaget Taeyeon berada di jarak sedekat ini, Jiyong menjadi sangat gugup. "Te-ten-tent-tu saja," ia lalu menarik Taeyeon kedalam pelukannya.

Dasar! Memanfaatkan keadaan dalam kesempitan  - ucap Taeyeon dalam hati.

"Baiklah, eomma percaya. Oke! Sekarang saatnya makan siangg!"

Nyonya Kim segera mengajak Taeyeon dan Jiyong untuk datang ke meja makan. Mereka lalu melanjutkannya dengan obrolan-obrolan kecil.

"Benarkah begitu? Ah, kau sangat baik Jiyong-ah"

"Aniyo eommonim,"

Taeyeon benar-benar merasa jengah sekarang, bagaimana tidak? Eommanya sedang membuka aibnya kepada Jiyong. Kwon Jiyong.

"Taeyeon juga selalu me—"

Ucapan nyonya Kim terhenti karena langsung terpotong dengan pertanyaan Taeyeon. "Ah eomma! Kapan kita akan melaksanakan pernikahan?"

"Satu minggu lagi,"

"Ah, mwoya?!"

"Aish, jinjja!"

Melihat reaksi anaknya, ia terkekeh kecil.

"Tunggu Taeyeon-ah! Karena pernikahan kalian satu minggu lagi, eomma mau Jiyong untuk tinggal disini. Dan karena kamar disini ada tujuh dan semuanya sudah terpakai, eomma akan mengijinkan kalian untuk sekamar."

"Mwo?!" Teriakan Jiyong dan Taeyeon berbarengan menggema di seluruh ruangan rumah tersebut.


A/N : Hahahaiii! Follow akun wattpad aku dong ((: Thank youuu

[GTAE] GREAT MARRIAGE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang