Seiring berjalannya sang waktu...
Sepenggal kisah
Sepenggal hasrat
Kian menggebu...
Perlahan namun pasti yang kuikrar, impian ingin terwujud sebuah kenyataan. Begitupun akan kisah yang terjalin saat ini, kan kujaga hingga waktu tak lagi berpihak denganku.
Aku gemar menggoreskan kata, hampir semua aksara tercipta karena terinspirasi akan sosoknya. Lihat sayang aku kembali tersenyum, tiada lagi kesunyian dihati ini. Hidupku lebih semangat, menatap masa depan. Pintaku, jagalah ketulusan cintaku. Jangan kau sia-siakan kasih sayangku. Tanpamu aku kembali membatu.. Dan aku tak ingin masa itu kembali menyelimuti jiwaku.
Dan ia pun menjawab, aku akan selalu menjaga cinta ini. Karena hanya kamulah yang kebahagiaan yang kumiliki.
Bulan kebulan terlalui, kukecup setiap manisnya rajutan kasih. Hampir tak ada perselisihan dalam hubungan ini.
Kekemas dalam bingkai hati yang terdalam, agar rasa ini tetap abadi dan selamanya tak tersentuh oleh pihak mana pun.
Singkat cerita,..
Hal yang kutakuti mulai mengisi jalinan cinta ini. Yah.. Perselisihan akibat meragu. Entah apa yang terjadi sesungguhnya. Intinya ia meragukan kesetiaanku. Sedih teramat sedih ketika keraguan itu menyelimuti hatinya. Aku berusaha menyakinkan dirinya, agar tiada lagi perselisihan diantara kita. Namun ego merajai dirinya, ia tak bergeming akan pernyataan tulusku.
Ah.. Aku kembali membatu
Dan dia diam membisu, tak sepatah kata pun dia ucapkan untukku. Hari demi hari terlalui tanpa sapa hangatnya. Ya Tuhan.. Aku merindukan sosoknya, aku kehilangan sandaran jiwaku. Tangis pun hiasi hariku, bahkan tak henti-hentinya mata ini membasah hingga kuterlelap dalam kepiluan yang mendalam.
Sesak rongga dada ini, entah apa yang harus kulakukan. Aku hanya mampu mengurai kata, berbentuk tulisan. Kata pun tercipta, mengalun penuh kepedihan. Syair demi syair hanya kesepian juga kerinduan.
Aku tersiksa..
Sungguh !!
Teramat sakit rindu ini merejam jiwaku
Terkoyak tiada berdaya melawan kesendirian.
Tanpamu aku lemah
Tanpamu aku meresah
Sayang..
Takkah kau tatap hati ini yang merintih
Ah sia-sia goresan hatiku, ia tetap membisu. Waktupun terus berjalan, kucoba memperbaiki segalanya. Hems ternyata dewi fortuna masih berpihak denganku. Dewa pun meluluh, dan permbicaraan ini pun berbuah hasil. Hingga ia kembali dalam pelukkan ku.
Sapa hangatpun kembali kukecup, sayang jangan begitu lagi yah.. Aku gak sanggup jika kita saling membisu.
Iya yank, aku pun sangat merindukan mu. Aku gak bisa jauh dari kamu, waktu seakan mengurungku. Hingga apa yang kulakukan serba salah, dibuatnya. Aku sayang kamu, maafin aku yah..
Senyum lega terlukis diwajahku,
Tuhan.. Terima kasih kau telah mengembalikan kekasih hatiku dalam dekapanku. Hari hariku pun kembali penuh kebahagiaan dan keceriaan. Tiada hari seindah ini, kehadirannya kuakui mengubah suasana kelamku. Terima kasih ayank..
Aku sayang kamu.
Jangan jauh lagi yah dari aku, aku gak mau kehilangan kamu.
Esok hari..
Dan seterusnya hubungan ini semakin membaik.
Doaku,..
Tuhan
Aku menyayanginya tulus dari dalam hatiku
Dikala ia menjauh
Aku serasa bernafas tak bernyawa
Lumpuh seluruh organ tubuhku
Tanpa nya disisiku, aku serupa patung yang membeku
Tuhan
Jagalah ia untukku
Berilah ia selalu kebahagiaan dan kesehatan
Amin..
Sepenggal doa, kuamini sebelum kuterlelap dalam peraduan mimpi.
Bisikku..
Aku sayang kamu...
Embun pagi menyambut hangatnya sang mentari.
Begitupun sapa hangatmu, hiasi hari.
Leganya hati ini, terlalui sudah badai yang hampir menghancurkan istana hati. Kuakui tak mudah menjaga hubungan ini, sandungan kecil pun tak luput menghiasi kisah ini. Namun kumasih bersyukur, aku masih mampu memperbaiki kesalahpahaman ini. Dan berharap, tiada lagi hal serupa kembali hinggap dalam peraduan kisah kasih ini.
Semoga...
To be continue,