[8] D-6

2.2K 202 7
                                    

Jantung Taeyeon berdegup kencang saat akan memasuki kamarnya.

Mwoya? Kenapa jantungku berdegup kencang? Ini kan kamarku, kenapa aku seperti ini? - Taeyeon menggerutu dalam hati.

Ia membuka pintu kamarnya, kosong. Hanya itu yang bisa dilihat. Tidak ada seorang pun di kamarnya. Taeyeon menghela nafas lega.

Taeyeon segera menenggelamkan tubuhnya pada tempat tidur yang biasa ia pakai. Ia segera menutup matanya rapat-rapat agar tidak melihat Jiyong yang mungkin nanti akan ada di kamarnya.

***

Jiyong baru saja keluar dari kamar mandi yang berada di kamar Taeyeon. Ia hanya mengenakan handuk yang dililitkan di pinggang. Tubuhnya topless dengan air yang menetes dari rambutnya yang masih basah.

Sexy.

Hanya kata itu yang menggambarkan Jiyong sekarang. Taeyeon yang memang belum tidur mengeluarkan sebagian matanya dari dalam selimut agar dapat melihat apa yang terjadi.

"AAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!" Taeyeon berteriak keras saat melihat Jiyong yang topless.

Jiyong yang melihat itu langsung berlari menuju Taeyeon dan membekap mulutnya. "YA! Kau tidak mau dibilang macam-macam kan?"

Taeyeon mengangguk, tanda setuju.

"Kalau begitu diamlah." Jiyong melepas bekapannya pada Taeyeon.

Jarak di antara keduanya sangat dekat. Hanya butuh beberapa senti lagi bagi tubuh mereka untuk menempel. Merasa dalam mara bahaya, Taeyeon segera mendorong tubuh Jiyong dengan keras. Entah karena Dewi Fortuna sedang berpihak padanya atau tidak, Jiyong akhirnya terjatuh ke lantai. Handuk yang ia kenakan tidak sengaja tertarik oleh Taeyeon, alhasil handuk itu terlepas dari lilitannya. Dan sekarang Jiyong hanya mengenakan boxer semata.

"AAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!" Taeyeon berteriak kencang lagi. Karena tidak mau di tuduh yang macam-macam, Jiyong segera melarikan diri ke kamar mandi.

***

"AAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!"

"Uhuk! Uhuk!" Nyonya Kim langsung tersedak saat mendengar teriakan kencang dari lantai atas, yang ia yakini berasal dari kamar Taeyeon.

"Apa yang terjadi?" Bisik salah satu pelayan yang berada di dekat nyonya Kim kepada pelayan lain di sampingnya.

"Sudahlah, biarkan saja. Lagi pula sebentar lagi mereka akan menikah." Jawab Nyonya Kim enteng.

***

"YA! KAU GILA?! CEPAT PAKAI PAKAIANMU!!!" Perintah Taeyeon saat Jiyong sudah kembali dengan masih mengenakan boxer.

"Nde," Jiyong mengangguk patuh, ia langsung mengambil beberapa pakaian yang sudah di ambilkan oleh sekretaris Lee.

Taeyeon tersenyum penuh kemenangan.

***

Saatnya makan malam bagi mereka. Taeyeon, Jiyong, Appa dan Eomma Taeyeon. Untuk kakak Taeyeon, ia sedang berada di luar negeri.

"Appa dengar perusahaanmu berjalan lancar, Ji" Tuan Kim memulai pembicaraannya dengan Jiyong. Sedangkan Nyonya Kim mendengus kesal, karena lagi-lagi suaminya itu membahas masalah pekerjaan.

"Nde, —"

"Panggil saja aku Appa."

"Nde, Appa"

"Kenapa kau mengizinkannya memanggilmu Appa?"

"Karena dia sebentar lagi akan menjadi anakku,"

"Tapikan disini aku masih menjadi anakmu, setidaknya jangan biarkan dia memanggilmu Appa. Aku tidak suka,"

"Sebenarnya dulu, appamu menginginkan anak laki-laki. Tapi yang lahir malah kau"

"Jadi aku tidak di inginkan disini?"

"Aniya bukan begitu, Taeyeon-ah"

Taeyeon meninggalkan meja makan dengan perasaan kesal. Kenapa disini ia merasa yang menjadi orang asing?

Jiyong menatap kepergian Taeyeon, ia lalu meminta izin untuk menemuinya.

"Aku akan mengikutinya,"

Eomma dan Appa Taeyeon yang melihat itu langsung tersenyum kecil. Sebenarnya percakapan tadi telah di rencanakan mereka untuk membuat sebuah percobaan bagi Jiyong dan Taeyeon.

***

Jiyong membuka pintu kamar Taeyeon dengan pelan. Ia lalu berjalan mendekati calon istrinya yang sedang menangis di tepi kasur. Jiyong kemudian duduk di samping Taeyeon,

"Gwenchana Taeyeon-ah." Jiyong mengelus punggung Taeyeon yang naik turun.



A/N : Ku gantung tak apalaaaa wkwk. Follow wattpadku yayayaya ((:

[GTAE] GREAT MARRIAGE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang