" Kau Kini.. (Kenangan) "
Bayangmu kian menghilang
Namun kau tetap bernaung dalam ruang (hatiku)
Kau yang kini berlalu
Masihkah kau ingat aku
Malam ini, bayangmu kembali menghiasi kesunyianku
Adakah kau merindukanku
Seperti aku..
Lihat..
Aku yang terpaku akan kenangan
Tersenyum-senyum saat mengenang
Teringat saat kau datang
Kau penuhi hari-hariku dengan kebahagiaan
Tiada lagi kesepiaan, tiada lagi kehampaan
Kau selalu ciptakan senyum penuh keindahan
Dan memberi ruang kedamaian
Kau yang kini menghilang
Masih adakah aku dihatimu
Ingin ku memejam, sekedar mengulang
Walau hanya sekejapan, aku ingin mengenang
Kau yang menghilang
Masih saja memenuhi ruang ingatku
Walau kini kau tak tampak
Lembaran hatiku selalu saja tentang dirimu
Malam kian larut
Bayangmu tak jua surut
Anganku kian tenggelam
Terpejam dan membasah
Hingga kuterlelap dalam kenangan..
Larik-larik kata kembali terukir
Yah kenangan terindah yang tak mudah dilupa. Seandainya aku mampu memutar sang waktu.
" Aku ingin kembali dimana waktu kebersamaan kau dan aku tercipta, sungguh..aku ingin menggulang kebahagiaan itu dan tak akan sedetikpun kubiarkan kau berlalu "
Bisik hatiku..
Dengan sikapmu yang dingin membeku, aku lebih memilih diam disini. Menanti hingga kau datang dan menghangatkan kembali kebersamaan ini. Namun.. Apakah harapku kan terwujud ?? Entahlah, hingga kini aku tak pernah mendapat kabarnya. Walau sesungguhnya aku bisa saja hubungi dewa, tapi tak ada keberanian dari diriku. Saat ini kuhanya dapat mendoakan dewa, agar ia baik-baik saja. Sesaat mengenang ada kebahagiaan yang melambungkan angan, dan ketika teringat dewa meninggalkan ku, ada kekecewaan yang teramat dalam.
" Sebelum waktu meniadakanku, hisaplah angin lebih dalam lagi. Dan kenali ia sebagai sesuatu yang akan meniup rinduku kelak, dengan lembut kedalam hatimu "
Dewa..
Mungkin aku memang tak layak kau sayangi.
Tapi asal kau tau, aku tak pernah mengkhianati cinta ini.
Lirihku..
Kembali kumemohon..
Tuhan..
Pupuskan rasa yang masih utuh dalam ruang hati
Tepiskan bayang tentang dirinya dari benak ingat
Izinkan
Karna aku tak ingin terbunuh ataupun membunuh, oleh rasa ini
Sebab
Aku tak mencipta
Maka ijabah lah segala doa dan harapanku